tirto.id - TNI Angkatan Darat (AD) memberikan peluang bagi anak-anak para korban ledakan amunisi di Garut, Jawa Barat, untuk menjadi keluarga besar TNI. Hal itu diberikan sebagai salah satu bentuk santunan pertanggungjawaban kepada para keluarga korban tragedi tersebut.
"Kepada putra-putri daripada korban, apabila ingin bergabung dengan TNI Angkatan Darat, TNI Angkatan Darat membuka peluang kepada seluruh putra-putri korban dan nanti jajaran Kodim Korem XI Garut memberikan pendampingan," kata Kadispenad, Brigjen Wahyu Yudhayana, dalam keterangan tertulis, Rabu (14/5/2025).
Menurut Wahyu, TNI AD akan memenuhi hak-hak keluarga korban dari anggota TNI AD. Dia juga memastikan tali asih sudah diberikan kepada seluruh keluarga korban ledakan amunisi itu.
Wahyu menambahkan bahwa Kodam Siliwangi, Korem, dan Kodim akan melaksanakan kegiatan doa bersama sejak malam ini sampai beberapa waktu ke depan.
Terkait dengan proses pengusutan penyebab ledakan, Wahyu memastikan tim investigasi TNI AD masih bekerja di lapangan hingga saat ini. Total 21 warga dan 15 prajurit TNI sudah dimintai keterangan.
"Minta keterangan 21 warga dan 15 dari anggota TNI. Masih mencocokkan keterangan saksi dan fakta yang ditemukan di lapangan. Nantinya, akan dilakukan analisa. Ada beberapa unsur yang akan diuji," ungkap Wahyu.
Sebelumnya, Wahyu menjelaskan bahwa dari total 13 korban meninggal dunia, empat di antaranya adalah personel TNI dan sembilan lainnya merupakan warga sipil.
Empat personel TNI yang gugur dalam peristiwa ini adalah Kolonel Cpl Antonius Hermawan (Kagupusmu III-Puspalad), Mayor Cpl Anda Rohanda, Kopda Eri Dwi Priambodo, dan Pratu Afrio Setiawan.
Penulis: Ayu Mumpuni
Editor: Fadrik Aziz Firdausi
Masuk tirto.id


































