tirto.id - Mudik Lebaran tahun ini akan dimulai pada 15 April 2023, sementara puncak arus mudik mudik diperkirakan akan terjadi pada 19, 20, dan 21 April 2023.
Salah satu moda transportasi yang masih sering digunakan untuk mudik oleh masyarakat Indonesia adalah mobil pribadi, termasuk mobil bertenaga listrik.
Namun, apakah mudik dengan jarak yang jauh dengan mobil listrik aman dilakukan?
Mengutip Antara News, pemilik kendaraan listrik diimbau untuk tidak menjadikan kendaraan tersebut sebagai transportasi mudik demi keselamatan dan juga kenyamanan selama perjalanan ke kampung halaman.
Hal tersebut disampaikan oleh praktisi Keselamatan Jalan Raya dan juga Founder dari Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) Jusri Pulubuhu saat dihubungi di Jakarta pada Rabu (12/4).
Ia mengatakan bahwa isu pertama dari kendaraan ini adalah daya jangkau dan juga fasilitas pengisian daya.
"Masalah recharging ini belum begitu sebaik seperti infrastruktur kendaraan konvensional, maka para pengguna motor atau mobil listrik, saya sarankan untuk tidak menggunakannya jika jarak lebih dari 300 km atau enam jam lebih perjalanan," kata Jusri Pulubuhu, seperti dikutip dari Antara.
Menurut dia, ketika para pemilik kendaraan listrik memaksakan untuk menggunakannya pada saat mudik nanti, pemilik dikhawatirkan akan menemukan berbagai kesulitan selama perjalanan ke kampung halaman.
"Jadi nanti Anda akan mengalami kesulitan sendiri, lebih-lebih kalau rute tujuan atau kampung kita ini agak keluar dari kota-kota besar gitu ya. Nah otomatis kebutuhan listriknya akan sedikit sulit," jelas dia.
Namun untuk pemilik kendaraan listrik yang memiliki kampung halaman dengan jarak di bawah 200 km atau jarak tempuh di bawah enam jam perjalanan, Jusri mengatakan kendaraan listrik masih layaknya untuk digunakan.
Untuk menyikapi kekhawatiran para pengguna kendaraan listrik di Indonesia pada saat mudik lebaran 2023 nanti, Perusahaan Listrik Negara (PLN) telah menyiapkan berbagai kebutuhan untuk memasok daya kendaraan listrik selama perjalanan mudik 2023.
Hingga kini, PLN terus berupaya memperbanyak jumlah SPKLU yang ada di Indonesia. Untuk memudahkan para pemudik dalam menemukan SPKLU milik PLN, mereka bisa mendapatkan informasi melalui aplikasi PLN Mobile melalui fitur Electric Vehicle.
Jasa Marga: Mudik dengan Mobil Listrik Harus Persiapan
Sementara itu, terkait mudik dengan kendaraan listrik, PT Jasa Marga mengimbau pemudik agar menyiapkan rencana perjalanan dengan baik.
"Pastikan kendaraan dalam kondisi prima, baterai terisi full, kalau perlu bawa baterai cadangan," kata Corporate Communication & Community Development Group Head Jasa Marga, Lisye Octaviana di Semarang, Selasa (11/4).
Menurut dia, Jasa Marga telah menyiapkan 14 Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) yang tersebar di berbagai tempat istirahat di sepanjang tol Trans Jawa.
Ia menyebut SPKLU tersebar di ruas tol Jakarta-Cikampek, Jakarta-Tangerang, Jagorawi, Palikanci, Semarang-Batang, Semarang-Solo, dan Semarang-Ngawi, baik di jalur A maupun B.
Menurut dia, antisipasi kebutuhan untuk pengisian daya di tempat peristirahatan juga telah disiapkan.
Ia menjelaskan jika memang ada kendaraan listrik yang kehabisan daya di jalan tol maka telah disiapkan mobil derek untuk mengangkut ke tempat istirahat dengan SPKLU terdekat.
Termasuk, lanjut dia, antisipasi jika terjadi kepadatan di tempat beristirahat saat masa arus mudik.
Ia menambahkan mekanisme tentang penggunaan mobil listrik untuk mudik masih akan menunggu arahan dari pemerintah dan kepolisian.
Tips Mudik Menggunakan Mobil Listrik
Sebelum memutuskan mudik Lebaran menggunakan mobil listrik, ada baiknya memperhatikan berbagai hal agar mudik aman dan nyaman. Sebagaimana dijabarkan dari situs PLN, tips berikut cukup bermanfaat:
1. Sebelum berangkat, kondisi pengendara dan semua orang yang dibawa saat mudik perlu dipastikan sehat. Memaksakan diri mudik ketika sakit cukup berisiko memperparah sakit tersebut. Ketahanan fisik diperlukan untuk perjalanan panjang. Selain itu, lakukan istirahat sejenak jika pengemudi lelah atau mengantuk.
2. Periksa semua kondisi kendaraan beserta semua perangkat pendukungnya. Usahakan untuk melakukan pengecekan di bengkel resmi agar mobil listrik dipastikan prima.
3. Siapkan rute perjalanan dan atur semua yang berkaitan dengan hal-hal yang diperlukan selama di jalan.
4. Beroperasinya mobil listrik ditentukan dengan ketersediaan tenaga listri dari baterai. Oleh sebab itu, perhitungkan dengan cermat perkiraan jarak tempuh dengan ketersediaan tenaga baterai hingga sampai ke stasiun pengisian daya listrik.
5. Upayakan selama dalam perjalanan memiliki akses internet dan aplikasi pengisian daya pada smartphone berjalan sebagaimana mestinya. Isi pula e-wallet dengan saldo yang cukup untuk mengisi daya di stasiun pengisian daya listrik.
6. Selama dalam perjalanan, baterai ponsel sebaiknya juga diperhatikan agar tidak sampai mati. Sebab, pengecekan tempat pengisian daya listrik terdekat memerlukan akses ponsel dengan internet. Simpan pula nomor call center Agen Tunggal Pemegang Merek (ATPM) dari mobil listri jika sewaktu-perlu perlu bantuan di jalan terkait kendaraan.
7. Sediakan piranti darurat untuk keperluan yang tidak terduga apabila terjadi saat saat mudik. Piranti darurat (emergency tools) tersebut di antaranya ban serep, dongkrak, segitiga emergency, cairan penambal ban, kotak obat, hingga kartu e-tol dengan saldo mencukupi.
Editor: Iswara N Raditya