Menuju konten utama

Alasan Prabowo Tunjuk Brian Jadi Kepala Badan Industri Mineral

Pelantikan Brian dilakukan berdasar Keputusan Presiden (Keppres) 77P Tahun 2025 Tentang Pengangkatan Kepala Badan Industri Mineral.

Alasan Prabowo Tunjuk Brian Jadi Kepala Badan Industri Mineral
Presiden Prabowo Subianto (kanan) berjabat tangan dengan Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendikstisaintek) Brian Yuliarto (kiri) usai dilantik di Istana Negara, Jakarta, Rabu (19/2/2025). ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/Spt.

tirto.id - Presiden Prabowo Subianto resmi melantik Brian Yuliarto sebagai Kepala Badan Industri Mineral di Istana Negara, Jakarta Pusat, Senin (25/8/2025). Pelantikan Brian dilakukan berdasar Keputusan Presiden (Keppres) 77P Tahun 2025 Tentang Pengangkatan Kepala Badan Industri Mineral.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartaro, mengungkapkan alasan Prabowo pilih Brian Yuliarto yang notabene merupakan Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek).

Airlangga menjelaskan bahwa keputusan ini sepenuhnya diambil karena pengembangan potensi logam tanah jarang atau rare earth sangat berkaitan erat dengan riset dan pengembangan ilmu pengetahuan.

“Karena itu dekat dengan research dan science. Rare earth ini kan masih perlu dikembangkan,” jelas Airlangga di Istana Jakarta, Senin (25/5/202).

Airlangga menambahkan badan ini nantinya akan difokuskan pada kebijakan hilirisasi rare earth dengan tiga tugas utama: proses ekstraksi, perlindungan sumber daya, dan pengembangan industri pengolahannya.

“Pertama untuk extract rare earth, kedua untuk protect, ketiga untuk industrinya,” lanjut Airlangga.

Lebih jauh, ia menyebutkan bahwa produk akhir dari pengolahan rare earth ini akan difokuskan untuk menghasilkan bahan baku magnet dan baterai—dua komponen penting yang menopang hampir seluruh sektor industri, termasuk pertahanan.

“Itu kan butuh untuk pertahanan. Itu kan hampir seluruh industri butuh magnet,” ujarnya.

Saat ditanya mengenai orientasi pasar dari hasil hilirisasi ini, Airlangga menyebut pemerintah masih akan mengkaji apakah akan diprioritaskan untuk kebutuhan dalam negeri atau ekspor.

“Nanti kita lihat,” tutupnya.

Baca juga artikel terkait PRABOWO atau tulisan lainnya dari Dwi Aditya Putra

tirto.id - Insider
Reporter: Muhammad Naufal
Penulis: Dwi Aditya Putra
Editor: Dwi Aditya Putra