tirto.id - Mesut Ozil dikabarkan tidak setuju dengan pemotongan gaji pemain yang akan dilakukan Arsenal. Pemain berkebangsaan Jerman ini menentang keputusan tersebut bersama dua pemain top The Gunners.
Independent melaporkan, Ozil ingin menunggu situasi lebih jernih untuk menilai implikasi finansial terhadap Arsenal sebelum mengambil keputusan. Ini berarti pemain bergaji 350.000 paun per pekan tersebut masih menerima gaji penuh. Meskipun demikian, Ozil tetap berpotensi dipotong gajinya bila situasi semakin buruk di kemudian hari.
Pada Senin (20/4/2020) lalu, Arsenal mengumumkan akan memotong gaji tahunan para pemain, pelatih, dan staf kepelatihan tim utama sebanyak 12,5 persen. Pemotongan ini untuk "membantu mengatasi sejumlah risiko finansial" yang dialami klub akibat pandemi virus corona.
Namun, The Gunners juga membuka kemungkinan bakal membayarkan kembali 12,5 persen gaji yang dipotong tersebut pada musim depan, jika sejumlah target bisa terpenuhi.
Terkait masalah ini, agen Ozil, Erkut Sogut enggan berkomentar. Meski demikian, Sogut sempat menyatakan sikapnya atas rencana pemotongan gaji oleh klub pada bulan lalu.
"Penangguhan [gaji] itu opsi, tetapi jangan menyetujui pemotongan bila klub masih bisa mencetak pendapatan yang sama dengan tahun lalu," ucap Sogut, seperti dilansir Independent.
"Apa dampak finansial [akibat pandemi] yang pasti ke klub, kita bisa melihatnya pada tiga sampai enam bulan kemudian, tetapi kita tidak bisa melihatnya hari ini," tambah dia.
Dalam wawancara dengan podcast Steilcast, Sogut juga menpertanyakan kualitas konsensus skuad Arsenal. Pria 39 tahun ini menduga ada hal yang membuat para pemain secara terpaksa menyetujui keputusan klub.
"Dalam keadaan seperti itu, dapat dipertanyakan apakah persetujuan dari para pemain bisa mengikat secara legal, karena sejumlah pemain tidak dalam posisi untuk benar-benar memberikan persetujuan jika mereka dalam tekanan untuk melakukannya," ucap Sogut, dikutip dari Mirror.
Dengan gaji 350.000 paun per pekan, Ozil merupakan pemain dengan pendapatan yang tertinggi di Arsenal. Klien Sogut itu pun dikenal sering melakukan kegiatan amal dengan pendapatannya.
Pada 2019, Ozil memanfaatkan pernikahannya dengan Amine untuk mendanai operasi penting 1.000 anak-anak. Pemain berdarah Turki ini juga menyumbang makanan ke 100.000 pengungsi di 16 kamp pengungsian yang tersebar di Turki dan Suriah. Setelah memenangi Piala Dunia 2014, Ozil mendanai operasi 23 anak-anak Brasil dengan biaya 240.000 paun.
Penulis: Ikhsan Abdul Hakim
Editor: Addi M Idhom