Menuju konten utama

AHY soal Natuna: Indonesia Harus Bersikap Tegas dalam Diplomasi

AHY dan Prabowo sama-sama mendukung upaya diplomasi dalam menyelasaikan masalah di Natuna.

AHY soal Natuna: Indonesia Harus Bersikap Tegas dalam Diplomasi
Komandan Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Agus Harimurti Yudhoyono barpose sebelum mengikuti pelantikan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) periode 2019-2024 di Ruang Rapat Paripurna, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (1/10/2019). ANTARA FOTO/Galih Pradipta/pd.

tirto.id - Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengatakan "Indonesia harus memiliki sikap tegas" dalam menyikapi peristiwa masuknya kapal Cina ke laut Natuna. Cina mengklaim daerah tersebut adalah wilayah mereka.

Lewat Twitter, @AgusYudhoyono, Ahad (05/01/2019), putra sulung Presiden Ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu lantas mendorong upaya diplomasi dalam menyelesaikan masalah tersebut. Ketegasan dapat ditunjukkan lewat diplomasi yang tidak "merugikan atau bahkan mengorbankan kedaulatan NKRI."

Sebab, menurutnya, "menjaga kedaulatan NKRI, pada hakikatnya, adalah menjadi kewajiban seluruh warga negara Indonesia."

AHY menyinggung relasi Cina-RI yang menurutnya harus dibina dengan baik. RRT adalah mitra lama Indonesia, katanya.

"Hubungan kedua bangsa sudah terjalin ratusan tahun melalui jalur ekonomi, sosial, budaya, pendidikan & politik. Hubungan tersebut harus terus dipelihara atas dasar kesetaraan & saling menghormati," kata AHY.

AHY lantas mengusulkan kebijakan warisan SBY saat menjabat presiden digunakan dalam menyikapi klaim Cina atas Laut Natuna.

"Pilihan untuk kembali menggunakan kebijakan 'million friends zero enemy' yang diwarisi dari era Presiden @SBYudhoyono patut didukung semua pihak," katanya.

Sebelumnya, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menanggapi tenang polemik laut Natuna yang sempat diklaim Cina sebagai bagian dari wilayahnya.

"Kita cool saja. Kita santai kok ya," ucap Prabowo kepada wartawan saat ditemui di Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Jumat (3/1/2019).

Prabowo menyebut pemerintah akan menyelesaikan masalah ini dengan baik-baik. Soal kemungkinan menambah pasukan di area itu, Prabowo belum dapat memastikannya.

"Kita selesaikan dengan baik, ya. Bagaimana pun Cina negara sahabat," ucap Prabowo.

Tak hanya Prabowo yang menanggapi santai, Menko Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan juga meminta perkara ini tak perlu dibesar-besarkan.

Luhut mengatakan, Indonesia memang tidak pernah mengakui klaim Cina. Hanya saja, ia menyebut bila Cina hanya sekadar lewat di laut itu, pemerintah tidak bisa berbuat banyak.

==========

Catatan: judul berita diubah pada Rabu 8 Januari 2020. Sebelumnya kami memberi artikel ini judul: AHY Sependapat dengan Prabowo Soal Klaim Cina atas Natuna. Beberapa bagian dari isi artikel disesuaikan dengan judul baru.

Bellatrix Rotinsulu, Staf Komunikasi Waketum Partai Demokrat, mengirim hak jawab terkait artikel ini. Menurutnya "pernyataan Prabowo berbeda dengan AHY."

"Prabowo hanya menekankan pada aspek persahabatan dan diplomasi. AHY menekankan pada ketegasan sikap dengan diplomasi yang setara dan saling menghormati serta mengapresiasi kesigapan TNI yang segera menggelar operasi siaga tempur di laut Natuna Utara," katanya.

Baca juga artikel terkait NATUNA atau tulisan lainnya dari Gilang Ramadhan

tirto.id - Politik
Penulis: Gilang Ramadhan
Editor: Rio Apinino