Menuju konten utama

Ada Agenda Demo Hari Ini di Medan, Lampung, & Aceh? Cek Infonya

Demo hari ini 1 September 2025 berlangsung di Medan, Lampung, dan Aceh. Simak agenda demo tersebut berikut ini.

Ada Agenda Demo Hari Ini di Medan, Lampung, & Aceh? Cek Infonya
Ilustrasi demonstrasi mahasiswa. tirto.id/Baihaqi Annizar

tirto.id - Demo hari ini, Senin (1/9/2025), masih berlangsung di sejumlah daerah. Peserta demo kebanyakan dari kalangan mahasiswa dengan tidak menutup kemungkinan juga dari elemen masyarakat. Adakah demo di wilayah Medan, Lampung, dan Aceh?

Demonstasi yang terjadi hari masih kelanjutan dari aksi sebelumnya. Demo makin membesar usai terjadinya insiden dilindasnya pengemudi ojek online (ojol) Affan Kurniawan (21) menggunakan kendaraan taktis (rantis) Barracuda milik Brimob Polda Metro Jaya.

Aksi saat ini tidak hanya menuntut keadilan atas tewasnya Affan. Pengunjuk rasa juga menyerukan reformasi di tubuh Polri hingga DPR.

Demo Hari Ini di Medan, Lampung, dan Aceh

Demo hari ini di Pulau Sumatra berlangsung di sejumlah daerah. Medan, Lampung, dan Aceh menjadi contohnya. Berikut ini ulasan demo di ketiga kota tersebut.

1. Demo di Medan

Demo di Medan pada 1 September 2025 dilakukan oleh sejumlah elemen mahasiswa dan masyarakat. Titik konsentrasi massa diperkirakan berada di Gedung DPRD Sumatra Utara (Sumut), DPRD Medan, Kantor Gubernur Sumut, Kantor Wali Kota Medan, dan Mapolda Sumut.

Pihak kepolisian menerjunkan sekira 2.000 personel untuk mengamankan tempat-tempat vital tersebut. Jalan menuju Mapolda Sumutr dan Deli Serdang kemungkinan akan cukup padat.

Dihimpun dari berbagai sumber, agenda demo di Medan hari ini 1 September 2025 antara lain sebagai berikut:

  • Unjuk rasa oleh Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Badan Perbantuan Hukum Pemuda Batak Bersatu (PBB), di Polrestabes Medan: Pukul 10.00 WIB sampai selesai
  • Aksi unjuk rasa oleh Gerakan Aksi Solidaritas Mahasiswa Sumatera Utara (GASMA SUMUT) dan Badan Perwakilan Mahasiswa (BPM) di Mapolda Sumut: Pukul 09.00 sampai selesai
  • Unjuk rasa oleh Badan Koordinasi Himpunan Mahasiswa Islam Sumatera Utara (BADKO HMI SUMUT), Pengurus Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PC PMII), Dewan Pengurus Wilayah Gerakan Mahasiswa Peduli Transparan Sumatera Utara (DPW GEMPET – SU) di Mapolda Sumut: Pukul 10.00 sampai selesai
  • Unjuk rasa oleh Gabungan Ojek Roda Dua Medan Sekitar (GODAMS) di Mapolda Sumut: Pukul 14.00 sampai selesai
  • Unjuk rasa oleh Lembaga Aspirasi Rakyat Anti Korupsi (LARAS) di Kantor DPRD Medan: Pukul 14.00 sampai selesai
  • Unjuk rasa oleh Pengurus Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PC PMII), Aksi unjuk rasa oleh Gerakan Aksi Solidaritas Mahasiswa Sumatera Utara (GASMA SUMUT) di Polda Sumut: Pukul 10.00 sampai selesai

2. Demo di Lampung

Demo di Lampung pada 1 September 2025 dimotori berbagai elemen mahasiswa dan masyarakat. Namun, komunitas ojol di sana memutuskan untuk tidak ikut dalam unjuk rasa ini.

Massa menyampaikan aspirasi di Gedung DPRD Provinsi Lampung. Mereka turut membawa atribut dan banner bertuliskan tuntutan.

Demo berlangsung sekitar pukul 10.50 WIB. Massa menyerukan pesan penolakan atas segala aturan yang merugikan dan menindas rakyat Indonesia.

Ada 10 tuntutan yang disampaikan. Tuntutan tersebut antara lain pengesahan UU Perampasan Aset Koruptor, pemotongan tunjangan dan gaji anggota DPR, peningkatan kualitas gaji guru dan dosen, dan sebagainya.

Mereka juga membawa replika keranda mayat sebagai simbol duka dan kemarahan atas tewasnya pengemudi ojol di Jakarta oleh rantis Brimob Polda Metro Jaya. Keranda ini juga bentuk protes pada kinerja pemerintah dan DPR RI.

Aksi unjuk rasa mendapatkan pengawalan dari gabungan Polri dan TNI. Barikade berupa kawat berduri yang dipasang di depan pagar gedung DPRD. Personel Polisi Wanita (Polwan) dari Polda Lampung turut diturunkan.

3. Demo di Aceh

Demo hari ini 1 September 2025 di Aceh berlangsung pukul 14.00 WIB. Aksi ini dimotori Aliansi Rakyat Aceh yang menyampaikan tuntutannya di Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA).

Sejumlah tuntutan yang disampaikan yaitu penolakan lima batalion, pengusutan pelanggaran HAM secara tuntas hingga penyelesaian masalah pertambangan. Selain itu, aksi juga menyoroti soal tunjangan DPR yang melukai hati rakyat, kenaikan pajak, dan reformasi di tubuh DRP atau pun Polri.

Ratusan petugas dari kepolisian diturunkan. Mereka bersiaga di halaman kantor DPRA untuk mengamankan jalannya aksi.

Di sisi lain, aksi unjuk rasa juga berlangsung di halaman Gedung DPRK Aceh Tengah oleh Aliansi Gayo Merdeka. Massa yang kebanyakan mahasiswa meminta pengusutan tewasnya pengemudi ojol di Jakarta.

Dalam orasinya, mahasiswa turut menyindir anggota legislatif setempat yang kerap menunjukkan kemewahan. Pengadaan pin emas seberat 10 gram bagi 30 anggota DPRK Aceh Tengah dengan anggaran lebih dari Rp400 juta pada 2025, turut disorot.

Tak hanya itu, mahasiswa menyerukan pengesahan RUU Perampasan Aset Koruptor, penolakan kebaikan gaji dan tunjangan dewan, dan mengecam aksi represif polisi pada mahasiswa. Sebagian mahasiswa sempat masuk di ruang rapat DPRK dan sampaikan protesnya pada 27 anggota dewan dan Bupati Aceh Tengah, Haili Yoga.

Baca juga artikel terkait KEKERASAN POLISI TANGANI DEMO atau tulisan lainnya dari Ilham Choirul Anwar

tirto.id - Aktual dan Tren
Penulis: Ilham Choirul Anwar
Editor: Iswara N Raditya