Menuju konten utama

9 Tips Kembali Bekerja Setelah Cuti Melahirkan

Dibutuhkan persiapan yang baik agar ibu dapat kembali bekerja setelah melahirkan dengan nyaman, berikut tipsnya.

9 Tips Kembali Bekerja Setelah Cuti Melahirkan
Ilustrasi cuti melahirkan. Getty Images/iStockphoto

tirto.id - Para ibu membutuhkan sejumlah persiapan sebelum kembali bekerja setelah cuti melahirkan. Hal ini karena periode cuti melahirkan tergolong lama dibanding cuti lainnya.

Selama cuti melahirkan ibu melepas semua tanggung jawab pekerjaannya dalam waktu kurang lebih tiga bulan. Selama waktu tersebut, ibu mempersiapkan diri menyambut momen kelahiran buah hati dan mengasuh bayinya yang baru lahir.

Sesuai dengan namanya, cuti melahirkan adalah cuti yang diberikan bagi pegawai wanita untuk mempersiapkan persalinan dan pemulihan setelah melahirkan.

Berdasarkan Undang-Undang (UU) Ketenagakerjaan Nomor 13 Tahun 2003, cuti melahirkan yang diberikan kepada pekerja adalah 1,5 bulan sebelum dan 1,5 bulan sesudah melahirkan atau 90 hari.

Selama masa menjalani cuti melahirkan itu, karyawan perempuan yang sedang menjalani momen melahirkan, masih tetap berhak mendapatkan penghasilan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Problem yang paling umum dialami ibu sejak bekerja kembali setelah cuti melahirkan adalah ketidaksiapan mental dan fisik. Hal ini bisa dipengaruhi oleh waktu tidur yang kurang karena tugas kerja dan mengurus bayi atau masalah beradaptasi.

Oleh karena itu, dibutuhkan persiapan yang baik agar ibu dapat kembali bekerja setelah melahirkan dengan nyaman.

Tips Kembali Bekerja Setelah Melahirkan

Berikut adalah beberapa tips kembali bekerja setelah melahirkan, sebagaimana dilansir dari laman Siap Nikah:

1. Cari baby sitter atau tempat penitipan yang terpercaya

Ibu bisa meminta tolong orang tua atau saudara yang dipercaya untuk mengasuh buah hati selama bekerja.

Namun, jika tidak memiliki orang tua atau saudara, ibu bisa meminta menyewa baby sitter atau mencari tempat penitipan yang terpercaya.

Pastikan reputasi baby sitter atau tempat penitipan baik, setidaknya di antara orang-orang yang dipercaya. Pertimbangkan pula untuk memilih lokasi tempat penitipan yang dekat dengan kantor agar mudah menjangkau anak jika terjadi sesuati.

2. Konsultasikan jadwal kerja dengan atasan

Sampaikan kepada atasan kapan tanggal pasti akan masuk kerja kembali. Ibu bisa mengonsultasikan jadwal dan alur kerja dengan atasan. Negosiasikan pembagian kerja dan waktu kerja yang nyaman secara profesional.

Diskusikan juga apa saja yang dibutuhkan dari atasan, seperti situasi kerja atau tugas-tugas yang bisa ditangani.

Selain itu, ibu juga bisa meminta saran dan nasehat dari atasan, maupun rekan kerja yang memiliki keadaan serupa untuk mendapatkan solusi dalam pekerjaan.

3. Bicarakan dengan pasangan

Pastikan selalu terbuka dan menjalin komunikasi yang baik dengan pasangan. Diskusikan dengan pasangan tentang keputusan apapun yang akan ambil.

Jangan ragu untuk minta bantuan kepada pasangan, karena mengurus anak itu bukan sekadar tanggung jawab ibu, tapi juga ayah.

4. Siapkan peralatan laktasi

Bayi hanya bisa mengonsumsi ASI selama 6 bulan pertama. Oleh karena itu, ibu sangat disarankan mempersiapkan ketersediaan ASI yang bisa dikonsumsi bayi selama ibu bekerja.

Beberapa peralatan laktasi yang dibutuhkan bagi ibu yang bekerja termasuk pompa ASI, kantung atau botol penyimpan ASI, cooler bag atau ice pack, kulkas khusus penyimpan ASI, dan penghangat botol ASI.

5. Konsultasikan dengan dokter

Pastikan untuk berkonsultasi dengan dokter jika merasakan cemas yang berlebihan pasca melahirkan. Dokter bisa memberikan obat untuk mengatasi hal itu, atau memberikan berbagai saran non medis yang bermanfaat.

6. Fokus pada diri sendiri terlebih dahulu

Menjadi ibu sekaligus menjadi pekerja adalah beban ganda yang tidak ringan, apalagi ketika harus kembali bekerja. Ibu rentan merasa lebih lelah, frustasi, penuh keraguan, mungkin akan berkonflik apakah akan kembali bekerja atau tinggal di rumah.

Jika mengalami hal ini ada baiknya mendiskusikannya kepada keluarga. Berbicara dengan dokter maupun berdiskusi dengan komunitas ibu yang bekerja juga dapat membantu. Apa bila merasa lelah, jangan ragu untuk beristirahat.

Baca juga artikel terkait LIFESTYLE atau tulisan lainnya dari Lucia Dianawuri

tirto.id - Gaya hidup
Kontributor: Lucia Dianawuri
Penulis: Lucia Dianawuri
Editor: Yonada Nancy