tirto.id - Sebelum berangkat menuju Kairo untuk kunjungan kenegaraan dan menghadiri KTT G-15, Soeharto berbicara lagi soal reformasi di depan wartawan. Ia tetap bersikukuh bahwa pemerintah akan melakukan reformasi. Tentu saja dengan berbagai syarat yang ia ajukan sendiri.
Berikut peristiwa penting yang terjadi pada 9 Mei 1998.
9 Mei
Soeharto: Beri Kesempatan DPR Jalankan Reformasi
Presiden Soeharto mengajak semua pihak memberi kesempatan kepada DPR untuk memulai langkah reformasi melalui pengubahan UU Pemilu, UU Parpol dan Golkar, dan UU tentang Susunan dan Kedudukan Anggota MPR/DPR/DPRD. Presiden mengakui bahwa UU yang sekarang kurang baik. Ia mengemukakan hal itu di Bandara Halim Perdanakusuma sebelum bertolak ke Kairo, Mesir, untuk menghadiri KTT G-15.
Soeharto juga mengatakan, tidak perlu ada kekhawatiran pemerintah tidak akan melakukan reformasi. “Reformasi sekarang telah menjadi kebulatan kita,” katanya. Menurut Soeharto, reformasi sebenarnya sudah dikenal masyarakat Indonesia sejak zaman revolusi dan dilakukan terus-menerus. Ia mengingatkan pula, keinginan melakukan reformasi jangan sampai mengorbankan segala-galanya sehingga merusak hasil pembangunan.
(Pikiran Rakyat, 10 Mei 1998)
Penulis: Ivan Aulia Ahsan
Editor: Zen RS