Menuju konten utama

8 Hal yang Harus Dilakukan Jika Pasangan Selingkuh dan Tandanya

Hal pertama yang harus dilakukan jika pasangan selingkuh adalah menerima kenyataan dan jangan denial, lalu apa saja ciri suami yang selingkuh?

8 Hal yang Harus Dilakukan Jika Pasangan Selingkuh dan Tandanya
Ilustrasi selingkuh. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Perselingkuhan merupakan mimpi buruk bagi setiap pasangan, terutama yang sudah berumah tangga. Perselingkuhan bisa membuat seseorang terluka, sedih, marah, kecewa, dan kadang merasa trauma dengan hubungan percintaan.

Jika hal buruk ini terjadi pada Anda, pastinya akan muncul banyak pertanyaan. Apakah hubungan ini layak dipertahankan? Bisakah orang yang selingkuh akan kembali setia, atau apakah perpisahan justru jadi pilihan terbaik?

Menghadapi kenyataan memiliki pasangan yang selingkuh memang bukan perkara mudah. Bahkan, banyak orang kebingungan tentang apa yang harus dilakukan begitu mengetahui pasangannya mendua. Namun, seburuk apa pun situasi yang sedang Anda hadapi, pastikan Anda tidak dikuasai oleh emosi negatif dan tidak bertindak gegabah.

Apa yang Harus Dilakukan Jika Pasangan Selingkuh?

Berikut hal-hal positif yang harus dilakukan begitu mengetahui pasangan Anda selingkuh:

1. Terima kenyataan dan luapkan perasaan

Hal pertama yang harus dilakukan adalah menerima kenyataan dan jangan denial. Melansir situs SheKnows, terapis sekaligus psikolog Piper S. Grant juga menyarankan agar memberi ruang bagi diri sendiri untuk meluapkan emosi.

Jangan takut untuk menangis atau membenamkan wajah ke bantal dan berteriak kencang. Meluapkan emosi seperti ini justru membuat perasaan agak lega sehingga bisa berpikir lebih jernih ke depannya.

2. Jangan salahkan diri sendiri

Apa pun alasan pasangan memilih selingkuh, itu bukan salah Anda dan jangan pernah menyalahkan diri sendiri. Namun, jangan pula playing victim atau terlalu mengasihani diri sendiri. Semua itu hanya menghabiskan energi. Ketimbang mencari kambing hitam, fokuskan pikiran untuk mencari solusi terbaik.

3. Bicara dengan orang yang terpercaya

Melansir situs Spiral Psychology, mencari support system dan berbicara dengan orang terpercaya bisa membantu Anda menghadapi semua masalah. Anda membutuhkan seseorang yang mau mendengarkan, tidak menghakimi, tidak memaksakan pendapatnya, tapi tetap mendukung dan selalu berada di pihak Anda.

Jika Anda tidak memiliki orang seperti ini, pertimbangkan untuk mencari bantuan profesional seperti terapis. Berbicara dengan terapis tak hanya bagus untuk kesehatan mental, tapi juga membantu Anda membuat keputusan yang tepat.

4. Jangan gegabah membuat keputusan

Hindari membuat keputusan saat diri Anda masih syok atau saat emosi negatif masih meluap-luap. Sebelum memikirkan keputusan, fokuslah untuk menenangkan diri dan menjernihkan pikiran.

Pertanyaan terbesar tentu saja adalah apakah Anda harus mempertahankan hubungan atau tidak. Setiap pilihan punya konsekuensinya masing-masing. Apa pun pilihan Anda, pikirkan segala kemungkinan yang akan terjadi di masa depan agar Anda lebih siap menghadapinya.

Misalnya Anda memilih berpisah, pikirkan apa saja harus dilakukan, termasuk di mana nanti Anda tinggal, cara memenuhi kebutuhan, hingga soal hak asuh anak jika sudah memiliki keturunan.

5. Jangan balas dendam

Anda mungkin tergoda untuk melakukan balas dendam, entah dengan cara menghancurkan hidup pasangan maupun orang ketiga, atau memilih berselingkuh juga. Namun, jangan pernah melakukan hal ini karena benar-benar tidak ada gunanya dan hanya menguras energi.

Anda mungkin akan merasa puas di awal ketika berhasil membalas perbuatan pasangan. Akan tetapi, bagaimanapun juga balas dendam hanya akan membuat batin Anda kelelahan dan tidak membuat semuanya lebih baik.

6. Hindari media sosial

Ada baiknya bila Anda menjauh dari media sosial ketika emosi sedang labil. Media sosial dipenuhi oleh orang-orang dengan berbagai watak sehingga memiliki pendapat berbeda-beda.

Saat Anda memposting hal buruk tentang pasangan atau membuka aib perselingkuhan, pasti akan ada seseorang yang tak suka dan menyalahkan Anda. Hal ini justru akan membuat diri Anda semakin stres dan tertekan.

Jalan terbaik adalah tetap offline. Simpan masalah Anda di lingkup internal, lalu fokus untuk penyelesaian dan penyembuhan diri sendiri.

7. Tes kesehatan

Bagi Anda yang sudah berumah tangga dan memiliki pasangan yang selingkuh, sangat disarankan melakukan tes kesehatan untuk mengetahui risiko terkena penyakit menular seksual.

Sudah banyak kasus suami/istri yang selingkuh lalu tertular penyakit berbahaya dari orang ketiga. Ironisnya, mereka malah menularkannya ke keluarganya sendiri sehingga nyawa mereka pun ikut terancam.

8. Manjakan diri sendiri

Perselingkuhan memang masalah yang sangat berat, tapi jangan lupa untuk mengurus dan memanjakan diri sendiri. Pastikan Anda tetap menjaga pola makan, istirahat yang cukup, serta sempatkan diri berolahraga. Fisik yang kuat akan membantu Anda berpikir lebih baik sehingga bisa menemukan solusi yang paling tepat.

Jika punya waktu luang, Anda juga bisa healing sejenak dengan melakukan hal-hal yang disukai, misalnya menonton film atau sekadar berendam air hangat sambil mendengarkan musik. Aktivitas seperti ini akan membantu menenangkan diri dan menstabilkan emosi.

11 Ciri-Ciri Pasangan Selingkuh

Mengutip dari Very Well Mind, setidaknya ada 11 tanda yang bisa terlihat jika pasangan Anda selingkuh, yaitu:

1. Cara komunikasi berubah

Pasangan yang selingkuh biasanya malas berbicara, berbagi cerita, atau bahkan berdebat dengan Anda. Mereka lebih sering cuek, mengalihkan pembicaraan, dan punya banyak alasan untuk menghindari obrolan.

2. Penampilan berubah

Saat selingkuh, seseorang cenderung melakukan perubahan dalam hal penampilan. Misalnya berpakaian lebih rapi dan wangi, memilih gaya pakaian yang berbeda dari biasanya, atau mengenakan baju yang belum pernah ia pakai sebelumnya.

3. Jarang di rumah

Ada kalanya pasangan jarang berada di rumah karena kesibukan pekerjaan. Namun, jika hal ini terjadi terus-menerus dan pasangan makin jarang pulang ke rumah, Anda patut curiga. Apalagi jika pasangan Anda malas berbagi cerita tentang kesibukannya, itu bisa jadi tanda bahwa ia sebenarnya sedang sibuk dengan hal lainnya.

4. Perubahan sikap

Seseorang yang selingkuh umumnya berubah sikap terhadap pasangannya. Sikapnya bisa jadi lebih negatif, sering mengkritik Anda, kerap memulai pertengkaran, hingga bersikap defensif berbicara soal perselingkuhan.

5. Sering berbohong

Anda patut curiga saat pasangan mulai berbohong tentang banyak hal. Seseorang yang berselingkuh biasanya juga lebih gugup bila ditanya hendak pergi ke mana atau pergi dengan siapa.

6. Sering menghindar

Orang yang berselingkuh cenderung berusaha menghindari pasangannya. Hal itu ia lakukan agar ia tidak ditanyai tentang aktivitasnya di luar rumah seharian.

7. Balik menuduh Anda berselingkuh

Orang yang merasa bersalah sering menuding orang lain melakukan kesalahan yang sama. Saat Anda bertanya pada pasangan apakah ia selingkuh, ia biasanya akan bertanya balik dan berkata bahwa Andalah yang berselingkuh.

8. Semakin cuek

Seseorang yang berselingkuh umumnya tidak peduli lagi dengan pasangan atau keluarganya. Ia mungkin juga tidak menyukai hal-hal yang dulu pernah ia lakukan bersama Anda. Jika ia tidak lagi cemburu, sering terlihat malas berada di rumah, atau cuek dengan acara keluarga, bisa jadi ia telah mendua.

9. Kehidupan seks berubah

Perselingkuhan tentunya mengubah kehidupan seks dalam rumah tangga. Pasangan yang berselingkuh umumnya tak lagi romantis atau mesra seperti dulu, bahkan tidak tertarik lagi melakukan hubungan intim dengan Anda.

10. Masalah keuangan

Perselingkuhan selalu melibatkan uang. Anda patut curiga jika tiba-tiba mengetahui adanya pengeluaran uang yang tak jelas, apalagi dalam jumlah besar. Tapi ketika Anda menanyakan hal itu pada pasangan, ia menjawab ragu, gugup, atau menghindar.

Pasangan yang selingkuh juga biasanya mulai berhenti merencanakan keuangan untuk keluarganya sendiri, misalnya anggaran untuk jalan-jalan, membeli rumah, atau dana tabungan untuk anak-anak.

11. Perubahan penggunaan gawai

Penggunaan gawai seperti smartphone bisa mendeteksi adanya perselingkuhan atau tidak. Seseorang yang berselingkuh biasanya sulit dihubungi, mengubah password tanpa memberitahu Anda, sering sibuk dengan ponsel seperti sedang chatting, atau tak mau menerima telepon di depan Anda.

Apakah Orang Selingkuh Bisa Sembuh?

Berselingkuh berarti merasakan jatuh cinta lagi. Saat jatuh cinta, tubuh seseorang melepas dopamin yang sering disebut dengan hormon kebahagiaan. Hal inilah yang kemudian membuat peselingkuh menjadi ketagihan.

Berselingkuh memang membuat orang kecanduan seperti halnya memakai narkoba. Meski demikian, orang yang berselingkuh tetap bisa berubah menjadi lebih baik, hanya saja prosesnya akan sangat sulit. Sama seperti pecandu narkoba yang ingin sembuh, peselingkuh harus punya motivasi kuat dan melawan semua godaan yang datang.

Sementara itu, psikolog Zoya Amirin pernah mengungkapkan pada Tirto bahwa peluang sembuh bisa dibedakan berdasarkan jenis perselingkuhannya. Seseorang yang berselingkuh berulang kali (dengan pekerja seks, kawin kontrak, atau nikah siri) biasanya lebih sulit sembuh dibanding orang yang baru selingkuh satu kali.

Baca juga artikel terkait RELATIONSHIP atau tulisan lainnya dari Erika Erilia

tirto.id - Gaya hidup
Kontributor: Erika Erilia
Penulis: Erika Erilia
Editor: Nur Hidayah Perwitasari