Menuju konten utama

7 Cara Alami Memancing Kontraksi Agar Cepat Melahirkan

Ada 7 cara alami yang diklaim mampu memancing kontraksi, mulai dari makan makanan tertentu hingga berkegiatan.

7 Cara Alami Memancing Kontraksi Agar Cepat Melahirkan
ilustrasi ibu melahirkan. FOTO/Istockphoto

tirto.id - Kontraksi merupakan tanda umum yang bisa dirasakan ibu hamil jelang persalinan. Namun, tidak sedikit kasus di mana ibu belum merasakan kontraksi meskipun sudah masuk hari perkiraan lahir (HPL).

Kondisi ini terkadang bisa membuat ibu cemas akan kesehatan bayi. Oleh karena itu, banyak ibu yang mencoba memancing kontraksi secara alami agar lebih cepat melahirkan.

Dikutip dari Parents, kontraksi sendiri sebetulnya bisa terjadi secara alami setelah usia kehamilan 39 minggu. Pada beberapa kasus tertentu dokter mungkin akan memberikan obat-obatan untuk membantu kontraksi rahim.

Namun, untuk ibu dan bayi yang sehat sebaiknya menunggu kontraksi secara alami sesuai dengan kesiapan persalinan.

7 Cara Alami Memancing Kontraksi

Ada beberapa metode yang diklaim mampu memancing kontraksi, mulai dari makan makanan tertentu hingga berkegiatan.

Perlu diketahui bahwa sebetulnya metode-metode memancing kontraksi ini belum terbukti secara ilmiah. Kendati demikian, tidak sedikit ibu yang mengaku berhasil berkontraksi berkat beberapa cara ini.

Oleh karena itu, penting bagi ibu untuk berkonsultasi kepada dokter sebelum melakukan metode-metode ini. Dikutip dari Healthline, berikut ada 7 cara yang dapat memancing kontraksi secara alami:

1. Stimulasi puting

Stimulasi puting diklaim dapat membantu produksi hormon oksitosin lewat kelenjar pituitari. Hormon oksitosin sendiri berfungsi dalam memicu kontraksi dan menyebabkan kram rahim.

Selain itu, hormon oksitosin juga memicu respons pelepaan ASI. Hormon oksitosin juga tersedia dalam bentuk sintetik berupa obat Pitocin. Obat ini biasa digunakan dalam dunia medis untuk menginduksi persalinan.

2. Berhubungan seksual

Berhubungan seks dinilai dapat memicu kontraksi. Hal ini merujuk pada teori bahwa berhubungan seksual mampu memicu pelepasan hormon oksitosin ketika wanita mengalami orgasme.

Lagi-lagi hormon oksitosin ini berfungsi dalam mendorong kontraksi rahim. Selain itu, hormon prostaglandin dalam air mani juga diklaim dapat mematangkan serviks.

Namun, perlu diketahui bahwa seks tidak boleh dilakukan secara berlebihan hingga ketuban pecah dan memicu infeksi. Oleh karena itu sangat disarankan untuk berkonsultasi pada dokter sebelum melakukan metode ini.

3. Jalan-jalan

Jalan-jalan merupakan metode paling umum yang disarankan kepada para ibu jelang persalinan. Selain baik untuk stamina tubuh, jalan-jalan diklaim dapat mempercepat proses persalinan.

Masih menurut Healthline, aktivitas fisik yang dapat dilakukan jelang persalinan bukan hanya jalan-jalan saja, tetapi olahraga apapun yang dapat meningkatkan detak jantung.

4. Akupunktur

Akupunktur merupakan metode pengobatan tradisional yang telah dipercaya selama ribuan tahun. Metode pengobatan China ini dinilai bisa merangsang perubahan hormon atau sistem saraf.

Ibu dapat mencoba akupunktur dari profesional jelang HPL untuk mempercepat kontraksi. Berdasarkan sebuah studi yang dirilis di National Center for Biotechnology Information (NCBI) pada 2013 akupunktur dinilai dapat membantu pematangan serviks.

5. Makan kurma

Buah kurma dapat dikonsumsi ibu hamil sebagai untuk memenuhi energi jelang persalinan. Disamping manfaat tersebut, buah kurma ternyata dipercaya dapat membantu pematangan dan dilatasi serviks di awal persalinan.

Selain itu, dalam sebuah studi yang terbit di Journal of Midwifery Reproductive Health (2014), kurma juga dipercaya dapat mengurangi kemungkinan ibu menerima Pitocin selama kontraksi.

6. Pijat akupresur

Beberapa praktisi percaya bahwa pijatan akupresur di beberapa bagian tubuh dapat membantu memicu kontraksi.

Selain itu, pijat akupresur yang tepat dapat mengurangi rasa sakit dan ketidaknyamanan selama persalinan. Akupresur bisa dilakukan oleh terapis profesional atas rekomendasi dari dokter.

7. Makan makanan pedas

Mengonsumsi makanan pedas dapat menimbulkan kontraksi. Hal ini karena makanan pedas memicu prostaglandin yang dapat mendorong rahim dan pencernaan untuk bereaksi.

Namun, makanan pedas tidak disarankan bagi ibu yang memiliki masalah pencernaan atau penyakit seperti maag dan asam lambung.

Tanda-Tanda akan Melahirkan

Tanda-tanda akan melahirkan dapat dirasakan oleh ibu secara alami, apa lagi dengan usia kehamilan memasuki 39 minggu.

Dikutip dari National Health Service (NHS), tanda-tanda melahirkan ini bisa muncul bahkan sebelum HPL, sehingga orang tua sangat disarankan untuk waspada.

Berikut beberapa tanda-tanda bayi akan lahir:

  • kontraksi dan rasa kencang di bagian perut atau punggung;
  • muncul sumbat lendir dari serviks ke pintu atau mulut rahim;
  • sakit atau nyeri punggung;
  • merasa mulas dan ingin buang air besar (BAB) karena kepala bayi mulai menekan usus ibu;
  • muncul flek hingga pecah ketuban.

Baca juga artikel terkait LIFESTYLE atau tulisan lainnya dari Yonada Nancy

tirto.id - Kesehatan
Penulis: Yonada Nancy
Editor: Yantina Debora