Menuju konten utama

6 Jenis Baterai Mobil Listrik Beserta Daya Tahannya

Baterai mobil listrik, yang saat ini dimanfaatkan sebagai sumber energi utama mobil listrik, berbeda-beda, bergantung pada bahan dasar dan kapasitasnya. 

6 Jenis Baterai Mobil Listrik Beserta Daya Tahannya
Petugas mengisi daya mobil listrik di Stasiun Pengisian Kendaran Listrik Umum (SPKLU) di Medan, Sumatera Utara, Sabtu (6/7/2024). PT PLN Unit Induk Distribusi (UID) Sumatera Utara akan menambah 15 unit Stasiun Pengisian Kendaran Listrik Umum (SPKLU) pada September 2024 dengan total 29 unit SPKLU yang tersebar di Sumatera Utara.ANTARA FOTO/Yudi Manar/foc.

tirto.id - Mobil Listrik atau Electric Vehicle (EV) menggunakan baterai sebagai sumber energi utama untuk menggerakkan mesin. Baterai mobil listrik bekerja dengan mengubah energi kimia ke energi listrik, kemudian menjadi energi gerak.

Proses pengisian daya baterai mobil listrik umumnya dilakukan dengan cara menghubungkan baterai ke sumber listrik eksternal, seperti stop kontak rumah atau stasiun pengisian daya khusus.

Arus listrik dari sumber eksternal akan mengalir ke baterai, memicu reaksi kimia yang berlawanan dan menyimpan energi dalam bentuk energi kimia kembali.

Lalu, berapa lama daya tahan baterai mobil listrik? Apa saja jenis-jenis baterai mobil listrik? Simak penjelasan di bawah ini.

6 Jenis-Jenis Baterai Mobil Listrik

Terdapat beberapa jenis baterai mobil listrik yang biasa digunakan oleh pabrikan. Berikut penjelasan masing-masing.

1. Lithium-ion (Li-ion)

Baterai lithium-ion saat ini banyak digunakan dalam elektronik portabel seperti ponsel dan laptop, karena menawarkan energi tinggi dan volume yang relatif kecil dibandingkan sistem penyimpanan energi lainnya. Keunggulan tersebut menjadikannya pilihan utama untuk mobil listrik. Berikut beberapa jenis baterai li-ion yang umum digunakan pada mobil listrik:

  • LFP - Lithium Iron Phosphate (LiFePO4)
  • NCA - Lithium Nickel Cobalt Aluminum Oxide (LiNiCoAlO2)
  • LTO - Lithium Titanate (Li2TiO3)
  • LMO - Lithium Manganese Oxide (LiMn2O4)
  • LCO - Lithium Cobalt Oxide (LiCoO2)
Jenis baterai mobil listrik ini berbobot ringan tetapi menghasilkan daya besar sehingga ideal untuk mobil listrik. Baterai li-ion juga terdiri dari berbagai komponen. Komponen internal ini membantu membentuk fitur dan karakteristik dari li-ion.

Li-ion memiliki empat komponen utama, yaitu katoda, anoda, elektrolit, dan pembatas. Sebagian komponen baterai lithium-ion dapat didaur ulang, meski biaya pemulihannya cukup mahal.

2. Nickel-Metal Hydride (NiMH)

Baterai Nickel-Metal Hydride (NiMH) memanfaatkan hidrogen sebagai media penyimpanan energi. Jenis baterai mobil listrik ini banyak digunakan pada kendaraan listrik hibrida (HEV) karena tidak membutuhkan sumber daya eksternal untuk pengisiannya. Proses pengisiannya bergantung pada kecepatan mesin, pergerakan roda, dan sistem pengereman regeneratif.

Daya tahan baterai mobil listrik jenis ini pada umumnya lebih lama dibandingkan baterai lithium-ion. Selain itu, baterai NiMH lebih mudah didaur ulang karena mengandung sedikit bahan beracun yang mencemari lingkungan.

3. Lead Acid

Baterai SLA (Lead-Acid) merupakan salah satu jenis baterai isi ulang tertua yang masih digunakan hingga saat ini. Dibandingkan dengan baterai lithium dan NiMH, kapasitas baterai mobil listrik jenis ini cenderung lebih rendah dengan bobot lebih besar. Namun, baterai SLA memiliki dua keunggulan utama, yaitu harga yang relatif terjangkau dan tingkat keamanan yang tinggi.

4. Baterai Solid-State

Baterai solid-state hadir sebagai terobosan baru dalam dunia teknologi baterai. Inovasi ini menghilangkan elektrolit cair berat yang biasa digunakan dalam baterai lithium-ion, menggantinya dengan elektrolit padat, seperti gelas, keramik, dan bahan lainnya.

Secara keseluruhan, struktur baterai mobil listrik jenis ini mirip dengan baterai lithium-ion tradisional. Kapasitas baterai mobil listrik jenis solid state menyimpan lebih banyak energi dalam ruang yang sama dibandingkan lithium-ion. Hal ini memungkinkan mobil listrik untuk menempuh jarak lebih jauh dengan sekali pengisian daya.

5. Baterai Nickel-Cadmium

Baterai Nickel-Cadmium (Ni-Cd) menawarkan beberapa keunggulan, seperti kepadatan penyimpanan energi yang tinggi dan masa pakai cukup panjang sekitar 500-1.000 siklus pengisian daya.

Baterai NI-Cd memiliki beberapa kekurangan. Salah satunya bobot yang cenderung lebih berat dibandingkan jenis baterai lainnya. Selain itu, baterai Ni-Cd rentan terhadap penurunan performa.

Saat ini penggunaan jenis baterai mobil listrik ini dilarang karena mengandung bahan beracun seperti kadmium yang berbahaya bagi lingkungan dan kesehatan manusia.

6. Ultracapacitor

Ultracapacitor bekerja dengan cara menyimpan cairan terpolarisasi antara elektroda dan elektrolit. Desain ini memungkinkan luas permukaan yang lebih besar, sehingga meningkatkan kapasitas baterai mobil listrik.

Keunggulan utama ultracapacitor adalah kemampuannya untuk menyimpan dan melepaskan energi dengan sangat cepat. Hal ini menjadikannya ideal sebagai penyimpanan energi sekunder pada kendaraan listrik. Ultracapacitor dapat memberikan tenaga tambahan saat akselerasi dan membantu proses pengereman regeneratif.

Daya Tahan Pemakaian Baterai Mobil Listrik

Usia baterai mobil listrik berbeda-beda tergantung jenis baterai dan pengaturan kendaraannya. Secara umum, daya tahan baterai mobil Listrik dapat bertahan selama 10 hingga 15 tahun.

Hal ini selaras dengan penjelasan Direktur Marketing PT Toyota Astra Motor (TAM), Anton Jimmi Suwandy, bahwa umur alias daya tahan baterai mobil listrik berkisar 10 tahun.

"Rata-rata umur baterai 10 tahun, namun bisa lebih, tergantung pemakaian," katanya, sebagaimana dikutip dari Antara News.

Namun, ada beberapa faktor dapat memperpendek atau memperpanjang usia baterai. Di antaranya yakni:

  • Suhu
  • Siklus Pengisian
  • Kebiasaan Mengemudi
  • Perawatan
  • Jenis Baterai

Baca juga artikel terkait BATERAI MOBIL LISTRIK atau tulisan lainnya dari Ruhma Syifwatul Jinan

tirto.id - Otomotif
Kontributor: Ruhma Syifwatul Jinan
Penulis: Ruhma Syifwatul Jinan
Editor: Fadli Nasrudin