Menuju konten utama

5 Dasar Iman Kristen dan Penjelasan Sola Reformasi

Berikut ini penjelasan tentang lima dasar Iman Kristen lengkap dengan sola Reformasi. 

5 Dasar Iman Kristen dan Penjelasan Sola Reformasi
Ilustrasi Gereja. foto/Istockphoto

tirto.id - Umat Kristen Protestan memiliki lima dasar atau pilar iman yang lahir sejak era Reformasi Gereja sekitar 500 tahun yang lalu. Berikut penjelasan mengenai lima dasar iman Kristen Protestan, beserta penjelasan mengenai sola reformasi tersebut.

Evangelical Alliance menulis, lima dasar iman Kristen itu disebut sebagai lima sola. Lima sola ini merupakan frasa Latin yang dipopulerkan selama Reformasi Protestan pada abad ke-16.

Lima sola ini menekankan perbedaan antara apa yang dipercayai oleh para tokoh reformasi awal, seperti Martin Luther, Philip Melanchthon, John Calvin dan banyak lainnya dari ajaran Katolik Roma.

Sola sendiri berasal dari bahasa Latin yang berarti “hanya”. Kata ini. digunakan dalam kaitannya dengan lima ajaran utama yang mendefinisikan penekanan alkitabiah Protestan dan merupakan pernyataan-pernyataan alkitabiah positif yang menjadi esensi Reformasi Gereja Protestan.

Berikut ini penjelasan masing-masing Sola Reformasi, sebagaimana dirujuk dari Got Question:

1. Sola Scriptura

Secara literal Sola Scriptura berarti “Hanya Alkitab”. Sola ini menekankan pada bahwa hanya Alkitab yang menjadi sumber otoritas bagi orang Kristen.

Dengan mengatakan, Sola Scriptura atau. “Hanya Alkitab,” para tokoh reformasi awal gereja menolak otoritas Ilahi dari Paus Katolik Roma dan kepercayaan pada “tradisi suci”.

Menurut para tokoh reformasi awal Gereja, hanya Alkitab yang diilhamkan oleh Allah, ini bisa dilihat pada 2 Petrus 1:20-21.

Kemudian hanya Alkitab yang bersumber dari Allah, juga bisa dilihat pada 2 Timotius 3:16-17. Oleh karena itu, apapun yang diajarkan oleh Paus atau dalam tradisi yang bertentangan dengan Alkitab harus ditolak.

Sola scriptura juga mendorong penerjemahan Alkitab ke dalam bahasa Jerman, Prancis, Inggris, dan bahasa-bahasa lainnya. Sola ini juga mendorong pengajaran Alkitab dalam bahasa-bahasa yang umum digunakan pada masa itu, dan bukan hanya dalam bahasa Latin.

2. Sola Fide

Sola ini menekankan konsep keselamatan sebagai anugerah yang gratis. Ketika itu, di abad ke-16, Gereja Katolik Roma menggunakan indulgensi atau sumbangan uang, untuk membeli status di hadapan Allah.

Ketika itu, Gereja Katolik mengajarkan bahwa umat Allah akan mendapat keselamatan bila mereka memberikan sumbangan uang, termasuk bila mereka dibaptis.

Menurut para tokoh reformasi awal, keselamatan adalah hadiah gratis bagi semua orang yang menerima Yesus dengan iman dan kepercayaan. Ini seperti disebutkan dalam Injil Yohanes 3:16 yang mengatakan

“Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepadaNya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.”

Serta dalam Efesus 2:9 yang menyatakan keselamatan itu tidak didasarkan pada usaha atau perbuatan baik manusia. Namun merupakan hadiah gratis dari Allah.

3. Sola Gratia

Sola gratia atau dalam bahasa Inggris disebut sebagai grace alone, ini berati keselematan yang kita peroleh semata-mata adalah karena anugerah Allah.

Sola ini menekankan pada kasih karunia Allah sebagai alasan keselamatan setiap manusia yang percaya pada Allah. Dengan kata lain, keselamatan berasal dari apa yang telah Allah lakukan dan bukan dari apa yang kita lakukan.

Ini seperti yang tertera dalam Efesus 2:8-9 yaitu, “Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman. Itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri.”

4. Sola Christo

Pilar atau dasar iman Kristen ini terkadang ditulis sebagai Solus Christus atau hanya melalui Kristus. Sola ini menekankan pada peran Yesus dalam keselamatan.

Ketika itu, Gereja Katolik Roma menempatkan para pemimpin gereja seperti Pastor sebagai perantara antara orang awam dan Tuhan.

Hal ini ditentang oleh para reformator awal yang menekankan peran Yesus sebagai “imam besar”. Hanya Yesusnya yang dapat menjadi perantara umat Kristen di hadapan Bapa.

Pernyataan iman iman ini diteguhkan dalam Ibrani 4:15:

“Sebab Imam Besar yang kita punya bukanlah Imam Besar yang tidak dapat turut merasakan kelemahan-kelemahan kita, melainkan Imam Besar yang sama dengan kita, tetapi yang dalam segala hal telah dicobai sama seperti kita, hanya saja tidak berbuat dosa.”

Sola Christo sekali lagi menyatakan bahwa hanya Yesus yang mampu menawarkan jalan masuk kepada Allah, dan bukan pemimpin gereja manusia.

5. Soli Deo Gloria

Pilar iman yang terakhir adalah Soli Deo Gloria atau hanya untuk kemuliaan Tuhan saja. Pilar ini menekankan kemuliaan Allah sebagai tujuan hidup.

Daripada berusaha untuk menyenangkan para pemimpin gereja, menaati daftar peraturan, atau menjaga kepentingan kita sendiri, tujuan pengikut Kristus harusnya hanya memuliakan Tuhan.

Soli Deo Gloria ini bisa ditemukan dalam 1 Korintus 10:31:

“Jadi, baik dalam hal makan maupun minum, atau dalam hal apapun juga, lakukanlah semuanya itu untuk kemuliaan Allah.”

Intinya, lima sola Reformasi Gereja Protestan ini walaupun lahir pada abad ke-16, masih tetap relevan hingga saat ini.

Sebagai pengikut Kristus, umat Kristen dipanggil untuk hanya fokus pada Kitab Suci, menerima keselamatan oleh kasih karunia melalui iman, memuliakan Kristus, serta selalu hidup untuk kemuliaan Allah.

Baca juga artikel terkait AGAMA KRISTEN atau tulisan lainnya dari Lucia Dianawuri

tirto.id - Edusains
Kontributor: Lucia Dianawuri
Penulis: Lucia Dianawuri
Editor: Yandri Daniel Damaledo