tirto.id - Contoh deskripsi pengalaman kerja sebagai dokter dapat dijadikan referensi bagi pelamar Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) 2024. Deskripsi pengalaman kerja ini merupakan poin penting yang harus dicantumkan ketika melakukan pendaftaran di portal SSCASN.
PPPK 2024 telah membuka pendaftaran periode pertama pada 1-20 Oktober 2024. Periode pertama ini dibuka bagi Pelamar Prioritas (Pelamar Prioritas Guru dan D-IV Bidan Pendidik Tahun 2023), Eks Tenaga Honorer Kategori II (eks THK-II), serta Tenaga non-ASN yang terdata dalam database Badan Kepegawaian Negara (BKN).
Pada tahun 2024, pemerintah menetapkan formasi PPPK sebesar 1.031.554 dari total 1.280.547 formasi CASN 2024. Masyarakat yang telah memenuhi persyaratan dapat langsung mendaftarkan diri secara daring melalui laman resmi https://sscasn.bkn.go.id.
Setelah melakukan pendaftaran, para pelamar nantinya akan menjalani beberapa tahapan seleksi, yaitu seleksi administrasi yang dimulai bersamaan dengan masa pendaftaran dan juga seleksi kompetensi yang dimulai pada Desember 2024 mendatang.
Kumpulan Contoh Deskripsi Pengalaman Kerja Dokter Maksimal 3.000 Karakter untuk PPPK 2024
Dalam proses pendaftaran PPPK 2024, pelamar akan melalui beberapa tahapan, salah satunya menuliskan deskripsi pengalaman kerja di bagian Pengisian Riwayat. Khusus pelamar yang memiliki profesi dokter, maka bagian ini harus diisi dengan pengalamannya saat bekerja menangani pasien, baik itu di rumah sakit, klinik, puskesmas, atau unit kerja lainnya.
Deskripsi ini ditulis maksimal 3.000 karakter di dalam kotak yang sudah disediakan ketika melakukan pendaftaran.Berikut contoh deskripsi pengalaman kerja sebagai dokter untuk PPPK 2024:
1. Contoh Deskripsi Pengalaman Kerja Dokter Umum
Nama saya Adi Wirawan dan pernah bekerja sebagai dokter umum di Rumah Sakit Abadi selama lima tahun. Saya terlibat langsung dalam memberikan perawatan primer kepada pasien dari berbagai latar belakang dengan kondisi kesehatan yang beragam.Sebagai dokter, saya bertugas dalam hal pemeriksaan fisik dan diagnosis. Saya berpengalaman dalam memberikan tindakan medis dasar seperti memasang infus, menjahit luka, hingga perawatan luka bakar. Saya juga terbiasa menangani kasus gawat darurat seperti syok anafilaksis, resusitasi jantung paru (RJP), dan stabilisasi trauma sebelum pasien dirujuk ke fasilitas kesehatan yang lebih tinggi.
Selain penanganan medis, saya juga berperan sebagai pendengar dan konsultan bagi pasien serta keluarganya. Banyak pasien yang tidak hanya membutuhkan perawatan fisik, tetapi juga dukungan emosional. Di saat-saat inilah saya merasakan bahwa menjadi seorang dokter adalah tentang empati, bagaimana kita dapat memberikan pengertian dan rasa aman kepada mereka yang sedang rentan.
Pengalaman ini mengajarkan saya pentingnya belajar sepanjang hayat. Dunia kedokteran terus berkembang dengan penelitian-penelitian baru, dan saya merasa tertantang untuk selalu memperbarui pengetahuan saya dengan cara menghadiri seminar, mengikuti pelatihan, dan membaca literatur medis menjadi bagian tak terpisahkan dari pekerjaan saya.
2. Contoh Deskripsi Pengalaman Kerja Dokter Gigi
Nama saya Ratna Amelia, saya berpengalaman menjadi dokter gigi selama tujuh tahun di Klinik Sehat Sejahtera. Saya terbiasa berinteraksi dengan berbagai macam pasien yang datang dengan keluhan berbeda, mulai dari masalah gigi yang ringan hingga kasus yang lebih kompleks.Saat menghadapi pasien, saya mulai dengan anamnesis, mendengarkan keluhan mereka, dan melakukan pemeriksaan fisik menyeluruh pada rongga mulut. Dari sekadar gigi berlubang hingga kasus lebih kompleks seperti penyakit gusi atau maloklusi, saya harus segera menilai situasi dan memberikan perencanaan perawatan yang tepat.
Saya juga beberapa kali menangani kasus bedah minor di rongga mulut, misalnya pencabutan gigi bungsu atau penanganan abses. Penanganan ortodonti juga menjadi salah satu bidang yang saya tangani. Merawat pasien dengan kelainan susunan gigi membutuhkan waktu yang cukup lama dan perencanaan yang matang.
Melihat perubahan bertahap pada pasien ortodonti, dari gigi yang awalnya berantakan hingga menjadi rapi, memberikan kebahagiaan tersendiri, baik bagi saya maupun pasien. Proses panjang ini mengajarkan saya tentang pentingnya kesabaran dan konsistensi dalam perawatan.
Saya juga sering menangani kasus-kasus estetik, seperti pemasangan veneer, bleaching, atau perawatan restorasi gigi yang rusak. Selain prosedur medis, aspek edukasi menjadi bagian penting dari pekerjaan saya. Setiap hari, saya berusaha memberikan edukasi kepada pasien tentang pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut.
Secara keseluruhan, bekerja sebagai dokter gigi adalah perjalanan yang memadukan ilmu pengetahuan, keterampilan teknis, dan empati. Saya terus belajar untuk menjadi lebih baik, baik dari segi profesionalisme maupun cara berinteraksi dengan orang lain.
3. Contoh Deskripsi Pengalaman Kerja Dokter di Puskesmas
Sebagian besar tugas saya di Puskesmas adalah memberikan pelayanan kesehatan primer, termasuk penanganan penyakit umum seperti infeksi saluran pernapasan akut (ISPA), hipertensi, diabetes, dan penyakit menular lainnya. Saya dituntut untuk memiliki keterampilan diagnostik yang kuat karena saya harus bisa dengan cepat menilai keluhan pasien, mendiagnosis penyakit, dan memberikan penanganan yang tepat.
Saya juga sering menangani kasus-kasus darurat yang memerlukan tindakan segera seperti luka akibat kecelakaan, demam tinggi, atau pasien dengan gejala serangan jantung. Walaupun fasilitas di puskesmas lebih terbatas dibandingkan dengan rumah sakit besar, saya harus mampu mengambil tindakan medis pertama yang efektif, serta menentukan apakah pasien perlu dirujuk ke rumah sakit untuk penanganan lebih lanjut.
Sebagai bagian dari tim dokter di puskesmas, saya juga terlibat dalam berbagai program kesehatan pemerintah, seperti program imunisasi, kesehatan ibu dan anak, program Keluarga Berencana (KB), serta penanganan penyakit menular.
Salah satu aspek paling penting dalam pekerjaan saya di puskesmas adalah memberikan edukasi dan promosi kesehatan kepada masyarakat. Kami melakukan penyuluhan secara rutin, baik di puskesmas maupun di luar, seperti di sekolah, balai desa, atau bahkan dari rumah ke rumah. Berinteraksi langsung dengan masyarakat memberikan saya kesempatan untuk berperan sebagai agen perubahan dalam meningkatkan kesadaran mereka akan pentingnya menjaga kesehatan
4. Contoh Deskripsi Pengalaman Kerja Dokter di Klinik Swasta
Saya berpengalaman enam tahun bekerja sebagai dokter di Klinik Medika Sehat dan saya sering menghadapi beragam kasus medis, mulai dari kondisi ringan hingga yang lebih serius.Sebagai dokter di klinik swasta, saya menangani berbagai jenis keluhan kesehatan, mulai dari penyakit umum seperti flu, demam, hingga masalah yang lebih kompleks seperti hipertensi, diabetes, gangguan pencernaan, serta konsultasi kesehatan mental. Karena pasien yang datang ke klinik swasta seringkali menginginkan solusi cepat dan tuntas, saya dituntut untuk mampu memberikan diagnosis yang tepat dan memberikan rencana perawatan yang jelas serta praktis.
Saya sering memanfaatkan alat diagnostik canggih, seperti mesin EKG, ultrasonografi, dan berbagai tes laboratorium on-site. Teknologi ini memungkinkan saya untuk memberikan hasil yang lebih cepat dan akurat, sehingga pasien tidak perlu menunggu lama atau merujuk ke tempat lain untuk pemeriksaan lanjutan.
Ada kalanya saya harus menghadapi situasi medis darurat dan mendesak. Misalnya, pasien yang datang dengan serangan asma, tekanan darah tinggi yang sangat meningkat, atau luka serius akibat kecelakaan. Dalam kasus seperti ini, saya harus mampu bertindak cepat dengan memberikan perawatan darurat awal, stabilisasi pasien, dan merujuk ke rumah sakit jika diperlukan.
Saya juga terbiasa berhadapan dengan pasien yang datang untuk konsultasi preventif, baik untuk pemeriksaan kesehatan tahunan, vaksinasi, atau konseling gaya hidup sehat. Saya pun bekerja sama dengan dokter spesialis, baik dengan melakukan rujukan langsung maupun melalui konsultasi. Saya memastikan bahwa setiap pasien mendapatkan rencana perawatan yang komprehensif, termasuk jika mereka memerlukan evaluasi lebih lanjut oleh spesialis.
Penulis: Erika Erilia
Editor: Yulaika Ramadhani