Menuju konten utama

35 KK Warga Kampung Bayam akan Direlokasi ke Rusun Yos Sudarso

Saat ini 35 KK warga Kampung Bayam masih menempati hunian sementara yang berlokasi di Jalan Tongkol.

35 KK Warga Kampung Bayam akan Direlokasi ke Rusun Yos Sudarso
Sejumlah eks warga Kampung Bayam menempati paksa Kampung Susun Bayam (KSB), Jakarta Utara. tirto.id/Riyan Setiawan

tirto.id - Komisi Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) menyatakan sebanyak 35 kepala keluarga (KK) warga Kampung Bayam akan direlokasi ke rumah susun (rusun) yang rencananya bakal didirikan di Jalan Yos Sudarso, Tanjung Priok, Jakarta Utara.

Hal ini dikonfirmasi Komisioner Komnas HAM Prabianto Mukti Wibowo usai memediasi warga Kampung Bayam dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta dan PT Jakarta Propertindo (Jakpro), Senin (3/5/2024).

"Mereka [warga Kampung Bayam] direlokasi ke rusun yang akan dibangun di Jalan Yos Sudarso," ucap Prabianto kepada awak media, Selasa (4/5/2024).

Menurut dia, Pemprov DKI telah menawarkan warga Kampung Bayam agar direlokasi ke Rusun Nagrak, Jakarta Utara. Mengingat, ada sebagian warga Kampung Bayam yang telah direlokasi ke rusun tersebut.

Namun, kata Prabianto, warga Kampung Bayam menolak direlokasi ke Rusun Nagrak. Warga yang menolak direlokasi ke Rusun Nagrak merupakan warga Kampung Bayam yang dipindahkan dari Kampung Susun Bayam (KSB), Jakarta Utara, pada awal Mei 2024.

Ia menyatakan, karena menolak dipindahkan ke Rusun Nagrak, warga Kampung Bayam hingga kini menetap di hunian sementara di Jalan Tongkol, Jakarta Utara.

"Pemprov DKI menawarkan sementara tinggal di Rusun Nagrak, tapi warga tidak bersedia ke Rusun Nagrak," sebut Prabianto.

"Warga memilih untuk sementara tinggal di Jalan Tongkol," lanjutnya.

Sementara itu, warga Kampung Bayam bernama Neneng menyebutkan, pihaknya memang bersedia direlokasi oleh Pemprov DKI ke rusun yang akan dibangun di Jalan Yos Sudarso.

"Kami menunggu dipindahkan, kan kami dijanjikan rusun yang di Jalan Yos Sudarso. Selama rusun di Jalan Yos Sudarso belum terwujud, ya kami masih akan tetap di hunian sementara," ucapnya, Selasa.

Neneng menyatakan, ada total 35 KK yang menetap di hunian sementara di Jalan Tongkol. Semua KK ini sepakat untuk dipindahkan ke rusun di Jalan Yos Sudarso.

Menurut dia, Pemprov DKI akan mendirikan rusun di Jalan Yos Sudarso pada 2025 atau 2026. Hingga rusun tersebut dibangun, biaya listrik dan air hunian sementara 35 KK warga Kampung Bayam di Jalan Tongkol dibiayai oleh PT Jakpro.

"Untuk sementara, kalau listrik dan air, itu masih dibantu Jakpro," sebut Neneng.

Prabianto sebelumnya menyatakan, berdasar hasil kesepakatan saat mediasi, warga Kampung Bayam bersedia direlokasi ke rusun yang disediakan Pemprov DKI. Di satu sisi, PT Jakpro disebut berjanji memberikan pelatihan kepada warga Kampung Bayam.

Menurut Prabianto, pelatihan yang akan diberikan oleh PT Jakpro berupa peningkatan keterampilan warga dalam bidang wirausaha. Oleh BUMD DKI Jakarta tersebut, warga Kampung Bayam yang memenuhi syarat juga dijanjikan lapangan pekerjaan.

"Jakpro berkomitmen untuk membantu warga dengan memberikan pelatihan, dan kesempatan kerja bagi yang memenuhi persyaratan," tutur Prabianto.

"Pelatihan untuk meningkatkan keterampilan warga dalam kegiatan ekonomi produktif, termasuk agro industri dan bidang lain yang diminati, serta sesuai dengan jenis pekerjaan yang mendukung kegiatan Jakpro atau JIS [Jakarta International Stadium]," imbuhnya.

Ia menambahkan, usai dimediasi, warga Kampung Bayam dan Pemprov DKI Jakarta sepakat untuk terus berkomunikasi dan menjaga situasi agar tetap kondusif.

Untuk diketahui, warga Kampung Bayam sebelumnya menetap di KSB sejak 11 Maret 2023. Berselang setahun, warga Kampung Bayam dipindahkan dari KSB ke hunian sementara pada awal Mei 2024.

Baca juga artikel terkait RELOKASI KAMPUNG BAYAM atau tulisan lainnya dari Muhammad Naufal

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Muhammad Naufal
Penulis: Muhammad Naufal
Editor: Fahreza Rizky