tirto.id - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) bakal merevitalisasi tiga rumah sakit (RS) besar di DKI Jakarta, yakni RS Anak dan Bunda Harapan Kita, RS Pusat Jantung Nasional Harapan Kita, dan RS Kanker Dharmais. Rencana revitalisasi ini telah dibahas Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, bersama Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono, di Balai Kota DKI Jakarta, Jakarta Pusat, Senin (3/5/2024).
"Saya datang mau minta izin, mau merevitalisasi tiga rumah sakit besar supaya bisa terintegrasi menjadi ruang publik juga," ucap Budi dalam keterangan tertulis, Selasa (4/5/2024).
Heru menuturkan, Kemenkes akan menambah fasilitas penunjang ketiga rumah sakit tersebut. Misalnya, penambahan taman bermain anak hingga penambahan pintu di belakang setiap RS agar ambulans bisa langsung memasuki jalan tol.
Selain itu, Budi menyebutkan, Kemenkes akan menambah jumlah halte di setiap RS agar tersambung dengan layanan transportasi umum yang dikelola Pemprov DKI Jakarta.
"Kita ada rencana merevitalisasi kawasannya bisa menjadi satu kawasan yang terintegrasi," ucap Budi.
Budi menuturkan, revitalisasi ketiga RS tersebut tidak akan menggunakan dana Pemprov DKI, melainkan alokasi dari Kemenkes. Akan tetapi, Kemenkes mendapatkan hibah dari Pemerintah Jepang untuk anggaran revitalisasi RS Pusat Jantung Nasional Harapan Kita.
Lebih lanjut, Budi menuturkan hibah senilai Rp1 triliun tersebut diperuntukkan pembangunan 22 lantai RS Pusat Jantung Nasional Harapan Kita. Sementara itu, revitalisasi RS Kanker Dharmais akan dilakukan setelah fasilitas kesehatan tersebut diresmikan pada 2024.
"Nah, kemudian tinggal yang RS Anak dan Bunda Harapan Kita, itu yang sedang kita cari pendanaannya, tapi dua gedung sudah ada, sudah jadi," kata Heru.
Heru Budi menjelaskan Pemprov DKI kebagian tugas untuk memproses perizinan revitalisasi tiga RS tersebut. Pihaknya berjanji akan mempermudah pengeluaran izin revitalisasi.
"Semua perizinan, nanti kita mudahkan, semua yang diharapkan, diinginkan, oleh Pak Menteri sudah kita bahas. Lebih baik kita proses, tidak ada yang bermasalah," sebut Heru.
Penulis: Muhammad Naufal
Editor: Intan Umbari Prihatin