Menuju konten utama

Maemuna Center Galang Dana Bangun RSIA Indonesia di Gaza City

RS ini akan punya 100 kasur rawat inap, 8 kasur gawat darurat, 8 kasur ICU, 4 kasur HCU, 4 kasur NICU, 2 ruang persalinan, & 2 ruang bedah.

Maemuna Center Galang Dana Bangun RSIA Indonesia di Gaza City
Konferensi Pers RSIA Indonesia di Gaza, di Ruang Diplomasi, Gedung Nusantara 3 DPR, Jakarta, Jumat (7/3). Tirto.id/Shofiatunnisa Azizah

tirto.id - Diluncurkan oleh Kementerian Luar Negeri dengan dukungan MUI, BAZNAS, dan berbagai organisasi kemanusiaan, Kampanye Bersama Penggalangan Bantuan Kemanusiaan bagi Gaza terus berjalan.

Maemuna Center, di bawah naungan Aqsa Working Group (AWG), menegaskan pembangunan Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Indonesia di Gaza sebagai bagian dari bantuan kemanusiaan.

Sebabnya, penggalangan dana berlangsung untuk mencapai jumlah dana awal senilai Rp201 miliar dari total dana yang dibutuhkan sebesar Rp402 miliar.

“Mengenai dana yang dibutuhkan, kami rencana untuk biaya bangunan, biaya perawatan, dan biaya pre-operasional selama 1 tahun sebelum kita serahkan sepenuhnya kepada pemerintah Palestina itu kurang lebih 401 miliar. Yang kami butuhkan separuhnya dulu, 201 miliar, untuk membangun struktur bangunannya,” jelas Ketua Tim Engineering RSIA Indonesia, Riza A. Chairil, dalam Konferensi Pers yang digelar di Ruang Diplomasi, Gedung Nusantara 3 DPR, Jakarta, Jumat (7/3).

Riza mengatakan, tim perencanaan membuat rancangan bangunan yang terdiri dari empat lantai, termasuk lantai dasar, dengan luas bangunan 10.310 meter persegi. Di antara fasilitas yang akan tersedia adalah 100 kasur rawat inap, 8 kasur gawat darurat, 8 kasur ICU, 4 kasur HCU, 4 kasur NICU, 2 ruang persalinan, dan 2 ruang bedah.

Pembangunan tersebut dilakukan di atas tanah wakaf seluas 5.000 meter persegi yang diberikan oleh Kementerian Kesehatan Palestina.

Ketua Maemuna Center, Onny Firyanti Hamidi, menekankan bahwa pembangunan ini telah mengantongi lisensi dari Kementerian Kesehatan Palestina.

Pasalnya, Onny menyampaikan data yang menunjukkan 70 persen korban genosida merupakan perempuan dan anak-anak. Ini sebabnya, Onny mengatakan penghimpunan dana untuk pembangunan RSIA Indonesia di Gaza merupakan bentuk kepedulian kepada korban paling rentan.

"Menurut laporan Komisioner Hak Asasi Manusia PBB pada November 2024, sekitar 70 persen korban genosida adalah perempuan dan anak-anak. Banyak ibu yang terpaksa melahirkan tanpa anestesi, serta anak-anak yang harus menjalani amputasi tapa obat penghilang rasa sakit. Ini adalah krisis kemanusiaan yang membutuhkan respons segera," ujar Onny.

Melihat krisis tersebut, Onny menyebut RSIA Indonesia dapat memberikan layanan kesehatan bagi perempuan dan anak-anak terdampak. Dirinya menegaskan komitmen dari berbagai pihak terlibat untuk mewujudkan pembangunan ini.

"Kami berkomitmen untuk membangun RSIA Indonesia di Gaza sebagai solusi nyata dalam meningkatkan layanan kesehatan bagi ibu dan anak-anak Gaza. Rumah sakit ini akan menyediakan layanan kesehatan komprehensif bagi ibu hamil, ibu menyusui, serta anak-anak yang membutuhkan perawatan medis berkualitas pasca-konflik," tukasnya.

Baca juga artikel terkait PALESTINA atau tulisan lainnya dari Tirto Creative Lab

Penulis: Tirto Creative Lab
Editor: Tirto Creative Lab