Menuju konten utama

20 Etnis Rohingya Ditahan di Bangladesh

Etnis Rohingya di tahan di Bandara Bangladesh karena diduga menggunakan visa turis palsu.

20 Etnis Rohingya Ditahan di Bangladesh
Bangladesh. FOTO/Istockphoto

tirto.id - Sekitar 20 etnis Rohingya ditahan di Bangladesh. Mereka merupakan pengungsi Rohingya yang mencari suaka di Australia dan hendak berlibur ke Bangladesh menemui keluarga mereka menggunakan visa turis.

Dikutip dari SBS, Kamis (10/1/2018) mereka ditahan di bandara internasional Dhaka, Bangladesh karena diduga menggunakan visa palsu yang mengatasnamakan Komisariat Tinggi Bangladesh di Canberra.

Mohammad Salam, salah satu Muslim Rohingya yang ditahan di Bandara Internasional Hazrat Shahjalal Dhaka.

Dalam wawancara via telepon dengan SBS, Salam mengatakan dia tidak memiliki waktu untuk mengajukan visa turis karena urusan pekerjaannya di Sydney.

"Saya meminta bantuan dari seseorang yang saya kenal dan memberinya uang 400 dolar Singapura untuk mendapatkan visa atas nama saya," katanya.

Setelah Salam tiba di Dhaka, petugas imigrasi mengatakan visa yang dipegangnya tidak sah. Salam diminta untuk kembali ke Sydney.

Pihak Bandara Internasional Hazrat Shahajalal mengonfirmasi sekitar 20 orang Rohingya itu telah dideportasi pada saat kedatangan mereka di Bangladesh karena visa palsu.

The Daily Star melaporkan, seorang pejabat imigrasi di Dhaka mengatakan bahwa mereka mendeteksi sejumlah orang Rohingya dengan visa palsu tetapi tidak dapat memberikan jumlah pastinya.

“Kami memeriksa bersama Komisariat Tinggi Bangladesh di Canberra dan memastikan bahwa visa itu palsu. Kemudian kami mengirim mereka [para Rohingya] kembali, ” tambah sumber anonim itu dikutip dari The Daily Star.

Cerita Salam ini mengungkap nasib Rohingya lainnya yang mencari suaka. Mereka bernama Hashim dan Hossain. Dua orang ini telah memberikan uang senilai 350 dolar demi mendapatkan visa turis untuk pergi ke Bangladesh.

Berita tentang dokumen palsu menyebar melalui komunitas Rohingya Australia. Mendengar tentang masalah visa palsu, Hashim dan Hossain pergi ke Komisariat Tinggi Bangladesh di Canberra untuk memeriksa keabsahan dokumen mereka.

Komisariat Tinggi memberi tahu mereka, visa yang mereka pegang tidak sah dan meminta Hashim dan Hossain untuk memberikan perincian tentang orang yang memberi mereka visa palsu tersebut.

"Kemudian mereka mengeluarkan visa asli untuk kami berdua," kata Hossain.

Mohammad Sufur Rahman pejabat dari Komisiaris Tinggi Bangladesh di Canberra mengkonirmasi kepada SBS pihaknya mengetahui dugaan visa palsu yang beredar di Australia. Meskipun belum melibatkan otoritas Australia untuk membahas masalah tersebut.

"Kami mendengar bahwa beberapa agen di Sydney melakukan penipuan ini … Kami berusaha mengidentifikasi mereka," ucap Mohammad.

Polisi menyelidiki visa palsu tersebut terkait dengan orang-orang dalam yang berada di Komisariat Tinggi Bangladesh.

Baca juga artikel terkait ROHINGYA atau tulisan lainnya dari Isma Swastiningrum

tirto.id - Sosial budaya
Kontributor: Isma Swastiningrum
Penulis: Isma Swastiningrum
Editor: Yantina Debora