tirto.id - Kementerian Kesehatan Gaza melaporkan enam kematian baru akibat kelaparan dan malnutrisi dalam 24 jam terakhir pada Minggu (27/7/2025) waktu setempat. Salah satunya seorang bayi perempuan berusia lima bulan, Zainab Abu Haleeb, yang meninggal dunia setelah tiga bulan menjalani perawatan di Rumah Sakit Nasser.
"Tiga bulan di rumah sakit dan ini lah balasan yang saya dapatkan, bahwa dia sudah meninggal," kata ibunya, Israa Abu Haleeb, saat ayah bayi itu menggendong jenazah putri mereka yang dibungkus kain kafan putih, dilansir melalui Reuters, Senin (28/7/2025).
Dengan tambahan kematian enam bayi, total ada 133 kematian akibat malnutrisi dan kelaparan sejak perang meletus pada Oktober 2023. Dari jumlah itu, sebanyak 87 korbannya adalah anak-anak.
Kematian akibat kelaparan dan malnutrisi ini terjadi saat Israel menghentikan bantuan ke Gaza sejak awal maret. Kelompok pemberi bantuan menyampaikan bahwa 2,2 juta warga Gaza mengalami kelaparan masif pekan lalu yang memicu alarm dalam upaya kemanusiaan.
Situasi ini memicu kekhawatiran global, termasuk dari 25 negara seperti Inggris, Prancis, dan Kanada, yang mengecam hambatan pengiriman bantuan kemanusiaan ke wilayah tersebut.
Israel berdalih hal ini sebab ingin menekan Hamas agar menyerahkan puluhan sandera yang masuh ditahannya. Mereka pun mengklaim tidak ada kelaparan di Gaza.
Namun, setelah menghadapi tekanan, militer Israel mengumumkan penghentian operasi militer sejak jam 10 pagi-8 malam waktu setempat setiap hari di sejumlah wilayah Gaza. Selain itu, rute aman konvoi truk bantuan makanaan dan obat-obatan diberlakukan dari pukul 06.00 hingga 23.00 waktu setempat.
Badan bantuan pangan Perserikatan Bangsa- Bangsa (PBB) membutuhkan persetujuan cepat dari Israel agar truk-truknya dapat bergerak ke Gaza jika ingin memanfaatkan jeda kemanusiaan yang direncanakan Israel dalam pertempuran.
Kepala bantuan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Tom Fletcher, mengatakan bahwa Israel melonggarkan beberapa pembatasan pergerakan di Gaza pada hari Minggu (27/7/2025) setelah Israel memutuskan untuk mendukung peningkatan bantuan selama satu minggu. Dia mengatakan, laporan awal menunjukkan bahwa lebih dari 100 truk bantuan dikumpulkan dari penyeberangan untuk diangkut ke Gaza.
"Ini merupakan kemajuan, namun bantuan dalam jumlah besar mash dibutuhkan untuk mencegah kelaparan dan krisis kesehatan yang parah," ujar Fletcher.
Penulis: Rahma Dwi Safitri
Editor: Andrian Pratama Taher
Masuk tirto.id


































