Menuju konten utama
Kronik Reformasi

13 Mei 1998: Kerusuhan Membakar Republik

Inilah dimulainya hari-hari paling kelam menjelang Soeharto lengser. Kerusuhan, pembakaran, penjarahan, dan persekusi terhadap etnis Cina merebak di mana-mana.

13 Mei 1998: Kerusuhan Membakar Republik
Ilustrasi Kronik Reformasi (13 Mei 1998). tirto.id/Gery

tirto.id - Aksi solidaritas dan keprihatinan terhadap gugurnya empat mahasiswa Universitas Trisakti dilangsungkan di beberapa daerah. Bersamaan dengan itu, Jakarta dan beberapa kota lain mulai diamuk kerusuhan dan penjarahan.

Berikut peristiwa penting yang terjadi pada 13 Mei 1998.

13 Mei

Mahasiswa Duduki DPRD Jateng

Gedung DPRD Jawa Tengah berhasil diduduki ribuan mahasiswa yang melangsungkan aksi keprihatinan. Mereka mengajak para wakil rakyat untuk ikut bergabung. Permintaan itu sempat dituruti Ketua FKP M. Hasby dan Ketua FPP Thoyfoer. Sebelum menyerbu DPRD, mahasiswa melakukan aksi di halaman Universitas Diponegoro.

Aksi Perusakan Terjadi di Bandung

Di Bandung, massa mengamuk di Jalan A. Yani dan Kiaracondong. Mereka merusak puluhan toko dan menjungkirkan belasan pot bunga di sepanjang jalan. Sejumlah toko yang bertuliskan “milik pribumi” dan yang menyelempangkan sajadah tidak luput dari amuk. Massa semula ingin menonton aksi unjuk rasa mahasiswa di kampus STT Tekstil yang juga menyampaikan keprihatinan atas tewasnya empat mahasiswa Trisakti. Jumlah massa semakin banyak hingga meluber dan mulai ada yang melakukan perusakan hingga akhirnya membesar.

(Pikiran Rakyat, 14 Mei 1998)

Baca juga artikel terkait TRAGEDI MEI 98 atau tulisan lainnya dari Ivan Aulia Ahsan

tirto.id - Politik
Reporter: Tony Firman & Husein Abdulsalam
Penulis: Ivan Aulia Ahsan
Editor: Zen RS