Menuju konten utama

10 Masalah Kependudukan di Indonesia

Masalah kependudukan di Indonesia yang akan dirangkum di bawah ini mencakup 10 hal, mulai dari  kepadatan penduduk, kemiskinan, hingga kriminalitas.

10 Masalah Kependudukan di Indonesia
Potret permukiman penduduk yang terhimpit gedung-gedung bertingkat di Jakarta, Jumat (15/12/2017). tirto.id/Andrey Gromico

tirto.id - Masalah kependudukan di Indonesia dapat dirangkum ke dalam 10 aspek, mulai dari rendahnya taraf pendidikan masyarakat, ekonomi, kesehatan, hingga kepadatan penduduk.

Salah satu masalah kependudukan di indonesia adalah kepadatan penduduk. Berdasarkan data Worldometers, jumlah penduduk Indonesia per 16 Juli 2023 mencapai 277.534.122 jiwa, terbanyak keempat di dunia.

Kepadatan penduduk di Indonesia bisa menjadi potensi sekaligus tantangan atau permasalahan. Jumlah penduduk menjadi potensi apabila dikembangkan serta didayagunakan dengan baik. Namun, menjadi permasalahan apabila hal itu tidak ditindaklanjuti untuk pembangunan nasional.

Mengapa permasalahan kependudukan tersebut dapat terjadi? Permasalahan kependudukan dapat terjadi di antaranya karena belum meratanya pembangunan sumber daya manusia oleh pemerintah.

Permasalahan yang muncul akibat ledakan penduduk adalah meningkatnya pengangguran, kesehatan masyarakat menurun, taraf pendidikan menurun, yang kemudian bisa berdampak pada tingginya angka kriminalitas.

Maka dari itu, diperlukan kesadaran dari seluruh pihak baik pemerintah atau masyarakat. Tujuannya adalah meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan melakukan pembangunan secara merata.

Apa Saja Masalah Kependudukan yang Terjadi di Indonesia?

Pemerintah di Indonesia tentu telah melakukan berbagai langkah peningkatan sumber daya manusia. Kendati demikian, permasalahan kependudukan masih banyak terjadi di Indonesia. Berikut ini beberapa masalah kependudukan di Indonesia 2023:

  1. Taraf pendidikan rendah
  2. Banyaknya penduduk miskin
  3. Tingkat kesehatan rendah
  4. Persebaran penduduk tidak merata
  5. Pertumbuhan penduduk tinggi
  6. Besarnya jumlah penduduk
  7. Tingginya perkawinan di bawah umur
  8. Banyaknya pengangguran
  9. Rendahnya asupan nutrisi
  10. Tingginya tindak kejahatan

10 Masalah Kependudukan dan Solusinya

Contoh masalah kependudukan di Indonesia adalah pertumbuhan penduduk yang tinggi. Solusi pemerintah dalam menanggulangi keadaan ini adalah pengenalan program Keluarga Berencana (KB). Pertumbuhan penduduk yang tinggi hanyalah salah satu dari 10 masalah kependudukan di Indonesia.

Berikut ini 10 masalah kependudukan dan solusinya di Indonesia:

1. Taraf pendidikan rendah

Salah satu masalah kependudukan di Indonesia adalah taraf pendidikan rendah. Risiko putus sekolah di Indonesia masih tinggi, terutama untuk anak dan remaja dari keluarga miskin, penyandang disabilitas, serta yang tinggal di daerah 3T (Tertinggal, Terdepan dan Terluar).

Kurang lebih seperempat dari total 46 juta remaja (usia 15-19) di Indonesia tidak bersekolah, tidak memiliki pekerjaan, dan tidak mengikuti les keterampilan.

Salah satu solusi atas masalah kependudukan yang berkaitan dengan rendahnya taraf pendidikan di Indonesia adalah menerapkan program "Satu Desa, Satu Paud". Program ini bertujuan memupuk anak-anak di awal kehidupan mereka melalui pendidikan usia dini (PAUD).

Indonesia juga bekerja sama dengan UNICEF untuk meningkatkan akses terhadap layanan pendidikan berkualitas pada anak dan remaja terpinggirkan usia 3-18.

2. Banyaknya penduduk miskin

Badan Pusat Statistik menuliskan bahwa persentase penduduk miskin di Indonesia pada September 2022 sebesar 9,57 persen. Jumlah ini meningkat 0,03 persen dari Maret 2022.

Solusi pemerintah atas masalah kependudukan di aspek kemiskinan ini adalah menjalankan program pemerataan pembangunan, peningkatan lapangan kerja, serta pemberian subsidi.

3. Tingkat kesehatan rendah

Berdasarkan laporan Global Health Security Index, taraf kesehatan Indonesia berada di angka 50,4. Indonesia baru menempati peringkat 45 dari 195 negara di dunia.

Penilaian Global Health Security Index diukur berdasarkan enam indikator seperti risiko politik dan keamanan terhadap wabah, kekuatan sistem kesehatan yang lebih luas, dan kepatuhan negara terhadap norma-norma global.

Rendahnya tingkat kesehatan di Indonesia bisa terjadi karena pembangunan fasilitas yang belum merata serta kurangnya kesadaran masyarakat.

Pemerintah Indonesia telah menjalankan berbagai program guna memberikan pemahaman kepada masyarakat pentingnya kesehatan, penyediaan program BPJS, dan lain sebagainya.

4. Persebaran penduduk tidak merata

Persebaran penduduk yang tidak merata juga menjadi salah satu masalah kependudukan di Indonesia. Indikatornya dapat dilihat dari jumlah penduduk yang ada di setiap provinsi.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik per 2022, jumlah penduduk di Jambi mencapai 3.631,1 jiwa. Jumlah itu timpang sangat jauh dibanding penduduk di beberapa provinsi di Pulau Jawa, seperti Jawa Barat (49.405,8 jiwa) dan Jawa Timur (41.150 jiwa)

Solusi yang pernah dilakukan pemerintah Indonesia atas masalah kependudukan ini adalah transmigrasi. Kendati demikian, program tersebut harus diimbangi dengan pemerataan pembangunan di wilayah luar Jawa.

5. Pertumbuhan penduduk tinggi

Pertumbuhan penduduk di Indonesia masih cukup tinggi. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, laju pertumbuhan penduduk di Indonesia pada 2023 sebesar 1,13 persen.

Penyebab tingginya pertumbuhan penduduk, salah satunya adalah meningkatnya angka kelahiran atau natalitas. Terlebih, sebagian kalangan masyarakat masih banyak yang memercayai pepatah "banyak anak banyak rezeki".

Padahal, jika tidak diimbangi dengan peningkatan kualitas sumber daya manusia, hal itu bisa menjadi masalah kependudukan di Indonesia.

Solusi masalah kependudukan terkait meningkatnya laju pertumbuhan penduduk adalah menerapkan program KB serta edukasi manajemen anak.

6. Besarnya jumlah penduduk

Jumlah penduduk Indonesia per Juli 2023 telah menyentuh angka 277.534.122 jiwa. Dibandingkan potensi positif, keadaan tersebut justru menimbulkan berbagai permasalahan kependudukan; mulai dari terbatasnya lapangan kerja, sarana dan prasarana kesehatan, fasilitas umum, bahan pangan, hingga lahan.

Besarnya jumlah penduduk harus ditangani pemerintah dengan program pengurangan tingkat kelahiran melalui KB, pemerataan penduduk ke wilayah luar Jawa, serta peningkatan sumber daya manusia.

7. Tingginya perkawinan di bawah umur

Tingkat perkawinan di bawah umur masih tinggi di Indonesia. Menukil laporan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, tercatat pada 2022, pengajuan dispensasi perkawinan di bawah umur mencapai 55 ribu. Sebagian besar pengajuan pengajuan perkawinan di bawah umur disebabkan oleh kasus hamil duluan dan dorongan orang tua.

Perkawinan di bawah umur memunculkan berbagai permasalahan kependudukan, mulai dari meningkatkan angka kemiskinan, stunting, putus sekolah, hingga kesehatan anak.

Pemerintah menanggulangi permasalahan perkawinan di bawah umur dengan mengamandemen Undang-Undang Perkawinan pada 2019, yang mengubah batas minimal menikah yakni 19 tahun. Edukasi pentingnya reproduksi matang sebelum menikah juga digalakkan.

8. Banyaknya pengangguran

Badan Pusat Statistik menginformasikan bahwa jumlah pengangguran di Indonesia per Februari 2023 mencapai 7,9 juta jiwa.

Cara pemerintah mengatasi pengangguran adalah dengan membuka investor asing, berharap perusahaan luar negeri tersebut dapat memperluas lapangan pekerjaan bagi masyarakat. Pelatihan kerja dalam program Prakerja juga dijalankan oleh pemerintah.

9. Rendahnya asupan nutrisi

Rendahnya asupan nutrisi menjadi salah satu permasalahan kependudukan di Indonesia. Penyebab timbulnya masalah ini di antaranya kemiskinan atau ketidakmampuan membeli asupan nutrisi serta meningkatnya konsumsi makanan instan.

Masalah kependudukan satu ini menyebabkan penurunan kesehatan masyarakat. Misalnya, meningkatnya risiko penyakit menular.

Pemerintah dalam hal ini menggalakan berbagai pemahaman kepada masyarakat luas akan pentingnya asupan nutrisi baik.

10. Tingginya kriminalitas

Kemiskinan menjadi faktor utama meningkatnya kriminalitas di Indonesia. Berdasarkan laporan Kepolisian Republik Indonesia, dalam kurun Januari hingga April 2023, setidaknya terdapat 137.419 kasus kejahatan.

Solusi pemerintah dalam menanggulangi tingginya tindak kejahatan di antaranya adalah edukasi, pemerataan kesejahteraan penduduk, pembukaan lapangan kerja lebih luas, serta hukuman yang harusnya tanpa pandang bulu.

Baca juga artikel terkait GEOGRAFI atau tulisan lainnya dari Syamsul Dwi Maarif

tirto.id - Pendidikan
Kontributor: Syamsul Dwi Maarif
Penulis: Syamsul Dwi Maarif
Editor: Fadli Nasrudin