tirto.id - Dinamika penduduk tidak bisa dimungkiri bakal terjadi di suatu wilayah berpenduduk. Lantas, apa saja dampak dinamika penduduk pada suatu negara? Bagaimana cara mengatasi impak negatifnya?
Secara definitif, dinamika penduduk adalah kondisi berubahnya jumlah penduduk di suatu wilayah. Hal itu terjadi karena tiga faktor yakni kelahiran, kematian, dan perpindahan.
Perubahan jumlah penduduk tersebut dapat diketahui melalui data yang dikumpulkan oleh lembaga terkait di suatu negara. Setidaknya ada tiga sumber data kependudukan yakni sensus penduduk, survei penduduk, dan registrasi penduduk.
Sensus penduduk adalah proses mengumpulkan, menghimpun, menyusun, dan merilis data demografi, ekonomi, dan sosial, yang menyangkut semua orang di wilayah dan waktu tertentu.
Berbeda dengan sensus penduduk yang mengambil seluruh data secara lengkap, survei penduduk cenderung hanya berupa sampel. Jika didefinisikan, survei penduduk adalah metode pengumpulan data penduduk dalam beberapa peristiwa demografi atau ekonomi dengan cara menarik sampel data di suatu daerah, untuk mewakili karakteristik suatu negara.
Sementara itu, registrasi penduduk adalah cara pengumpulan data, yang dilakukan satu per satu oleh penduduk itu sendiri. Misalnya, seseorang mendaftarkan dirinya ketika menikah, bercerai, atau berpindah domisili. Semua catatan itu dikumpulkan dan digunakan sebagai salah satu sumber data.
Di Indonesia, pertumbuhan penduduknya terbilang cukup tinggi. Data Worldometers menyebutkan, jumlah penduduk di Indonesia pada 2020 mencapai 274,9 juta jiwa, terbanyak keempat di dunia.
Kepadatan penduduk di Indonesia masih terkonsentrasi di Pulau jawa. Kementerian Dalam Negeri Indonesia memaparkan bahwa provinsi dengan jumlah penduduk terbanyak adalah Jawa Barat, berdasarkan data 2021.
Maka dari itu penting untuk mengetahui beberapa dampak yang akan dihasilkan dari dinamika penduduk tersebut, serta beberapa cara yang dapat dilakukan guna mengatasi permasalahan dari dinamika penduduk.
Dampak Dinamika Penduduk bagi Suatu Negara
Suatu negara sudah semestinya memperhatikan dinamika penduduknya, terutama terkait pertumbuhan. Dalam hal ini, pertumbuhan penduduk tidak hanya dapat memberikan keuntungan tetapi juga sebaliknya.
Berikut dampak positif dan negatif dinamika penduduk di suatu negara, berdasarkan Buku IPS SMP Kelas VIII (2021) karya Supardi, dkk.
Dampak positif:
- Tenaga kerja tersedia, dengan harapan dapat meningkatkan produksi di tengah kebutuhan yang semakin meningkat.
- Mampu mengembangkan jumlah dan jenis usaha lokal karena jumlah kebutuhannya juga meningkat.
- Meningkatnya investasi dan penanaman modal.
- Meningkatnya inovasi di kalangan penduduk itu sendiri demi memenuhi kebutuhannya.
Dampak Negatif:
- Tingginya angka pengangguran terutama jika pertumbuhan jumlah penduduk tidak diimbangi dengan diperluasnya lapangan kerja.
- Persebaran penduduk timpang karena masyarakat tersentralisasi di suatu wilayah tertentu. Misalnya, hanya di kota-kota besar yang diharapkan menyediakan lapangan kerja.
- Arus urbanisasi tinggi. Dengan kata lain, banyak orang berbondong-bondong merantau demi mencari kerja.
- Berkembangnya permukiman tidak layak huni, karena semua penduduk membutuhkan tempat tinggal tetapi belum tentu bisa membeli rumah.
- Meningkatkan limbah dan polusi, baik itu sampah industri maupun rumah tangga.
- Menurunnya kualitas dan tingkat kesejahteraan penduduk.
Cara Mengatasi Permasalahan Dinamika Penduduk
Sebagaimana pemaparan sebelumnya bahwa dinamika penduduk dapat memberikan permasalahan yang cukup kompleks bagi suatu negara. Maka dari itu, pemerintah perlu menerapkan beberapa kebijakan yang dapat mengatasi permasalahan tersebut. Adapun cara mengatasi permasalahan tersebut diantaranya:
- Pemerataan pembangunan
Kepadatan penduduk di Indonesia masih terkonsentrasi di Pulau Jawa. Hal ini karena meningkatnya jumlah urbanisasi dari desa ke kota, yang dianggap memiliki banyak lapangan pekerjaan. Maka dari itu, pemerintah perlu untuk melakukan pemerataan pembangunan, agar mobilitas penduduk tidak hanya terkonsentrasi di Pulau Jawa semata.
- Menyukseskan program keluarga berencana
Program keluarga berencana merupakan program yang dapat mengendalikan laju pertumbuhan penduduk dengan cukup baik. Program tersebut dapat memperbaiki kesejahteraan ibu, anak, serta keluarga.
Salah satu program keluarga berencana bertujuan mengendalikan angka kelahiran. Pengendalian tersebut diperlukan guna menekan pertumbuhan penduduk.
- Meningkatkan kualitas pendidik
Pendidikan dapat menjadi alat untuk mengendalikan jumlah anak serta membantu keluarga dalam mengatur rencana hidup dengan baik. Melalui pendidikan, kecenderungan menikah di usia muda dapat dikurangi sehingga beberapa permasalahan mengenai dampak dari dinamika penduduk di atas dapat diatasi.
- Menyediakan lapangan pekerjaan sesuai wilayah
Dampak negatif dinamika penduduk salah satunya adalah meningkatnya urbanisasi. Selain itu, meningkatnya jumlah pengangguran juga bisa disebabkan oleh pertumbuhan penduduk. Pemerintah dapat mengatasi ini, salah satunya, dengan menyediakan lapangan pekerjaan seperti yang sudah dikerjakan oleh penduduk di wilayah masing-masing.
Sebagai misal, wilayah yang dominan hasil pertanian tidak diganggu penghidupannya. Sama halnya dengan wilayah yang penduduknya terbiasa berkebun atau berpencaharian sebagai nelayan. Dengan tidak mengganggu penghidupan mereka, termasuk dengan membangun tambang atau pabrik, urbanisasi ke kota diharapkan dapat menurun.
Penulis: Mohamad Ichsanudin Adnan
Editor: Fadli Nasrudin