tirto.id - Faktor penyebab kemiskinan dan permasalahan sosial masyarakat perlu dipelajari. Kemiskinan merupakan salah satu masalah utama yang dihadapi oleh setiap negara dan merupakan salah satu gejala sosial.
Menurut buku Sosiologi Kemdikbud, gejala sosial merupakan masalah sosial yang memengaruhi dan dipengaruhi oleh perilaku manusia dalam berkehidupan dan bermasyarakat. Gejala sosial terjadi dari adanya perubahan sosial yang tidak dapat dihindari namun bisa diantisipasi.
Menurut jurnal Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kemiskinan yang ditulis oleh Priseptian dan Primandhana, kemiskinan merupakan kondisi di mana seseorang yang tidak dapat memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan, pakaian, obat-obatan, dan tempat tinggal.
Salah satu ukuran dari kondisi sosial dan ekonomi dalam menilai keberhasilan pembangunan pemerintah di suatu daerah adalah dari tingkat kemiskinan yang ada di daerah tersebut.
Kemiskinan dapat berdampak sangat besar pada kualitas hidup masyarakat. Kualitas hidup masyarakat menggambarkan bagaimana penduduk bisa mengakses hasil pembangunan dari segi pendapatan, kesehatan, pendidikan, dan lain sebagainya.
Kemiskinan dibagi menjadi dua jenis, yaitu kemiskinan absolut dan kemiskinan relatif. Kemiskinan absolut merupakan kondisi di mana individu atau kelompok orang tidak bisa memenuhi kebutuhan minimum hidupnya. Sementara kemiskinan relatif merupakan kondisi di mana individu atau kelompok orang mampu memenuhi kebutuhan minimum hidupnya, tetapi masih merasa miskin jika dibandingkan dengan orang lain atau kelompok lain.
Faktor-Faktor Penyebab Kemiskinan
Terdapat beberapa gejala sosial yang menjadi faktor pendukung bagi tingginya angka kemiskinan di suatu daerah. Dilansir dari Antara, berikut adalah faktor-faktornya.
1. Ketidakmampuan masyarakat mengakses sumber daya sekitar
Hal ini ditunjukkan oleh banyaknya masyarakat yang tidak bisa memenuhi kebutuhan primer dalam hidupnya meskipun sumber daya yang dibutuhkan telah tersedia. Hal ini bisa terjadi karena kurangnya pendapatan dan lain sebagainya.
2. Tingkat pendidikan dan keterampilan yang rendah
Tingkat pendidikan dan keterampilan yang rendah pada masyarakat akan berdampak pada sulitnya masyarakat untuk bisa mencari, mendapatkan, dan bersaing dalam pekerjaan serta mendapatkan pendapatan.
3. Pertumbuhan penduduk yang tinggi
Laju pertumbuhan penduduk yang tinggi dapat berpengaruh buruk pada kualitas hidup masyarakat jika tidak diimbangi dengan pemerataan pembangunan, sumber daya, dan lapangan pekerjaan.
4. Tingginya angka pengangguran
Masyarakat yang menganggur, dalam artian ini tidak memiliki pekerjaan dan pendapatan, tentu berpengaruh langsung terhadap kemiskinan karena tanpa pendapatan yang stabil mereka tidak bisa memenuhi kebutuhan primer hidupnya.
5. Rendahnya akses terhadap permodalan
Akses permodalan merupakan hal yang penting bagi setiap orang yang ingin membuka usaha baru dan membangun lapangan pekerjaan. Jika masyarakat tidak memiliki akses yang cukup terhadap permodalan, pembukaan usaha dan lapangan pekerjaan akan sulit terlaksana.
Penulis: Muhammad Iqbal Iskandar
Editor: Yulaika Ramadhani