Menuju konten utama

Wamenkeu : Estimasi Angka Kemiskinan Turun 0,3 Persen Berkat BLT

Suahasil Nazara optimistis, angka kemiskinan secara neto di Indonesia dapat turun sebesar 0,3 persen, dari baseline awal 9,3 persen menjadi 9 persen.

Wamenkeu : Estimasi Angka Kemiskinan Turun 0,3 Persen Berkat BLT
Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara memberikan sambutan dalam acara Indonesia Banking Expo 2019 di Jakarta, Rabu (6/11/2019). . ANTARA FOTO/Galih Pradipta/hp. (ANTARA FOTO/GALIH PRADIPTA)

tirto.id - Wakil Menteri Keuangan, Suahasil Nazara optimistis, angka kemiskinan secara neto di Indonesia dapat turun sebesar 0,3 persen, dari baseline awal 9,3 persen menjadi 9 persen. Penurunan ini tidak lepas dari upaya pemerintah dalam memberikan bantalan sosial di tengah kenaikan harga BBM subsidi.

“Estimasi angka kemiskinan itu akan turun sekitar 0,3 percentage point walaupun harga BBM-nya naik. Kenapa bisa begitu? Karena kita berikan bantalan sosial yang bisa meningkatkan daya beli,” ujarnya saat kuliah tamu di Fakultas Ekonomi Bisnis (FEB) Universitas Indonesia (UI), Depok, Jawa Barat, Senin (12/9/2022).

Pemerintah sendiri memberikan support dengan bantalan sosial tambahan sebesar Rp24,17 triliun sebagai pengalihan BBM subsidi. Uang tersebut diberikan melalui Bantuan Langsung Tunai (BLT) sebesar Rp12,4 triliun untuk 20,65 juta keluarga penerima manfaat (KPM).

Ada juga bantuan Subsidi Upah (BSU) sebesar Rp9,6 triliun untuk 16 juta pekerja yang memiliki gaji maksimum Rp3,5 juta per bulan, dan dukungan Pemerintah Daerah 2 persen dari Dana Transfer Umum (DTU) sebesar Rp2,17 triliun.

"Harapannya, kebijakan subsidi tepat sasaran dan berkeadilan akan meringankan beban APBN 2022 dan meningkatkan ruang fiskal 2023," katanya.

Suahasil mengatakan, pemberian bantalan sosial tambahan tersebut menyasar kepada kelompok masyarakat yang tepat untuk dapat menahan beban dari guncangan ekonomi global yang semakin menguat, melindungi daya beli masyarakat miskin dan rentan, sekaligus mengurangi angka kemiskinan.

"Pemerintah berupaya semaksimal mungkin memitigasi agar inflasi tetap terjangkar dan dampak rambatannya sangat minimal dan terbatas," tandasnya.

Baca juga artikel terkait ANGKA KEMISKINAN INDONESIA atau tulisan lainnya dari Dwi Aditya Putra

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Dwi Aditya Putra
Penulis: Dwi Aditya Putra
Editor: Anggun P Situmorang