tirto.id - Sejak pemerintah mulai melonggarkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di berbagai kota seiring dengan penurunan kasus COVID-19, karyawan mulai bekerja kembali di kantor, anak-anak kembali belajar di sekolah, dan kembali dibukanya tempat hiburan serta pusat perbelanjaan.
Tentunya ini disambut baik oleh masyarakat yang rindu untuk kembali beraktifitas di luar rumah. Namun masyarakat juga perlu beradaptasi dengan kebiasaan baru, yang selama lebih satu tahun ini berada di rumah.
Kebiasaan yang telah menjadi protokol kesehatan (prokes) pemerintah dan ada pula prokes yang masing-masing telah dijalankan oleh anggota keluarga, yang harus selalu diingat yaitu sering membersihkan kulit dan tubuh ketika kembali di rumah usai aktifitas dari luar.
Menurut data yang Zen dapatkan dari Indonesia Water Institute (IWI), selama pandemi terjadi peningkatan 3 kali lipat kebiasaan mandi sebanyak 3 kali sehari lebih banyak dari pada kondisi sebelum pandemi.
“Kebiasaan mandi yang sering ini, dapat berpotensi menjadi penyebab terjadinya kulit kering. Hal ini disebabkan karena frekwensi mandinya itu sendiri, durasi waktu mandinya, suhu air yang terlalu panas sampai pemilihan sabun yang tidak tepat.” ungkap dr.Arini Widodo, SpKK – Dermatologist dalam keterangan tertulis yang diterima redaksi Tirto, pada acara jumpa pers yang dihelat oleh Zen Antibacterial Soap dalam memperingati Hari Kesehatan Nasional 2021.
Lanjutnya, penting untuk memberikan edukasi kepada publik dalam pemilihan sabun antibacterial yang tepat untuk kondisi kulit termasuk di dalamnya melihat kondisi sensitifitas kulit kita sampai memilih sabun yang memiliki kandungan natural. Tetap menjaga kulit dan tidak merusak kulit.
“Kandungan natural dalam sabun antibacterial seperti ceramide yang kaya ditemukan dalam Shiso Merah Jepang, dapat berfungsi untuk menjaga kelembutan kulit. Formulasi produk yang mengandung bahan natural seperti ini dapat membantu fungsi barrier kulit.” ungkap Arini.
Selain kebiasaan sering mandi, ada hal – hal lainnya yang perlu diperhatikan agar kulit tubuh terlindungi, sehat dan segar, apalagi di masa pandemi makin banyak gaya hidup yang berpotensi membuat kulit menjadi tidak sehat seperti terlalu lama bekerja di rumah dalam ruangan ber-AC, kurang minum, sering berjemur di matahari, khawatir berlebih hingga stress, sampai terlalu lama bekerja di rumah dalam ruangan ber-AC.
“Dengan memahami dan lebih mengenali kondisi kulit kering sekali, akan lebih mudah bagi kita untuk memilih pembersih tubuh antibacterial yang tepat," ujar Aristo Kristandyo, Senior VP Marketing – PT Bina Karya Prima.
Kebiasaan membersihkan tubuh saat kembali ke rumah usai beraktifitas di luar rumah selama pandemi, hendaknya terus dilakukan, apalagi jika ini sudah merupakan prokes di tiap keluarga. Prokes yang selama ini terus diingatkan oleh pemerintah yaitu 3M (Memakai Masker, Menjaga Jarak, Mencuci Tangan) agar terus dilakukan, jangan sampai lengah.Begitupun di setiap keluarga, prokes yang telah dijalankan tetap harus dilakukan tanpa perlu merasa ini sebagai sesuatu yang berlebihan.
“Melalui kampanye Anti Kresek Kresek yang Zen perkenalkan mulai November 2021 ini, Zen sebagai sabun antibacterial yang mengandung bahan natural dari Japanese Red Shiso, ingin mengajak kita semua untuk selalu membersihkan dan melindungi kulit, agar kulit kita sehat, segar serta dapat mengatasi Kresek, (Kulit Kering Sekali)," tambahnya.
Ia juga mengatakan, hal ini menjadi penting karena kulit adalah organ tubuh terluas dan terdepan dari tubuh kita, sehingga harus selalu dijaga agar tetap sehat. Seluruh badan kita terbungkus oleh kulit yang perlu dijaga agar tidak ikut terpapar oleh kuman-kuman di masa pandemi. Anti kresek dan anti kuman.
Varian Zen yang berbahan natural dapat menjadi pilihan sesuai kondisi kulit di antaranya :
1. Shiso & Sandalwood
Sandalwood berfungsi sebagai anti inflamasi (anti peradangan) serta aroma nya merelaksasi tubuh dan pikiran.
2. Shiso & Sea Salt
Garam laut (sodium, magnesium, mineral) membantu mengangkat sel kulit mati, debu dan polusi.
3. Shiso & Sulphur
Sulfur dapat mengurangi gatal dan kemerahan, sangat cocok untuk kulit sensitif, serta lembut di kulit
Arini mengatakan, bila terdapat masalah pada kulit, kulit menjadi “unhappy”. Contohnya setelah kulit menjadi kering. kulit akan terlihat kusam, tidak kenyal, permukaannya tidak rata, bersisik, pecah-pecah, gatal, mudah iritasi dan terkena infeksi.
Infeksi kulit juga dapat terjadi pada kulit yang terlalu kering, dimana hal ini disebabkan karena lapisan luar kulit lebih mudah rusak sehingga memungkinkan kuman masuk ke dalam kulit. Infeksi kulit yang disebabkan kuman streptococcus dan kuman staphylococcus ini disertai dengan tanda - tanda :
1. Kerak kuning pada kulit
2. Area kulit mengeluarkan nanah atau cairan lainnya
3. Pembengkakan dan perubahan warna
4. Terasa nyeri
“Perawatan kulit yang baik, menggunakan sabun yang tepat, dan menjaga barrier kulit tetap sehat akan menghindarkan kita dari masalah kulit yang membuat kulit menjadi unhappy,” tutur Arini menutup perbincangan dengan rekan media.