tirto.id - Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB), Yusril Ihza Mahendra bertandang ke markas Partai Golkar, didampingi Sekretaris Jenderal Afriansyah Noor. Ia disambut hangat oleh Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto.
Usai melakukan perbincangan dengan Yusril, Airlangga kemudian menyatakan bahwa pihaknya terbuka untuk berkoalisi dengan PBB. Terlebih, kata Airlangga, Golkar dan PBB selalu memiliki hubungan baik.
"Tentu ke depan di dalam menghadapi Pemilu 2024, Partai Golkar dan Partai Bulan Bintang terbuka juga untuk kerja sama," kata Airlangga di kantor DPP Partai Golkar, Selasa, 21 Maret 2023.
Selain membahas kemungkinan koalisi, Airlangga menyebut pihaknya juga membuka diri untuk menerima masukan atau usulan perundang-undangan untuk dibahas di parlemen.
"Partai Golkar menawarkan dengan para ahli yang ada di PBB, kita masih ada dua tahun ke depan untuk pembahasan berbagai perundang-undangan. Partai Golkar terbuka untuk menerima masukan dari ahli yang ada di PBB untuk nanti kita bahas di parlemen," ujarnya.
Pada kesempatan yang sama, Ketua Umum PBB Yusril Ihza Mahendra menyebut koalisi partai-partai menjelang Pilpres 2024 masih cair dan terbuka berbagai kemungkinan.
Ia menyebut katalisator koalisi Pilpres masih bergantung pada sikap PDIP yang hingga sekarang belum menentukan bakal calon presiden dan wakil presidennya.
"Koalisi Pilpres itu kita masih cair, masih terbuka. Hal yang sama juga kami diskusikan kepada Ketum PPP dan Ketum PKB sama pendiriannya bahwa masih cair," ucapnya.
Yusril menyebut meskipun pencalonan presiden sudah akan dimulai pada tanggal 1 September 2023 yang akan datang, akan tetapi masih belum semua partai mengajukan calonnya. Terutama PDIP.
Yusril menyebut sikap PDIP bisa menjadi penentu formasi tetap koalisi pilpres partai-partai lainnya.
"Saya kira kalau PDIP sudah bersikap maka formasi koalisi Pilpres akan terbentuk dengan sendirinya karena waktu sudah tidak panjang lagi dari sekarang," ujarnya.
Terkait kemungkinan koalisi dengan Golkar, Yusril menyebut hal itu bisa terjadi mengingat PBB dan Golkar sudah sering bekerjasama sejak masa reformasi.
"PBB dengan Golkar enggak pernah enggak kerja sama, ya. Sejak pemerintahan Pak Abdurrahman Wahid selalu sama-sama. Tidak ada Ketum Golkar yang tidak kenal baik (dengan PBB). Kalau ditanya bisa kerja sama atau tidak, pasti bisa," jelas Yusril.
Pada Kamis 16 Maret 2023 lalu, PBB bertandang ke Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menemui langsung Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin.
Sebelumnya, PBB telah melakukan kunjungan ke Partai Persatuan Pembangunan (PPP) pada Senin, 13 Maret 2023 lalu.
Sekjen PBB Afriansyah Noor menjelaskan safari politik yang dilakukan PBB memang dibutuhkan partainya demi bisa bergabung ke salah satu koalisi pada Pilpres 2024 mendatang.
Ia tak memungkiri bila koalisi dibutuhkan oleh partainya yang saat ini belum lolos menjadi partai di parlemen.
Penulis: Fatimatuz Zahra
Editor: Fahreza Rizky