Menuju konten utama

Wiranto Sindir Aktivis HAM yang Dinilai Bungkam di Penembakan Nduga

Wiranto menilai, para aktivis HAM harus adil dalam melihat kasus penembakan di Nduga, Papua.

Wiranto Sindir Aktivis HAM yang Dinilai Bungkam di Penembakan Nduga
Menko Polhukam Wiranto. tirto.id/Andrey Gromico.

tirto.id - Menkopolhukam Wiranto meminta masyarakat dan para aktivis HAM tak khawatir jika ada pelibatan TNI dalam memburu Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM).

Wiranto menilai, para aktivis HAM harus adil dalam melihat kasus penembakan di Nduga, Papua yang dinilainya merupakan bentuk pelanggaran HAM.

"Jika TNI sudah bertindak ya jangan disalahkan. Aktivis HAM juga harus berlaku adil. Kalau ada masyarakat yang mati satu karena konflik, itu sudah luar biasa tuduhan pelanggaran HAM," kata Wiranto saat konferensi pers, Senin (17/12/2018) siang.

“Sekarang ada 17 pekerja yang membangun Papua, yang dibunuh secara biadab, tidak ada kutukan-kutukan. Ini kita harapkan membuka hati kita. Kita punya kewajiban yang sama,” lanjut Wiranto.

Dalam kesempatan itu, Wiranto juga merespons permintaan masyarakat sekitar Nduga yang meminta Pemerintah tak menggunakan pendekatan militeristik dalam menyelesaikan kasus TPN-OPM. Menurut Wiranto, TPN-OPM tak bisa dilawan hanya dengan ucapan dan kata-kata.

"Saya tanya sekarang, kalau ada kelompok bersenjata bunuhi orang enggak berdosa, kita bisa melawan pakai kata-kata? Kalau ada punya resepnya itu. Saya akan angkat Anda. Jadi panglima melawan mereka dengan kata-kata dan mereka nurut. Tapi sudah berlangsung lama, saya kan pernah jadi panglima ABRI juga," kata Wiranto.

Wiranto mengatakan dirinya sudah berpengalaman menghadapi kelompok seperti TPN-OPM. Mulai dari Aceh, Kalimantan, Ambon, Papua, hingga Timor Timur. "Kalau sudah kekuatan bersenjata ya merasa hebat dan hero. Kalau syukur sadar, kalau tidak ya dilawan dengan senjata. Dan UU membolehkan," katanya.

"Kami tidak mencoba melanggar HAM. Tapi kami mencoba menghentikan pelanggaran HAM. Jika tidak dihentikan, korban akan lebih banyak lagi. Apa ketika mereka melakukan perbuatan biadab akan kita biarkan? Apa bisa pakai kata-kata? Kan tidak," lanjutnya.

Wiranto juga mengaku tak ingin berdialog atau mencari solusi lain ketika pemerintah berurusan dengan TPN-OPM yang menginginkan kemerdekaan di Papua.

"Tidak hanya di Indonesia, di negara lain juga banyak kelompok anti pemerintah. Kita tidak pernah kompromi sebenarnya dengan kelompok itu. Tidak ada kesetaraan dari negara yang sah dengan kelompok seperti itu, apa kelompok kriminal atau menentang keberadaan NKRI, kita tidak pernah sejajar dengan mereka," katanya.

Menurut Wiranto, orang-orang yang ingin memerdekakan diri dari Indonesia adalah orang-orang yang tersesat dan tidak memiliki kesadaran. Sehingga, kata Wiranto, ketika mereka sadar dan insaf, Indonesia akan menerima.

Baca juga artikel terkait GERAKAN PAPUA MERDEKA atau tulisan lainnya dari Haris Prabowo

tirto.id - Politik
Reporter: Haris Prabowo
Penulis: Haris Prabowo
Editor: Alexander Haryanto