Menuju konten utama

Kasus Penembakan Nduga, Wiranto: Pelibatan TNI Sah-Sah Saja

Menurut Wiranto TPN-OPN sudah merupakan kekuatan yang tidak setuju dengan negara.

Kasus Penembakan Nduga, Wiranto: Pelibatan TNI Sah-Sah Saja
Menkopolhukam Wiranto didampingi Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjono, Kepala Badan Intelijen Negara Budi Gunawan dan Kapolri Jenderal Pol. Tito Karnavian menyampaikan keterangan pers terkait penyelenggaraan Pilkada serentak di Mabes Polri, Jakarta, Rabu (27/6/2018). ANTARA FOTO/ Reno Esnir

tirto.id - Menkopolhukam Wiranto mengatakan tidak ada salahnya melibatkan TNI dalam melakukan perburuan terhadap Tentara Pembebasan Nasional Organisasi Papua Merdeka (TPN-OPM) yang mengaku melakukan penembakan sejumlah pekerja proyek di Nduga, Papua beberapa waktu lalu.

"Karena memang sudah merupakan kekuatan-kekuatan yang tidak setuju dengan negara. Penggunaan TNI sah-sah saja. Kalau saja masuk kepompok teroris atau kriminal, TNI pun dilibatkan boleh," kata Wiranto saat konferensi pers, Senin (17/12/2018) siang.

Ia mengatakan, dalam konteks membantu kepolisian, TNI diperbolehkan turun langsung memburu TPN-OPM karena memang diperbolehkan peraturan dan regulasi.

"Membantu kepolisian, ada UU-nya. Apalagi mereka sudah menunjukkan kelompok eksistensinya sebagai kelompok menentang pemerintah. Oleh karena itu TNI akan turun," katanya.

Wiranto juga menjelaskan bahwa tak akan ada dialog atau pencarian solusi lain ketika Pemerintah berurusan dengan TPN-OPM yang menginginkan kemerdekaan di Papua.

Mantan Panglima TNI ini juga menegaskan bahwa tidak ada kompromi bagi gerakan separatis seperti TPN-OPN yang meninginkan kemerdekaan Papua dengan cara menembaki para pekerja PT. Istaka Karya.

"Tidak hanya di Indonesia, di negara lain juga banyak kelompok anti pemerintah. Kita tidak pernah kompromi sebenarnya dengan kelompok itu," katanya.

"Tidak ada kesetaraan dari negara yang sah dengan kelompok seperti itu, apa kelompok kriminal atau menentang keberadaan NKRI, kita tidak pernah sejajar dengan mereka," katanya.

Selain itu ia mengatakan bahwa orang-orang yang ingin memerdekakan diri dari Indonesia adalah orang yang tersesat dan tidak memiliki kesadaran. Sehingga, kata Wiranto, ketika mereka sadar dan inshaf, Indonesia akan menerima.

Baca juga artikel terkait PENEMBAKAN DI PAPUA atau tulisan lainnya dari Haris Prabowo

tirto.id - Hukum
Reporter: Haris Prabowo
Penulis: Haris Prabowo
Editor: Irwan Syambudi