tirto.id - Tim gabungan TNI dan Polri berhasil mengevakuasi satu korban penembakan oleh Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) di Tanjakan Aduh Mama 2, Distrik Kenyam, Kabupaten Nduga pada Rabu 20 Juli 2022, sekira pukul 02.00 WIT.
“Jenazah Roy Manampiring merupakan salah satu korban pembunuhan pada Sabtu, 16 Juli, oleh kelompok bersenjata pimpinan Egianus Kogoya,” kata Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol Ahmad Musthofa Kamal, Rabu (20/7/2022), via keterangan tertulis.
Semula korban tidak mengetahui bahwa ada pembunuhan terhadap 10 warga terjadi di Nogolait pada Sabtu itu. Sehingga Roy berjalan kaki dari kampnya yang berada di area pembangunan bandara baru menuju ke Distrik Kenyam.
Berdasar informasi dari masyarakat bahwa Roy pada saat itu berjalan kaki dari Batas Batu menuju Kenyam dengan beberapa orang lainnya. Saat perjalanan, mereka bertemu dengan kelompok bersenjata. Rekan-rekan Roy melarikan diri ke hutan sehingga berpisah dengannya, namun ia ditembak.
Senin 18 Juli 2022, aparat mendapatkan informasi soal penemuan jenazah, namun kebenarannya masih dipertanyakan. Sehari kemudian, tim gabungan memanggil warga yang mengetahui keberadaan jenazah korban.
“Setelah mengetahui posisi jenazah, personel gabungan menuju ke lokasi untuk mengecek informasi tersebut. Namun sebelum tiba di TKP, personel diserang dengan tembakan dari dua sisi,” ujar Kamal.
Tim gabungan pun kembali ke posnya lantaran situasi tak kondusif. Kemudian pada pukul 2 pagi, tim gabungan kembali menuju ke tempat jeazah Roy untuk mengevakuasi.
Lantas jenazah dibawa ke Puskesmas Kenyam untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. Dengan ditemukannya jenazah Roy, maka korban tewas dari penembakan ini mencapai 11 orang.
Kesepuluh korban lainnya yakni Eliaser Baner (54), Daeng Marannu (42), Yulius Watu (23), Hubertus Goti (41), Taufan Amir (42), Johan (26), Alex (45), Yuda Nurusinga (22), Nasjen (41) dan Sudirman (36).
Kejadian Sabtu lalu bermula sekira pukul 9.15 WIT. Saat itu para korban dalam perjalan dari Kampung Kenyam menuju Batas Batu dengan menggunakan truk. Mereka duduk di bak mobil.
Ketika melintas di Kampung Nogolait, truk diadang oleh sekitar 20 anggota TPNPB, 50 meter dari titik truk berhenti. Tiga di antaranya membawa senjata api laras panjang dan satu senjata api laras pendek.
"Kemudian langsung ditembak ke arah mobil. Sopir berusaha memundurkan mobil kurang lebih 100 meter, tapi tetap ditembak," terang Kamal.
Penulis: Adi Briantika
Editor: Bayu Septianto