tirto.id - Di media sosial sempat ramai dan viral tentang makanan dan oleh-oleh milik penumpang kereta api yang diambil atau dicuri oleh penumpang lain.
Bahkan kejadian tersebut tidak hanya dialami oleh satu orang saja, tetapi ada juga orang lain yang bercerita bahwa makanan yang ia bawa pernah diambil saat ditinggal ke kamar mandi.
Tak hanya di kereta api, ada pula netizen yang mengalami kejadian serupa di mobil travel. Pelakunya pun juga beragam, ada yang anak muda dan ada pula yang sudah ibu-ibu.
Lantas mengapa hal tersebut terjadi? Ada sebagian netizen yang mengaitkan kejadian tersebut dengan kleptomania.
Apa itu kleptomania?
Dilansir dari laman Mayo Clinic kleptomania adalah ketidakmampuan berulang untuk menahan dorongan mencuri barang-barang yang biasanya tidak terlalu Anda butuhkan dan biasanya bernilai kecil.
Kleptomania adalah gangguan kesehatan mental yang langka namun serius yang dapat menyebabkan banyak rasa sakit emosional pada Anda dan orang yang Anda cintai jika tidak diobati.
Kleptomania adalah jenis gangguan kontrol impuls - gangguan yang ditandai dengan masalah dengan kontrol diri emosional atau perilaku. Jika Anda memiliki gangguan kontrol impuls, Anda mengalami kesulitan menahan godaan atau dorongan untuk melakukan tindakan yang berlebihan atau berbahaya bagi Anda atau orang lain.
Namun, apakah pelaku pencurian makanan yang terjadi di kereta api maupun di transportasi umum lainnya mengidap kleptomania?
Penjelasan psikolog soal fenomena pencurian makanan di transportasi umum
Sylvi Dewajani Ketua KPAI Jogja yang juga psikolog di Spring UP Consultant menjelaskan, untuk menentukan apakah seseorang mengidap atau mengalami kleptomania memerlukan tes tertentu.
"Untuk menentukan (seseorang) klepto atau tidak perlu ada pengamatan atau tes," ujarnya saat dihubungi redaksi Tirto.
Namun, Sylvi menjelaskan terkait kejadian yang viral beberapa hari ini soal makanan atau oleh-oleh milik penumpang kereta api yang dicuri atau diambil oleh beberapa pemuda, menurutnya itu bukanlah tindakan kleptomania.
"Kalau liat tautannya (tautan media sosialnya) kok 'kita' berarti lebih dari satu orang pelaku, bisa dipastikan bukan klepto," tegasnya.
Meski begitu, Sylvi menilai bahwa kejadian pencurian makanan atau oleh-oleh milik penumpang yang terjadi di transportasi umum bisa disebabkan karena kurangnya kematangan sosial pada pelaku, entah itu mereka yang masih berusia remaja, dewasa maupun orang tua.
"Kalau saya baca kok memang kematangan sosial, kondisi dimana ego berkembang pesat tanpa diikuti dengan perkembangan moral yang matang," tegasnya.
Editor: Iswara N Raditya