tirto.id - Atlet lari, yang pernah menerima gelar sebagai manusia tercepat di dunia, Usain Bolt menutup karier gemilangnya dengan kenangan pahit. Bolt mengalami cedera di lomba lari terakhirnya sebelum pensiun.
Bolt mundur akibat cedera saat menjadi pelari terakhir tim estafet Jamaika pada final lomba lari 4 x 100 meter putra di Kejuaraan Dunia Atletik 2017 di London, Inggris pada Sabtu, 12 Agustus 2017 (13/8/2017 WIB).
Atlet lari berusia 30 tahun itu mengambil alih tongkat estafet ketika timnya sudah ketinggalan beberapa meter dari dua tim di depannya. Namun, sialnya, saat dia hendak melesat untuk mengejar lawan, tiba-tiba Bolt berjalan terpincang-pincang karena kram pada kaki kirinya. Dia kemudian terjatuh di jalur larinya.
Saat tim Inggris, lawan Tim Jamaika di final itu, memastikan menjuarai nomor estafet ini, Bolt masih tampak tergeletak. Sementara tim medis segera mendekatinya dengan membawa kursi roda. Bolt lalu dikelilingi semua rekan setimnya, Omar McLeod, Julian Forte dan Yohan Blake. Mereka mencoba membantu dan memberi semangat kepada Bolt.
Kevin Jones, dokter tim Jamaika, mengatakan Bolt mengalami sakit kram pada hamstring kaki kirinya. "Tapi yang lebih menyakitkan adalah kekalahan pada lomba ini. Dalam tiga pekan terakhir kami berupaya keras untuknya yang terbaik," kata dia.
Sementara manajer tim Jamaika, Ian Forbes berharap cedera Bolt tidak terlalu parah. Ia bersama timnya akan melakukan diagnosa untuk melihat seberapa serius cedera yang dialami Bolt.
"Ia masih bisa berjalan kaki ke bus, itu mudah-mudahan pertanda bahwa cederanya tidak terlalu berat," ujar Forbes, seperti dikutip dari Reuters dan disiarkan ulang Antara.
Pelari cepat legendaris itu sudah berencana pensiun usai mengikuti kejuaraan dunia di London ini. Hasil buruk di lomba perpisahannya membuat dirinya kecewa berat.
"Ia terus meminta maaf kepada kami, tapi kami katakan kepadanya bahwa tidak ada yang perlu dimaafkan. Cedera adalah bagian dari olahraga," kata Julian Forte.
Omar Mc Leod mengimbuhkan, "Nama Usain Bolt akan tetap hidup."
Sementara Pelari Amerika Serikat, Justin Gatlin, yang mengalahkan Bolt di final 100 meter pada kejuaraan dunia ini, juga memberi apresiasi pada rivalnya tersebut.
"Kami prihatin ia mengalami cedera. Bolt masih yang terbaik di dunia," ujar Gatlin yang bersama tim estafet 4x100 meter putra AS meraih medali perak.
Penulis: Addi M Idhom
Editor: Addi M Idhom