tirto.id - Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh, secara tersirat mengungkapkan partainya akan bergabung ke kubu Koalisi Indonesia Maju usai ketuk palu putusan Perselisihan Hasil Pemilihan Umum di Mahkamah Konstitusi (MK), Senin (22/4/2024).
Saat menanggapi pertanyaan Tirto, secara diplomatis ia menjawab tak ada pilihan lain selain bergabung dengan kubu Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka di pemerintahan mendatang.
"Kalau ada usulan [selain bergabung dengan Prabowo-Gibran] boleh kita pertimbangkan juga. Kita bisa pertimbangkan, kalau nggak ada usulan lain nggak apa-apa, untuk Indonesia lebih baik, dengan spirit dan semangat apa yang bisa kita lakukan hari ini," kata Surya Paloh di Kantor Partai Nasdem.
Surya Paloh lalu menyampaikan kondisi Indonesia yang membutuhkan persatuan. Juga menyinggung soal ancaman stabilitas dan persatuan nasional.
"Salah satu modal terbesar yang dipahami Nasdem adalah menjaga stabilitas nasional itu sendiri. Kalau ini tidak mampu, saya pikir ini ancaman bagi kita semua sebagai suatu bangsa," ungkapnya.
Dia juga menyinggung isu politik luar negeri seperti konflik Iran-Israel membawa Indonesia di ambang Perang Dunia Ketiga. Menurutnya, hal itu menjadi salah satu alasan Nasdem tak boleh di luar pemerintahan.
Surya Paloh juga menyampaikan bahwa bergabungnya Nasdem ke kubu pemerintahan bukan hal baru dalam dunia politik.
"Dan harus kita bisa pahami posisi kita hari ini, tetap harus menjaga kewaspadaan yang cukup tinggi untuk mengutamakan national interest kita," ujarnya.
Menurutnya, dalam hubungan global, Indonesia juga menjalin kerja sama dengan banyak negara dan membuat posisinya selalu terbuka dengan komunikasi banyak negara.
"Kita sekarang ini menghadapi satu situasi yang memerlukan sekalu upaya untuk menjaga stabilitas nasional. Saya harus katakan ini. Anda semua sudah memahami itu bahwa Indonesia tidak berada dalam posisi sendiri di permukaan bumi ini, kita berada dalam komunitas internasional," ujarnya menegaskan.
Penulis: Irfan Amin
Editor: Irfan Teguh Pribadi