Menuju konten utama

Update Kudeta Myanmar: Paus Serukan Pembebasan Tahanan Politik

Paus Fransiskus menyerukan kepada militer Myanmar agar membebaskan tahanan politik.

Update Kudeta Myanmar: Paus Serukan Pembebasan Tahanan Politik
Paus Fransiskus.foto/antaranews

tirto.id - Paus Fransiskus angkat bicara soal kudeta Myanmar yang dilakukan oleh junta militer pada awal Februari lalu. Ia pun menyerukan kepada militer Myanmar agar membebaskan tahanan politik.

Seperti diwartakan Reuters, Paus mengatakan, rakyat Myanmar sungguh sangat berharap mereka tidak "dicekik oleh kekerasan". Setidaknya, sejak kudeta pada 1 Februari lalu, ada sekitar 30 orang tewas.

Paus yang pernah mengunjungi Myanmar pada 2017 lalu itu mengimbau langsung kepada otoritas militer Myanmar agar mengutamakan dialog atas perselisihan yang terjadi.

Ia juga mengimbau kepada masyarakat internasional “agar harapan rakyat Myanmar tidak tercekik oleh kekerasan”.

Sebab, menurut Paus, kaum muda di Myanmar berhak memperoleh masa depan "di mana kebencian dan ketidakadilan memberi jalan untuk bertemu dan rekonsiliasi".

Junta militer Myanmar mengambil alih kendali negara dalam kudeta pada Senin, 1 Februari 2021. Mereka menggulingkan pemerintah yang dipilih secara demokratis dengan menangkap Kanselir Aung San Suu Kyi, Presiden Myanmar Win Myint, dan beberapa tokoh senior Partai Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) dalam sebuah penggerebekan dini hari.

Ketegangan antara pemerintah dan militer ini terjadi karena tentara menuduh pemerintah mencurangi pemilihan parlemen pada November 2020 lalu.

Panglima Tertinggi Tatmadaw, Jenderal Min Aung Hlaing langsung mengumumkan bahwa dia mengambil alih kekuasaan, sembari menuduh adanya kecurangan dalam pemilihan umum yang diadakan pada tahun 2020 lalu, di mana partai Suu Kyi memperluas mayoritas parlemennya dengan mengorbankan perwakilan militer.

Pada Senin (1/2) kemarin, para pemimpin militer langsung mengambil alih kendali selama satu tahun dan mengumumkan keadaan darurat, bahkan menyerahkan kekuasaan kepada Panglima Tertinggi Min Aung Hlaing.

Paus mengulangi seruan yang pertama kali dia buat pada bulan lalu untuk meminta para pemimpin militer Myanmar agar membuat gerakan rekonsiliasi yang konkret dengan membebaskan tahanan politik.

Baca juga artikel terkait KUDETA MYANMAR atau tulisan lainnya dari Alexander Haryanto

tirto.id - Politik
Penulis: Alexander Haryanto
Editor: Agung DH