tirto.id - Kepala Dinas Pendidikan Kota Bandung Elih Sudiapermana mengatakan, sebanyak 37.186 siswa sekolah menengah pertama (SMP) di Kota Bandung mengikuti ujian nasional berbasis komputer (UNBK) yang mulai digelar Senin (23/4/2018).
"Peserta UNBK tingkat SMP yang tercatat 37.186 siswa. Jumlah penyelenggaranya ada 245 sekolah," kata Elih di Bandung.
Elih mengatakan, 159 sekolah melaksanakan UNBK Mandiri atau di sekolah masing-masing dengan jumlah siswa 22.515 orang. Sedangkan sebanyak 86 sekolah masih bergabung atau menggunakan fasilitas SMA/SMK dengan jumlah siswa 14.671 orang.
Menurutnya, Kota Bandung sudah menerapkan ujian berbasis komputer secara penuh atau 100 persen. Pemkot sudah menganggarkan Rp55 miliar untuk pengadaan 5.000 laptop dan 85 server.
Hal itu diharapkan mampu menstabilkan kemampuan sekolah untuk kegiatan belajar mengajar maupun ujian nasional berbasis komputer ini.
"Pengadaan laptop yang kita bagikan lebih awal sebagian besar menjadi cadangan dan sudah disiapkan sejak awal," katanya.
Dalam hal teknis, setiap sekolah dipastikan terdapat tenaga teknisi yang siap dalam segala hal selama ujian berlangsung. Dengan persiapan yang matang, kata Elih, maka ujian diharapkan berjalan lancar hingga hari terakhir.
"Di setiap sekolah itu ada tenaga teknis yang siap mengantisipasi segala kemungkinan. Alhamdulillah, sekolah menyiapkan komputer cadangan jika ada masalah teknis," kata Elih.
Pada penyelenggaraan hari pertama, sebanyak tiga siswa yang berasal dari SMP 9, SMP 20 dan SMP swasta tidak bisa mengikuti ujian karena sakit. Namun atas permintaan mereka, ujian tetap berlangsung di rumah sakit sesuai standar operasional.
"Satu orang di RS Sartika Asih, satu orang di RS Hasan Sadikin dan satu orang di RS Boromeus. Atas permohonannya sendiri, mereka tetap ingin ujian sesuai jadwal, sehingga dilayani ujian sesuai SOP dengan kertas dan pensil," kata dia.
Ditambahkan Elih, untuk pelaksanaan ujian susulan bisa dilakukan setelah pelaksanaan UNBK selesai. Khusus untuk pelaksanaan ujian susulan berlangsung pada 8 hingga 9 Mei 2018.
"Pemerintah sudah siapkan jadwal susulan, baik untuk yang sakit maupun alasan lainnya," katanya.
Penulis: Yandri Daniel Damaledo
Editor: Yandri Daniel Damaledo