tirto.id -
Sekretaris Panitia Ujian Nasional Dinas Pendidikan dan Pengajaran Papua, Bedjo mengatakan, sejumlah 3.910 pelajar itu tersebar di 664 sekolah.
Sebagaimana diberitakan Antara, dari 664 SMP tercatat 175 di antaranya yang melaksanakan UNBK yang tersebar di 12 kabupaten dan kota.
Menurut Bedjo, pelaksanaan ujian hari pertama berlangsung lancar.
"Walaupun ada kendala seperti jaringan internet namun bisa diatasi," katanya menambahkan.
Bedjo juga menjelaskan secara keseluruhan ujian nasional tingkat SMP di Papua berlangsung aman dan lancar.
Ketika ditanya tentang kabupaten/kota yang melaksanakan UNKP, Bedjo mengatakan, UNKP dilaksanakan di 27 kabupaten di Papua kecuali Kota Jayapura dan Kabupaten Supiori.
"Di kedua wilayah seluruh SMP sudah melaksanakan UNBK, sedangkan kabupaten lainnya belum," kata Bedjo.
UNBK akan berlangsung dari 23-26 April 2018 dengan menguji empat mata pelajaran yaitu bahasa Indonesia,Matematika, bahasa Inggris dan IPA.
Sebanyak 12 kabupaten dan kota yang melaksanakan unbk yaitu Kota dan Kabupate Jayapura, Biak Numfor, Kepulauan Yapen, Merauke, Jayawijaya, Nabire,Mimika, Keerom, Sarmi,Supiori dan Kabupaten Waropen.
Hari ini, Senin (23/4/2018), Ujian Nasional (UN) tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Madrasah Tsanawiyah (MTs) diikuti 4.296.557 siswa, yang akan berakhir pada 26 April 2018.
UN untuk tingkat SMP diikuti 55.719 SMP/MTs, sebanyak 28.609 sekolah menyelenggarakan UNBK dan 27.110 sekolah menyelenggarakan UNKP.
"Persiapan UN berjalan lancar, kami berharap penyelenggaraan UN SMP tidak ada kendala. Hari ini, kami akan melakukan pemantauan UN di Timika, Papua," ujar Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy saat dihubungi Antara dari Jakarta, Senin (23/4/2018).
Di Timika, Mendikbud akan melakukan pemantauan tidak hanya untuk pelaksanaan UN Kertas Pensil (UNKP) tetapi juga UN Berbasis Komputer (UNBK).
Direktur Pembinaan Sekolah Menengah Pertama (SMP) Ditjen Dikdasmen Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) Supriano meminta siswa yang akan mengikuti UN untuk tidak stres menghadapinya karena tidak lagi digunakan sebagai syarat kelulusan.
"Tidak perlu stres menghadapi UN, karena UN bukan lagi syarat kelulusan melainkan hanya digunakan untuk pemetaan pendidikan," kata Supriano.
Penulis: Yulaika Ramadhani
Editor: Yulaika Ramadhani