Menuju konten utama

Uji Coba Kereta Cepat, Jakarta-Bandung Cuma 50 Menit

KCIC melaporkan waktu tempuh antara Stasiun Halim, Jakarta Timur hingga Stasiun Tegalluar, Kabupaten Bandung hanya sekitar 50 menit saja.

Uji Coba Kereta Cepat, Jakarta-Bandung Cuma 50 Menit
Presiden Joko Widodo meninjau proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung di Stasiun Tegal Luar, Bandung, Jawa Barat, (13/10/2022).ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak/hp.

tirto.id - PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) menyebutkan laju pada pengujian Kereta Api Cepat Jakarta Bandung (KCJB) ditingkatkan secara bertahap. Puncak kecepatan teknisnya, yaitu hingga 385 km/jam.

Berdasarkan pelaksanaan testing dan commissioning, KCIC melaporkan waktu tempuh antara Stasiun Halim, Jakarta Timur hingga Stasiun Tegalluar, Kabupaten Bandung hanya sekitar 50 menit saja.

Tahap pertama uji kecepatan dengan menggunakan comprehensive inspection train (CIT) atau kereta inspeksi, ditingkatkan dari sebelumnya rata-rata 60 km/jam menjadi 180 km/jam.

Direktur Utama KCIC Dwiyana Slamet Riyadi mengatakan, peningkatan laju atau kecepatan pada uji coba itu akhirnya dapat dilakukan setelah seluruh persiapan awal pelaksanaan testing dan commissioning berhasil diselesaikan.

"Berbagai pengetesan kesiapan sarana prasarana KCJB yang dilakukan sebelumnya sudah berjalan dengan lancar. Berdasarkan evaluasi maka mulai Senin (22/5/2023) laju perjalanan KA cepat mulai ditambah menjadi hingga 180 km/jam," kata Dwiyana dikutip Antara, Jakarta, Selasa (23/5/2023).

Nantinya kecepatan akan terus ditambah hingga mencapai puncak kecepatan operasional di 350 km/jam bahkan hingga mencapai puncak kecepatan teknisnya, yaitu hingga 385 km/jam.

KCIC menjelaskan untuk mencapai angka tersebut, pengoperasian CIT akan terus ditingkatkan setiap harinya. Perjalanan dengan CIT difokuskan pada pengetesan integrasi sistem sarana dan prasarana. Seluruh aspek juga akan dicek apakah fungsinya normal dan dapat dilalui KCJB dengan kecepatan tinggi.

Satu rangkaian CIT atau kereta inspeksi KCJB terdiri dari delapan kereta. Fungsi berbagai kereta tersebut terdiri atas kereta satu untuk untuk kebutuhan pengujian lintasan, kereta dua untuk memeriksa sistem persinyalan dan komunikasi, kereta tiga untuk fungsi listrik aliran atas atau overhead catenary system (OCS).

Berikutnya, kereta empat dan tujuh untuk ruang kerja, kereta lima berfungsi sebagai restorasi, kereta enam merupakan ruang pertemuan, dan kereta delapan untuk fungsi sinyal dan pengecekan integrasi rel-roda.

"Pelaksanaan testing dan commissioning KCJB akan terus dilakukan oleh KCIC bersama para kontraktor dan konsultan independen. Kecepatan akan terus ditingkatkan secara bertahap untuk memastikan seluruh sarana dan prasarana yang dibangun dalam kondisi siap dioperasikan," ujar Dwiyana.

Sementara, Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo mengatakan pengujian kali ini semuanya berjalan dengan lancar. Menurut dia, semua sistem berfungsi dengan baik seperti kereta, rel, persinyalan, kelistrikan dan lainnya.

"Secara bertahap kecepatan perjalanan pengujian akan ditingkatkan hingga mencapai puncak kecepatan teknisnya di 385 km/jam. Untuk mencapai hal tersebut peningkatan di beberapa aspek seperti pagar pengaman dan sound barrier perlu dilakukan penyempurnaan agar tidak mengganggu kenyamanan masyarakat saat KCJB melintas," ucap Kartika.

Kementerian BUMN mengharapkan kehadiran KCJB akan menghadirkan pusat perekonomian baru yang akan mendukung koridor antara Jakarta-Bandung. KCJB juga akan didukung oleh integrasi dengan LRT Jabodebek sehingga memiliki aksesibilitas yang baik.

Baca juga artikel terkait KERETA CEPAT JAKARTA BANDUNG

tirto.id - Bisnis
Sumber: Antara
Editor: Anggun P Situmorang