tirto.id - Rektor Universitas Gadjah Mada Ova Emilia membantah bahwa ijazah milik Presiden Joko Widodo (Jokowi) adalah palsu. Hal itu sebagai bentuk tanggapan atas tudingan yang menyebut ijazah Jokowi adalah palsu.
Dirinya menjelaskan bahwa ijazah yang dimiliki Jokowi masih menggunakan tulisan tangan dan belum menggunakan teknologi komputer. Sehingga apabila dibandingkan dengan ijazah milik alumni UGM yang beredar saat ini memiliki sejumlah perbedaan.
“Atas data dan informasi yang kami miliki dan terdokumentasi dengan baik, kami meyakini keaslian ijazah sarjana Ir. Joko Widodo dan yang bersangkutan benar-benar lulusan Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada,” kata Ova Emilia dalam rilis tertulis pada Selasa (11/10/2022).
“Waktu itu juga belum sampai ada penyeragaman seperti saat ini di mana Dikti memiliki format khusus sehingga ada perbedaan antara satu dan lainnya. Tetapi kami punya dokumen arsip untuk hal itu,” imbuhnya.
Dirinya membantah memberikan klarifikasi mengenai ijazah Jokowi karena desakan Istana. Menurutnya, hal itu sudah menjadi tanggung jawabnya sebagai orang nomor satu di UGM.
“Bukan karena yang dipertanyakan ini orang nomor satu, tapi jika ada alumni yang ingin diverifikasi kami juga akan melakukan langkah-langkah verifikasi sesuai proporsinya, misalnya jika ada alumni yang bekerja di suatu tempat dan memerlukan verifikasi bahwa yang bersangkutan memang alumni UGM,” tegasnya.
Walaupun nama UGM ikut tercatut dalam isu ijazah palsu milik Jokowi, namun mereka enggan membawa hal itu ke ranah hukum. Karena tuduhan itu diarahkan ke Jokowi bukan ke UGM.
“Secara prinsip orang itu tidak menggugat UGM, kecuali kemudian dia menghubungkan tindakannya itu dengan UGM. Kalau kita lihat tindakan yang secara formal dilakukan sampai hari ini, itu tidak secara spesifik ditujukan ke UGM,” kata Dosen Hukum UGM Andi Sandi Antonius.
Penulis: Irfan Amin
Editor: Maya Saputri