Menuju konten utama

Ubah Citra Polri, Idham Azis Ingin Tekan Pemberitaan Negatif

Idham Aziz ingin Polri bersinergi dengan media arus utama untuk menaikkan citra dan memberantas hoaks.

Ubah Citra Polri, Idham Azis Ingin Tekan Pemberitaan Negatif
Calon Kapolri Komjen Pol Idham Aziz bersiap mengikuti Uji Kelayakan dan Kepatutan Kapolri di ruang Komisi III, Komplek Parlemen, Jakarta, Rabu (30/10/2019). ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/foc.

tirto.id - Calon tunggal Kapolri Komjen Idham Azis menginginkan citra positif publik meningkat terhadap Polri.

Bila nanti resmi jadi Kapolri, ia ingin menekan pemberitaan negatif terhadap Polri, salah satunya melakukan manajemen media.

"Manajemen media kita lakukan dengan menekan berita negatif dan mengangkat citra Polri," ujar Idham saat menjalani uji kelayakan dan kepatutan di ruang rapat Komisi III DPR, Gedung DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (30/10/2019).

Manajemen media yang dimaksud Idham adalah salah satunya menjadikan media-media arus utama (mainstream) sebagai mitra strategis Polri dalam menyampaikan keberhasilan-keberhasilan kinerja.

Selain itu, upaya ini juga untuk menangkal maraknya berita bohong atau hoaks di masa saat ini.

Tak hanya itu saja, Idham juga ingin lembaganya bekerja sama dengan provider-provider telekomunikasi serta Kementerian Komunikasi dan Informatika untuk menangkal hoaks di media massa.

"Bekerja sama dengan Kemenkominfo dalam hal pengawasan dan pendataan. Jalin kerja sama dengan BSSN, Mendikbud dan stakeholder lainnya dalam meningkatkan pengetahuan masyarakat terhadap dampak dan manfaat media sosial," kata Idham.

Idham pun mengakui banyak polisi yang kerap melakukan pelanggaran. Namun, ia juga berharap agar sisi lain tugas personel Polri yang baik bisa ditampilkan ke publik.

"Kami juga tidak mungkiri memang banyak juga anggota yang melakukan pelanggaran. Tapi kita masih meyakini bahwa dari sekian banyak polisi, tentu masih banyak polisi yang punya komitmen untuk melakukan yang terbaik," ucapnya.

Meski demikian, masih ada hingga kini anggota kepolisian yang mengintimidasi jurnalis.

Teranyar, kekerasan dan intimidasi banyak dilakukan oknum kepolisian terhadap jurnalis yang meliput aksi unjukrasa #ReformasiDikorupsi pada September lalu.

Setidaknya ada empat wartawan mengalami tindakan represif aparat kepolisian saat meliput unjuk rasa menolak rancangan undang-undang bermasalah di sekitar DPR RI pada rentang waktu 24 September-30 September 2019.

Baca juga artikel terkait KAPOLRI IDHAM AZIS atau tulisan lainnya dari Bayu Septianto

tirto.id - Hukum
Reporter: Bayu Septianto
Penulis: Bayu Septianto
Editor: Zakki Amali