tirto.id - Komjen Idham Azis bersyukur telah diputuskan secara aklamasi sebagai Kepala Polisi Republik Indonesia (Kapolri) dalam fit and proper test bersama Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI.
"Hasil yang tadi telah diputuskan secara aklamasi, menetapkan saya untuk melanjutkan kepemimpinan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia berikutnya," ujarnya saat di Kompleks DPR RI, Senayan, Jakarta Selatan, Rabu (39/10/2019).
Idham pun mengucapkan terima kasih kepada anggota Komisi III DPR RI telah melaksanakan fit and proper test dengan penuh kekeluargaan.
"Namun tidak mengurangi rasa hikmat di dalam mengggali materi-materi yang dipertanyakan kepada saya," tuturnya.
Sementara ini, kata dia, tidak ada catatan khusus dari Komisi III DPR RI. Hanya tinggal menunggu proses menuju ke sidang paripurna DPR RI.
Meski demikian, selama menjabat Kapolda Metro Jaya pada 2017-2019, ia tak mampu mengungkap kasus penyiraman air keras penyidik senior KPK, Novel Baswedan.
Terkait kasus Novel, Idham mengaku memerintahkan pengungkapan kepada Kabareskrim Polri baru yang akan ditunjuk dalam waktu dekat.
Dengan keputusan DPR RI ini, Idham mengucapkan terima kasih kepada Presiden Joko Widodo yang telah mempercayainya menjadi Kapolri dalam pemerintahannya.
"Kepada seluruh masyarakat Indonesia, saya juga mohon doa restu untuk bisa melaksanakan amanah ini [Kapolri] dengan penuh rasa tanggung jawab," ucapnya.
Idham juga mengucapakan terima kasih kepada awak media yang selama ini telah memberikan pemberitaan kepada publik.
"Marilah kita membangun kerja sama dan harmoni ke depan. Karena teman-teman dan kami adalah bagian yang tidak terpisahkan. Teman-teman adalah mitra strategis," katanya.
Idham lahir di Kendari, Sulawesi Tenggara, pada 30 Januari 1963. Lulusan Akabri (kini Akpol) angkatan 1988 ini pernah menjabat Kapolda Sulawesi Tengah pada 2014-2016.
Kemudian jadi Kepala Divisi Propam Polri pada 2016-2017, Kapolda Metro Jaya (2017-2019), dan akhirnya Kabareskrim Polri sejak 22 Januari 2019.
Idham Azis kemudian naik jabatan sebagai Kabareskrim Mabes Polri. Ia pun ditunjuk oleh Tito Karnavian sebagai tim teknis guna pengungkapan kasus penyerangan terhadap penyidik KPK Novel Baswedan.
Namun, hingga Idham Azis diusulkan sebagai calon kapolri, kasus Novel masih belum jelas penyelesaiannya.
Penulis: Riyan Setiawan
Editor: Zakki Amali