Menuju konten utama

Idham Azis: Pelaku Radikalisme Itu Pihak Tertentu, Bukan Agama

Calon Kapolri Idham Azis menilai bahwa radikalisme di Indonesia disebabkan oleh pihak yang tak terkait dengan agama atau kepercayaan tertentu.

Idham Azis: Pelaku Radikalisme Itu Pihak Tertentu, Bukan Agama
Calon Kapolri Komjen Pol Idham Azis menyapa wartawan jelang uji kepatutan dan kelayakan calon Kapolri di ruang rapat Komisi III, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (30/10/2019). tirto.id/Andrey Gromico.

tirto.id - Calon Kapolri Komjen Idham Azis menganggap radikalisme yang selama ini menimbulkan keresahan di masyarakat tak terkait dengan agama Islam saja, tetapi juga mengenai agama-agama lainnya.

Masalah radikalisme itu ditanyakan anggota Komisi III dari Fraksi PKS, Aboe Bakar Alhabsyi dalam uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) Komisi III terhadap Idham Azis. Ia merasa selama ini radikalisme diidentikkan dengan agama Islam saja.

"Ini saya pikir penting, supaya nanti berkesan Allahuakbar, teroris. Takbir, teroris. Ngaji dibilang radikalisme, pegang Alquran dibilang radikalisme. Pandangan Bapak tentang radikalisme ini apa Pak?" tanya Aboe Bakar di ruang rapat Komisi III, Gedung DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (30/10/2019).

Idham yang saat ini menjadi Kabareskrim Polri itu lalu menjawab bahwa radikalisme bukan saja menyerang agama Islam.

Menurut Idham, yang menciptakan keresahan akibat radikalisme di Indonesia merupakan pihak yang tak terkait dengan agama atau kepercayaan tertentu.

"Saya juga garis bawahi, radikalisme tidak dekat dengan Islam. Tidak bisa radikalisme itu dikaitkan dengan simbol. Kita bisa jelaskan kalau ada yang bersalah itu juga oknum," tegas Idham.

Idham pun memandang lembaganya selama ini melakukan penegakan hukum terhadap pihak yang sengaja membawa simbol agama tertentu, bukan menyerang agama Islam atau agama tertentu.

"Tidak bisa bilang radikalisme lalu kita membawa simbol agama. Kita mesti sampaikan, kita penegakan hukum juga terhadap oknum, bukan agama," tegas Idham.

Untuk itulah, kata Idham seluruh pihak harus menjalin komunikasi antara umat Islam dengan yang lainnya demi meminimalkan kesalahpahaman.

"Kita harus membangun komunikasi ke umat islam dengan umat yang lain. Kepada para ulama habib dan santri. Begitu juga ke kalangan lain," pungkas Idham.

Calon tunggal Kapolri Idham Azis akan mengikuti tes uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) bersama Komisi III DPR RI pada pukul 14.00 WIB, Rabu (30/10/2019). Ia berharap fit and proper test siang hari ini di Kompleks DPR RI dapat berjalan lancar.

Hal tersebut dikatakannya usai bertemu dengan pimpinan dan anggota Komisi III DPR RI di kediamannya di kawasan Panglima Polim, Jakarta Selatan.

"Saya memohon doa kepada teman-teman semua, seluruh masyarakat Indonesia, semoga pelaksanaan fit and proper test saya bisa berjalan mulus, bisa diridhoi oleh Allah SWT," kata Idham Rabu (30/10/2019).

Baca juga artikel terkait KAPOLRI IDHAM AZIS atau tulisan lainnya dari Bayu Septianto

tirto.id - Politik
Reporter: Bayu Septianto
Penulis: Bayu Septianto
Editor: Maya Saputri