tirto.id - Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump merespons demonstrasi rompi kuning yang berlangsung di Paris, Perancis. Melalui cuitan di akun Twitter resminya, Trump menyebut Perjanjian Paris tampaknya tak berjalan cukup baik di Paris.
Trump juga mengklaim para demonstran melantunkan namanya saat melakukan protes di jalan-jalan utama Paris. Bentrok antara polisi dan demonstran terjadi pada Sabtu (8/12/2018). Para demonstran, seperti diwartakan VOA, menjarah toko-toko dan melawan polisi.
"Perjanjian Paris tak berjalan cukup baik di Paris. Demonstrasi dan kerusuhan terjadi di seluruh Perancis. Orang-orang tidak ingin menghabiskan banyak uang, untuk negara-negara dunia ketiga (yang dipertanyakan) untuk melindungi lingkungan. Nyanyian 'Kami Ingin Trump!' Cinta Paris," tulis Trump pada Sabtu.
The Paris Agreement isn’t working out so well for Paris. Protests and riots all over France. People do not want to pay large sums of money, much to third world countries (that are questionably run), in order to maybe protect the environment. Chanting “We Want Trump!” Love France.
— Donald J. Trump (@realDonaldTrump) December 8, 2018
Selang kemudian, Trump kembali mencuit demonstrasi itu "sangat menyedihkan" dan menegaskan kembali ajakannya pada Presiden Perancis Emmanuel Macron untuk menarik diri dari kesepakatan perubahan iklim Paris dan menyetujui penurunan pajak.
Namun Trump tak menjelaskan lebih lanjut apa hubungan antara perjanjian Paris dan pajak.
Hubungan Trump dan Macron, seperti dikutip dari The Telegraph, membaik pada tahun-tahun belakangan. Pada 2017, Macron mengundang Trump ke Paris untuk perayaan Bastille Day. Ia menggelar karpet merah untuk pemimpin AS itu hingga membuat Trump terkesan.
Trump kemudian mengundang Macron dan istrinya sebagai tamu kehormatan dalam satu-satunya acara makan malam di AS pada April lalu.
Kedua pemimpin negara ini mempererat hubungan engan menanam sebatang pohon bersama di halaman Gedung Putih.
Namun dalam beberapa bulan terakhir, hubungan keduanya memburuk. Dalam pidatonya saat Armistice Day, Macron melayangkan kritik tajam terhadap nasionalisme Trump. Trump membalas dengan mengejek rekannya dari Perancis sambil berkata ia harus membuat "Perancis kembali hebat".
Macron menanggapi dengan mengatakan, Perancis tidak akan disokong Amerika Serikat.
Aksi protes rompi kuning menentang kenaikan harga BBM. Mereka juga menyalurkan kemarahan akibat kebijakan Macron mengenai pajak lingkungan transportasi yang mencemari lingkungan.
Pemerintah Macron menaikkan pajak hidrokarbon tahun ini sebesar 7,6 sen per liter pada solar dan 3,9 sen pada bensin. Hal tersebut dilakukan sebagai bagian dari kampanye untuk mobil berbahan bakar bersih.
Menteri Dalam Negeri Perancis, Christophe Castaner, seperti dikutip VOA menyatakan hampir seribu orang ditangkap di Paris, Perancis dalam demonstrasi rompi kuning. Castaner menambahkan, akibat aksi tersebut, 135 orang terluka termasuk 17 polisi.
Editor: Dipna Videlia Putsanra