Menuju konten utama

Trump Pidato Serukan Pemimpin Arab Usir Ekstremis Islam

Trump meminta dunia Islam mengusir teroris dengan mengubah retorika kerasnya terhadap muslim.

Trump Pidato Serukan Pemimpin Arab Usir Ekstremis Islam
Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz Al Saud menyambut Presiden Amerika Serikat Donald Trump dalam upacara resmi di Riyadh, Arab Saudi, Sabtu (20/5). ANTARA FOTO/Bandar Algaloud/Courtesy of Saudi Royal Court/Handout via REUTERS

tirto.id - Dalam pidato luar negeri pertamanya, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menyerukan kepada para pemimpin dunia Arab dan Islam untuk bersatu dan bersama-bersama mengalahkan para ekstremis islamis.

"Terorisme telah menyebar ke seluruh dunia. Tetapi jalan menuju perdamaian tepat dimulai di sini, di tanah purba ini, di tanah yang suci ini," kata Trump kepada pemimpin 50 negara mayoritas muslim yang mewakili satu miliar penduduk dunia ini.

"Masa depan yang lebih baik hanya mungkin ada jika negara Anda mengusir para teroris dan mengusir ekstrimis-ekstrimis. Usir mereka! Usir mereka dari tempat ibadah Anda semua, usir mereka dari masyarakat Anda semua, usir mereka dari tanah suci Anda dan usir mereka dari muka bumi ini," kata Trump.

Trump meminta dunia Islam mengusir teroris dengan mengubah retorika kerasnya terhadap muslim. Presiden AS ini bahkan tidak menggunakan istilah "terorisme Islam radikal" dalam pidatonya.

Hal ini menjadi petunjuk dia mendengarkan para pembantunya untuk menggunakan kalimat yang lebih moderat di Timur Tengah setelah menggunakan kalimat keras itu berulang kali ketika masih menjadi calon presiden.

Dalam pidatonya, Trump juga menyebut Iran kunci utama pendanaan dan sponsor kelompok militan. Kalimatnya itu sejalan dengan Arab Saudi, dan sebaliknya mengirimkan pesan keras kepada Teheran pada hari ketika Hassan Rouhani memenangkan periode kedua kepresidenannya di Iran.

Pidato pertama Trump di luar negeri ini membuka kesempatan untuk menunjukkan kekuatan dan cara dia menyelesaikan masalah, yang berbeda sekali dengan cara dia menutup skandal di dalam negeri setelah memecat direktur FBI James Comey dua pekan lalu.

Dia menyebut konflik ini sebagai kejahatan melawan kebatilan, bukan konflik peradaban. Dia juga menegaskan dengan menyatakan bahwa Washington akan menjadi mitra Timur Tengah, namun dia meminta imbalan langkah lebih banyak dari Timur Tengah.

"Masih banyak tugas yang harus dikerjakan. Itu artinya menghadapi krisis ekstremisme Islam dan para islamis, dan teror islamis dalam berbagai bentuk," kata Trump dalam pidatonya sebagaimana dikutip dari Antara.

Baca juga artikel terkait PEMERINTAHAN DONALD TRUMP atau tulisan lainnya dari Yuliana Ratnasari

tirto.id - Politik
Reporter: Yuliana Ratnasari
Penulis: Yuliana Ratnasari
Editor: Yuliana Ratnasari