Menuju konten utama
Ramadhan 2022

Tradisi yang Dilakukan Saat Puasa Ramadhan di Berbagai Negara

Berikut ini sejumlah tradisi yang dilakukan saat puasa Ramadhan di berbagai negara di dunia.

Tradisi yang Dilakukan Saat Puasa Ramadhan di Berbagai Negara
Foto udara warga bergotong royong menyortir daging kambing untuk dimasak dalam tradisi Nyadran di kompleks pemakaman Sentono, Kelurahan Ngijo, Gunungpati, Semarang, Jawa Tengah, Kamis (17/2/2021).ANTARA FOTO/Aji Styawan/rwa.

tirto.id - Setiap tahunnya, umat Islam menyambut Ramadhan. Pada bulan suci ini, amalan baik akan dilipatgandakan, serta perbuatan maksiat akan diganjar dosa berlipat-lipat. Selain sebagai momen ibadah, Ramadhan juga menyimpan nilai kultural di berbagai negara Islam. Berikut ini sejumlah tradisi yang dilakukan saat puasa Ramadhan di berbagai negara di dunia.

Ramadan adalah bulan ke-9 dari dua belas bulan kalender hijriah dalam Islam. Kalender hijriah Islam didasarkan pada fase bulan atau disebut juga sebagai kalender kamariah. Dibandingkan kalender masehi, kalender kamariah berlangsung lebih pendek 11 hari dibandingkan dengan perhitungan fase matahari (kalender Gregorius atau masehi).

Selama Ramadan, umat Islam seluruh dunia menunaikan ibadah puasa. Ibadah puasa dimulai ketika terbit fajar (waktu imsak) hingga matahari terbenam (waktu berbuka puasa).

Selama berpuasa, umat Islam tidak diperbolehkan untuk makan, minum, berhubungan suami-istri, dan melanggar pembatal puasa lainnya.

Selain menahan hawa nafsu, umat Islam juga dianjurkan untuk memperbanyak ibadah sunah, seperti berzikir, membaca Al-Quran, bersedekah, dan sebagainya.

Ramadan adalah momen ketika umat Islam berlatih mengendalikan dan merefleksi dirinya sendiri. Ibadah puasa dipandang sebagai sarana untuk membersihkan jiwa dan melatih umat islam memiliki sikap empati kepada mereka yang kurang beruntung hidupnya.

Tradisi dan Kebiasaan yang Dilakukan di Berbagai Negara Selama Bulan Ramadhan

Sebagaimana disebutkan di atas, Ramadan tidak hanya dipandang sebagai momen religius, melainkan juga momen kultural.

Ada banyak tradisi yang dilakukan umat Islam di berbagai belahan dunia di bulan puasa tersebut.

Berikut ini rangkuman singkat berbagai tradisi yang dilakukan di berbagai negara Islam pada Ramadan.

1. Puasa di Belahan Bumi Bagian Utara

Di negara Skandinavia, seperti Denmark, Norwegia, Swedia dan negara bagian utara Bumi lainnya, umat Islam menunaikan puasa lebih dari 17 jam.

Selama masa ini, mereka berusaha untuk tidak melewatkan sahur. Mereka biasanya minum dan makan makanan yang dapat memasok energi penuh untuk beraktivitas agar tidak terjadi dehidrasi.

2. Turki

Turki merupakan salah satu negara muslim terkemuka di dunia. Budaya Turki berkaitan erat dengan Islam karena Kekaisaran Ottoman (Turki Utsmani), salah satu dinasti Islam terbesar yang pernah menguasai Turki.

Tradisi yang masih berlangsung dari masa Kekaisaran Ottoman sampai sekarang adalah tradisi membangunkan sahur.

Jadi, penabuh genderang akan berbaris di jalan-jalan untuk membangunkan orang-orang agar segera sahur sebelum waktu imsak.

3. Mesir

Mesir, sejak zaman Fir’aun sampai pada zaman kekhalifahan Islam, merupakan negara dengan persentuhan budaya Afrika-Arab yang kental.

Pada Ramadan, orang-orang Mesir berbondong-bondong untuk membuat Fanous atau lentera dekoratif Mesir.

Fanous merupakan lampion yang indah memukau, ia melambangkan kegembiraan umat Islam di Mesir untuk menyambut Ramadan.

Selain Fanous, mereka juga membuat meriam Ramadan ketika waktu menjelang berbuka puasa, mirip seperti meriam bambu di Indonesia.

4. Rusia

Umat Islam di Rusia berpuasa dalam durasi lebih lama dibandingkan tempat lain karena letak geografis Rusia berada di Bumi bagian utara.

Dalam tradisinya, umat Islam di Rusia pada waktu sahur menyajikan berbagai hidangan karbohidrat tinggi. Salah satunya adalah roti hitam Rusia yang berbahan Rye atau gandum yang biasa mereka makan. Roti ini berfungsi menahan lapar lebih lama dari roti biasa.

Selain roti hitam, mereka juga rajin makan dan minum manisan dari buah kering atau buah segar. Mereka turut rutin memasok daging dan sayuran segar.

Di Rusia, sangat umum jika melihat orang mengonsumsi Kvass, yaitu minuman fermentasi dari roti gandum hitam dengan rasa buah selama Ramadan.

5. Jepang

Jepang adalah negara minoritas muslim. Banyak umat Islam di Jepang bukan orang Jepang asli, melainkan imigran, pekerja luar negeri, atau pelajar yang sedang menempuh pendidikan di sana.

Di jepang, mereka biasanya membuat perkumpulan umat Islam dalam skala yang tidak besar. Umat Islam di sana biasa berkumpul untuk berbuka puasa di masjid dan bersuka cita untuk berbagi makanan.

Pada Ramadan, pemandangan yang biasa terlihat adalah jejeran stan makanan di depan masjid-masjid di Jepang.

Ramadan merupakan bulan suci umat Islam di seluruh dunia. Di bulan inilah, kitab suci Al-Quran diturunkan (syahrul qur'an).

Seluruh umat Islam bersuka cita untuk menyambut dan menunaikan ibadah puasa pada Ramadan.

Selain itu, Ramadan diperingati sebagai waktu suci ketika Nabi Muhammad mendapat wahyu pertama kali dari Allah, yaitu surat Al-Alaq ayat 1-5 (malam Nuzulul Quran).

Baca juga artikel terkait TRADISI RAMADHAN atau tulisan lainnya dari Risa Fajar Kusuma

tirto.id - Sosial budaya
Kontributor: Risa Fajar Kusuma
Penulis: Risa Fajar Kusuma
Editor: Abdul Hadi