Menjelang bulan suci Ramadhan masyarakat di tanah Jawa menggelar tradisi Nyadran sebagai bentuk rasa syukur dan penghormatan kepada leluhur mereka, Jakarta, Jumat (3/1/2024).
Warga bergotong royong menguras sendang (mata air) dan mencari ikan lele dalam tradisi Sadranan Makam di Sendang Pucung Gede, Semarang, Jawa Tengah, Jumat (1/3/2024). Tradisi turun temurun dengan penyembelihan 135 ekor ayam dan menguras serta membersihkan mata air tersebut dilakukan setiap tahun pada Jumat Pahing berdasarkan penanggalan Jawa sebagai simbol pembersihan diri sebelum menyambut bulan suci Ramadhan sekaligus melestarikan budaya leluhur. ANTARA FOTO/Makna Zaezar/rwa.
Warga bergotong royong menguras sendang (mata air) dan mencari ikan lele dalam tradisi Sadranan Makam di Sendang Pucung Gede, Semarang, Jawa Tengah, Jumat (1/3/2024). Tradisi turun temurun dengan penyembelihan 135 ekor ayam dan menguras serta membersihkan mata air tersebut dilakukan setiap tahun pada Jumat Pahing berdasarkan penanggalan Jawa sebagai simbol pembersihan diri sebelum menyambut bulan suci Ramadhan sekaligus melestarikan budaya leluhur. ANTARA FOTO/Makna Zaezar/rwa.Sejumlah warga membawa keranjang anyaman bambu berisi bermacam makanan saat tradisi Nyadran Suroloyo Sepujud di Soropadan, Pringsurat, Temanggung, Jawa Tengah, Jumat (1/3/2024). Tradisi Nyadran rutin dilaksanakan masyarakat setempat setiap Jumat Pahing bulan Sya'ban untuk menyambut Ramadhan sekaligus mendoakan arwah leluhur. ANTARA FOTO/Anis Efizudin/rwa.Sejumlah warga berdoa bersama saat tradisi Nyadran Suroloyo Sepujud di Soropadan, Pringsurat, Temanggung, Jawa Tengah, Jumat (1/3/2024). Tradisi Nyadran rutin dilaksanakan masyarakat setempat setiap Jumat Pahing bulan Sya'ban untuk menyambut Ramadhan sekaligus mendoakan arwah leluhur. ANTARA FOTO/Anis Efizudin/rwa.Sejumlah warga berkumpul di makam saat tradisi Nyadran Suroloyo Sepujud di Soropadan, Pringsurat, Temanggung, Jawa Tengah, Jumat (1/3/2024). Tradisi Nyadran rutin dilaksanakan masyarakat setempat setiap Jumat Pahing bulan Sya'ban untuk menyambut Ramadhan sekaligus mendoakan arwah leluhur. ANTARA FOTO/Anis Efizudin/rwa.Sejumlah warga bergotong royong menguras sendang (mata air) dan mencari ikan lele dalam tradisi Sadranan Makam di Sendang Pucung Gede, Semarang, Jawa Tengah, Jumat (1/3/2024). Tradisi turun temurun dengan penyembelihan 135 ekor ayam dan menguras serta membersihkan mata air tersebut dilakukan setiap tahun pada Jumat Pahing berdasarkan penanggalan Jawa sebagai simbol pembersihan diri sebelum menyambut bulan suci Ramadhan sekaligus melestarikan budaya leluhur. ANTARA FOTO/Makna Zaezar/rwa.Warga bergotong royong membakar ayam untuk dibersihkan dalam tradisi Sadranan Makam di Sendang Pucung Gede, Semarang, Jawa Tengah, Jumat (1/3/2024). Tradisi turun temurun dengan penyembelihan 135 ekor ayam dan menguras serta membersihkan mata air tersebut dilakukan setiap tahun pada Jumat Pahing berdasarkan penanggalan Jawa sebagai simbol pembersihan diri sebelum menyambut bulan suci Ramadhan sekaligus melestarikan budaya leluhur. ANTARA FOTO/Makna Zaezar/rwa.Warga berebut uang kertas yang dilemparkan saat menguras sendang (mata air) dan mencari ikan lele dalam tradisi Sadranan Makam di Sendang Pucung Gede, Semarang, Jawa Tengah, Jumat (1/3/2024). Tradisi turun temurun dengan penyembelihan 135 ekor ayam dan menguras serta membersihkan mata air tersebut dilakukan setiap tahun pada Jumat Pahing berdasarkan penanggalan Jawa sebagai simbol pembersihan diri sebelum menyambut bulan suci Ramadhan sekaligus melestarikan budaya leluhur. ANTARA FOTO/Makna Zaezar/rwa.
Menjelang bulan suci Ramadhan masyarakat di tanah Jawa menggelar tradisi Nyadran sebagai bentuk rasa syukur dan penghormatan kepada leluhur mereka, Jakarta, Jumat (3/1/2024). Tradisi yang telah dijalankan oleh para leluhur ini menurut sejarah merupakan akulturasi budaya Jawa dengan Islam. Tradisi nyadran merupakan budaya mengucapkan rasa syukur yang dilakukan secara kolektif dengan mengunjungi makam atau kuburan leluhur yang ada di kampung halaman.
Melansir dari laman Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta, istilah nyadran sendiri berasal dari bahasa Sanskerta yaitu ‘sraddha’ yang berarti keyakinan.
Tradisi ini juga menjadi sarana melestarikan budaya gotong royong sekaligus untuk menjaga keharmonisan dalam bermasyarakat. Tak heran jika hingga saat ini, nyadran menjadi salah satu tradisi yang masih dianggap penting bagi masyarakat Jawa.
Setiap wilayah di Jawa juga memiliki ragam tradisi Nyadran yang dilakukan sesuai dengan kearifan lokal yang ada di daerahnya. Seperti masyarakat Jawa yang ada di Soropadan, Pringsurat, Temanggung, Jawa Tengah, mereka melakukan Nyadran Suroloyo Sepujud dengan menggelar doa bersama dan membawa makanan dengan wadah yang terbuat dari batang bambu.
Sementara, di Sendang Pucung Gede, Semarang, Jawa Tengah melakukan tradisi dengan penyembelihan 135 ekor ayam dan menguras serta membersihkan mata air tersebut dilakukan setiap tahun pada Jumat Pahing berdasarkan penanggalan Jawa sebagai simbol pembersihan diri.
Kami menggunakan cookie untuk mengumpulkan dan menyimpan informasi tentang interaksi Anda dengan situs web Kami. Kami juga membagikan informasi penggunaan situs Kami oleh Anda dengan mitra iklan dan analitik. Data interaksi tersebut akan Kami gunakan sebagai bahan analisa untuk membuat produk/layanan terbaik sesuai preferensi pengguna.