tirto.id - Umat Kristiani merayakan Natal setiap 25 Desember untuk memperingati kelahiran Yesus Kristus. Historiamenyebutkan Natal sebagai salah satu perayaan agama dan budaya yang dilakukan miliaran orang di seluruh dunia.
Natal juga menjadi hari libur panjang, hari di mana kasih Kristus dan harapan terpancar di dunia.
Tak hanya doa, pelayanan tradisi Natal secara turun-temurun juga dilakukan, mulai dari melakukan Misa Natal, memasang pohon Natal, atau berkumpul bersama keluarga.
Tradisi Natal Unik Berbagai Negara
Banyak tradisi Natal unik dari beberapa negara di dunia yang biasa dilakukan. Berikut daftarnya:
- Swedia: Tugas Putri Tertua
Para putri tertua mengenakan gaun putih panjang dengan ikat pinggang merah. Mereka juga mengenakan mahkota yang terbuat dari ranting dengan sembilan lilin yang menyala.
Pada hari itu, mereka disebut "Lussi" atau "Lussibruden" (pengantin Lucy). Keluarga pun kemudian makan sarapan di ruangan yang diterangi lilin.
- Skandinavia: Pawai Obor
Di malam hari, semua orang akan membawa obor dalam sebuah pawai. Perayaan berakhir ketika obor dilemparkan ke tumpukan jerami hingga membuat api unggun yang besar.
Dalam festival itu, setiap wilayah akan memilih seorang gadis. Mereka menyebutnya sebagai wakil dari St.Lucia. Gadis pilihan warga itu akan menjadi kehormatan dalam parade, di mana dia dikelilingi oleh pembawa obor.
- Norwegia: Kue Batang Pohon Yule
Rupanya tradisi ini bermula di Norwegia. Bangsa Norse menggunakan kayu Yule dalam perayaan kembalinya matahari pada titik balik musim dingin.
"Yule" berasal dari kata Norse hweol, yang berarti roda. Bangsa Norse percaya bahwa matahari adalah roda api besar yang meluncur ke arah dan kemudian menjauh dari bumi.
Masyarakat memperingati hari itu dengan membuat kue berbentuk batang pohon yule.
- Jerman: Menghias Pohon Natal
Berabad-abad lalu, mendekorasi pohon cemara selalu menjadi bagian dari tradisi titik balik matahari musim dingin.
Dilansir dari Lovely Planet, pohon Natal digunakan untuk mengusir roh atau kekuatan jahat. "Pohon Natal" pertama diperkirakan dihias pada awal abad ke-17.
- Meksiko & Amerika: Perpaduan Warna Merah dan Hijau
Pewarnaannya tampak sempurna yang disebut poinsettia. Pada tahun 1870, toko-toko di New York mulai menjualnya pada hari Natal. Pada tahun 1900, menjadi simbol liburan secara universal.
- Meksiko: Pinata
Boneka atau patung yang terbuat dari kertas, berisi camilan manis, permen, cokelat atau gulali. Anak-anak menggunakan tongkat secara bergiliran memukulnya, sampai pecah. Setelah isinya berjatuhan mereka berebut mengambil sebanyak-banyaknya.
- Inggris: Kartu Natal
Tradisi ini bila ditelusuri kembali berasal dari Inggris. John Calcott Horsley membantu mempopulerkan tradisi pengiriman kartu ucapan Natal ketika dia mulai memproduksi kartu kecil yang menampilkan warna-warni meriah dan ucapan selamat liburan di akhir tahun 1830-an.
- Irlandia: Nyala Lilin
Hal itu menjadi simbol sambutan kehangatan dan perlindungan untuk musim liburan. Juga disediakan makanan tradisional Natal, berupa angsa panggang.
- Belanda: Santa Claus
Sinterklaas adalah nama Belanda untuk Saint Nicholas, pria yang dikenal oleh anak-anak dengan janggut putih panjang dan jubah merah.
Anak-anak meletakkan sepatu di dekat cerobong asap atau pintu belakang untuk mendapatkan kado dari Santa Claus.
Mereka pun bangun di pagi hari, menemukan kado Natal juga suguhan seperti roti jahe, marzipan, dan cokelat di dalamnya. Anak-anak nakal biasanya khawatir apa yang mungkin dibawa Krampus pada pagi Natal.
- Afrika Selatan: Makan Steak
Selanjutnya, mereka juga menyantap hidangan penutup puding malva. Pohon Natal cemara didekorasi secara tradisional khas Afrika, dengan berbagai pernak-pernik termasuk ornamen manik-manik tangan, demikian diwartakan Country Living.
Penulis: Desika Pemita
Editor: Dhita Koesno
Penyelaras: Ibnu Azis