Menuju konten utama

Alternatif Cara Liburan Natal & Tahun Baru Kala Pandemi COVID-19

Ada beberapa alternatif cara menjalani liburan akhir tahun yang lebih aman di tengah masa pandemi COVID-19.

Alternatif Cara Liburan Natal & Tahun Baru Kala Pandemi COVID-19
Petugas Pemadam Kebakaran menyemprotkan cairan disinfektan di kawasan Monumen Nasional (Monas), Jakarta, Rabu (17/6/2020). tirto.id/Andrey Gromico

tirto.id - Menyongsong liburan Natal dan Tahun Baru 20201 pada akhir 2020 nanti, masyarakat sangat diharapkan tetap mematuhi serta menjalankan protokol kesehatan COVID-19 dengan baik dan benar mengingat masa pandemi belum berakhir. Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 meminta seluruh pihak bersikap bijak selama liburan akhir tahun.

Jangan sampai liburan akhir tahun justru menimbulkan dampak buruk dan merugikan semua pihak yang sedang berjuang memutus rantai penyebaran virus Corona. Berkaca dari pengalaman sebelumnya, hal tersebut seringkali terjadi.

"Setiap periode libur panjang berlangsung, ‘panen’ kasus [positif COVID-19] pasti akan terjadi pada 10-14 hari setelahnya," kata Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Prof Wiku Adisasmito saat memberi keterangan pers di Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), dikutip dari situs web resmi.

Bijak Menyikapi Masa Liburan

Sebagai tindakan antisipasi untuk masa liburan akhir tahun nanti, seluruh kepala daerah diminta selalu mengoptimalisasi penegakan disiplin terhadap protokol kesehatan COVID-19. "Lakukan ini tanpa pandang bulu kepada seluruh masyarakat," tegas Prof Wiku Adisasmito.

Pemerintah daerah harus berani dan tegas menegakkan protokol kesehatan COVID-19 itu, termasuk dengan terus-menerus mengingatkan penerapan disiplin 3M kepada masyarakat maupun pelancong, yaitu memakai masker dengan benar, mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, serta menjaga jarak dan menghindari kerumunan.

Sebaliknya, masyarakat juga wajib mematuhi protokol kesehatan dengan menerapkan 3M dengan baik dan benar. Satgas COVID-19 juga meminta kepada masyarakat untuk bersikap bijaksana dan sadar diri demi kebaikan bersama, termasuk dengan meminimalisir mobilitas selama liburan.

Prof Wiku Adisasmito memaparkan, ada hasil studi yang menyebutkan bahwa dengan mengurangi kunjungan ke area publik sebesar 1%, sudah dapat menekan puluhan kasus dan kematian COVID-19 tiap pekannya.

"Temuan ini harusnya dapat memotivasi kita semua untuk mengambil pilihan bijak yaitu tinggal di rumah dan menghindari keramaian," ujar Prof Wiku Adisasmito.

Diharapkan masyarakat sepenuhnya sadar bahwa pilihan untuk mengurangi kunjungan ke area publik tersebut dilakukan demi melindungi diri sendiri dan orang-orang terdekat. Pilihan paling bijak tentu saja tetap di rumah saja selama masa liburan.

Alternatif Cara Berlibur Kala Pandemi

Ada banyak kegiatan alternatif yang bisa dilakukan di rumah untuk mengisi masa liburan Natal dan Taun Baru 2021 nanti. Misalnya dengan melakukan virtual tour bersama keluarga dengan mengakses berbagai tempat wisata menarik tanpa harus meninggalkan rumah.

Namun, jika ingin tetap liburan di luar rumah, hendaknya memilih stay vacation (staycation). Staycation bisa dilakukan di dalam rumah, di lingkungan sekitar rumah, atau di dalam kota, dapat pula dilakukan di di dalam hotel.

Pada prinsipnya, kata Prof Wiku Adisasmito, pilihan kegiatan tersebut memungkinkan masyarakat untuk berlibur tanpa menimbulkan kerumunan yang tentunya meminimalisir potensi penularan COVID-19.

"Meski demikian, dalam pelaksanaan kegiatan ini saya tetap ingatkan kepada masyarakat untuk selalu disiplin menerapkan protokol kesehatan," pesannya.

__________________________

Artikel ini diterbitkan atas kerja sama Tirto.id dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

Baca juga artikel terkait KAMPANYE COVID-19 atau tulisan lainnya dari Iswara N Raditya

tirto.id - Kesehatan
Penulis: Iswara N Raditya
Editor: Agung DH