Menuju konten utama

Tokoh-tokoh Gerakan Sosial yang Mengubah Dunia di Abad 20

Tokoh-tokoh gerakan sosial abad 20 antara lain Nelson Mandela, Mahatma Gandhi, Martin Luther King Jr, dan WEB Du Bois.

Tokoh-tokoh Gerakan Sosial yang Mengubah Dunia di Abad 20
Sejumlah anak mengikuti upacara dalam rangka memperingati 100 tahun Nelson Mandela di Lio Genteng, Bandung, Jawa Barat, Minggu (29/7/2018). ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi

tirto.id - Abad dua puluh merupakan sebuah periode yang ditandai oleh kemunculan pelbagai gerakan-gerakan sosial. Mulai dari Gerakan Anti-Apartheid Afrika Selatan, Satyagraha di India, hingga gerakan hak sipil di Amerika Serikat. Berbagai gejolak tersebut melahirkan tokoh-tokoh besar yang namanya masih menggema di literatur-literatur sejarah hingga kini. Ada beberapa tokoh gerakan sosial abad 20 yang tersohor, antara lain:

1. Nelson Mandela

Nelson Mandela adalah seorang tokoh politik Afrika Selatan yang menjadi simbol perjuangan anti-apartheid dunia. Dalam kampanye anti-segregasinya, ia harus berhadapan dengan pemerintah dan dihukum penjara selama 27 tahun atas dakwaan sabotase dan makar. Mandela kemudian dibebaskan pada tahun 1990 setelah pemerintah Afrika Selatan mengalami tekanan luar dan dalam negeri.

Selepas dari penjara, Nelson Mandela kembali aktif dalam gerakan-gerakan anti-apartheid. Hingga pada tahun 1994 ia terpilih menjadi Presiden Afrika Selatan pertama yang berasal dari kelompok kulit hitam. Pada masa kepemimpinan eksekutif Mandela, pemerintah Afrika Selatan memegang peranan penting dalam melaksanakan rekonsiliasi menuju kehidupan negara demokratik multi-rasial.

2. Martin Luther King Jr.

Martin Luther King Jr. atau Dr. King adalah seorang pendeta asal Amerika Serikat yang menjadi salah satu pemimpin dalam gerakan hak-hak sipil warga kulit hitam. Aksinya dimulai pada tahun 1955 ketika seorang perempuan kulit hitam bernama Rosa Parks menolak beranjak dari kursinya di dalam sebuah bus yang tersegregasi. Segregasi adalah pemisahan kelompok sosial tertentu dalam masyarakat, dalam kasus di Amerika Serikat dipisahkan berdasarkan warna kulit.

Setalah peristiwa tersebut, King mengajak masyarakat umum untuk memboikot penggunaan moda transportasi bus hingga aturan mengenai segregasi bus dicabut.

Dr. King memang bukanlah figur tunggal dalam gerakan hak-hak sipil kulit hitam di Amerika Serikat, namun ia salah satu aktivis yang bergerak lewat jalur nirkekerasan. Dengan gerakan yang damai dan inklusif ini, King dan para aktivis mampu mendorong pemerintah untuk mendorong kebijakan anti-segregasi Amerika Serikat.

Pembunuhan Dr. King pun tak lekas memadamkan bara semangat anti-rasisme di Amerika Serikat. Gerakan-gerakan nirkekerasan untuk hak-hak sipil di Amerika Serikat saat ini, seperti Black Lives Matter hingga March for our Lives, menjadi bukti inspirasi gerakan yang berasal dari Dr. King.

4. Mahatma Gandhi

Mohandas Gandhi atau sering disebut Mahatma Gandhi merupakan tokoh gerakan kemerdekaan India yang berhasil menurunkan pemerintahan kolonial Inggris dan memberikan fondasi nasionalisme di India. Melalui bukunya, Hind Swaraj (1909), Gandhi mengajak orang-orang India untuk membangkang dengan menolak kerja sama dengan pemerintah Inggris demi kemerdekaan India.

Gandhi mendorong penggunaan taktik-taktik nirkekerasan dan nonkooperasi untuk melumpuhkan pemerintahan kolonial Inggris. Bersama dengan para tokoh kemerdekaan lain, Gandhi berhasil mendorong pemerintah kolonial Inggris untuk keluar dari India.

Gandhi merupakan tokoh yang mempopulerkan penggunaan aksi nirkekerasan dan nonkooperasi ke seluruh dunia. Ia memberikan sebuah alternatif metode perlawanan yang juga menginspirasi tokoh-tokoh lain seperti Dr. King dan Nelson Mandela.

5. Emmeline Pankhurst

Pada masanya, Inggris bukanlah negara yang awalnya mengakui hak politik perempuan untuk memilih perwakilan politik. Namun pada awal akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20, Inggris mulai diwarnai oleh berbagai gerakan demonstrasi untuk menuntut hak politik perempuan. Emmeline Pankhurst merupakan salah satu aktivis yang termasuk ke dalam gerakan Suffragette ini.

Pankhurst menjadi tokoh penting berkat dedikasinya membentuk Women’s Franchise League di Inggris pada tahun 1889. Organisasi ini mengadakan berbagai demonstrasi hingga mogok makan untuk mendorong agenda-agenda hak perempuan. Tak hanya menuntut hak perempuan untuk memilih, organisasi ini juga mengadvokasikan hak waris serta hak cerai bagi perempuan.

Aksi-aksi Pankhurst dianggap sebagai sesuatu yang radikal pada masanya. Ia beberapa kali ditangkap kemudian melakukan aksi mogok makan. Kontribusi Pankhurst merupakan salah satu hal yang monumental dalam gerakan perempuan pada masanya. Hingga pada 2 Juli 1928, kelompok perempuan di Inggris memiliki hak resmi untuk memilih dalam politik.

6. W.E.B. Du Bois

William Edward Burghardt Du Bois atau sering disebut W.E.B. Du Bois adalah orang kulit hitam pertama yang menerima gelar Ph.D dari Harvard dan menjadi salah satu pemikir sosial-politik yang berpengaruh di Amerika Serikat. Du Bois berdedikasi dalam perjuangan warga kulit hitam melalui tulisan-tulisan karyanya yang menangkap realita rasisme di Amerika Serikat.

Pada 1905, ia bersama rekan-rekannya mendirikan Niagara Movement, gerakan protes orang-orang kulit hitam Amerika Afrika, yang terdiri dari ilmuwan serta kalangan profesional. Gerakan ini menentang Kompromi Atlanta yang menurut Du Bois mengharuskan orang-orang kulit hitam untuk patuh terhadap diskriminasi yang dilakukan oleh orang-orang kulit putih. Bagi Du Bois, orang-orang kulit hitam harus berjuang untuk hak kesetaraan dan kesempatan yang lebih besar.

Hingga saat ini, filsuf, pengamat sosial, akademisi, aktivis hingga politisi di Amerika Serikat banyak diilhami oleh karya-karya W.E.B. Du Bois.

Baca juga artikel terkait GERAKAN SOSIAL atau tulisan lainnya dari Stanislaus Axel Paskalis

tirto.id - Pendidikan
Kontributor: Stanislaus Axel Paskalis
Penulis: Stanislaus Axel Paskalis
Editor: Agung DH