Menuju konten utama

TNI AL Siagakan Sejumlah Kapal Perang saat Pelantikan Presiden

KSAL telah menginstruksikan lebih dari 10 KRI untuk berada di sekitar perairan Jakarta jelang pelantikan Presiden RI.

TNI AL Siagakan Sejumlah Kapal Perang saat Pelantikan Presiden
Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Muhammad Ali di Istana Wakil Presiden, Selasa (15/10/2024). tirto.id/M. Irfan Al Amin

tirto.id - Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL), Laksamana TNI Muhammad Ali, mengungkapkan bahwa pihaknya menyiapkan sejumlah kapal perang untuk bersiaga di sekitar kawasan Tanjung Priok saat pelantikan Presiden dan Wakil Presiden RI pada 20 Oktober mendatang.

Dia menyebut bahwa Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) masih bersiaga di kawasan laut sekitar Jakarta sejak peringatan HUT TNI pada 5 Oktober lalu.

"Kita menyiapkan seluruh KRI yang dari kemarin HUT TNI ini belum kita pulangkan, sebagian besar masih ada disini," kata Muhammad Ali di Istana Wakil Presiden, Selasa (15/10/2024).

Saat dikonfirmasi berapa jumlah KRI yang akan bersiaga di perairan Jakarta, Ali tak menyebutkan secara detail. Namun, dia telah menginstruksikan lebih dari 10 KRI untuk berada di sekitar perairan Jakarta.

"Ada puluhan, lebih dari sepuluh," kata dia.

Selain itu, Ali juga bakal menempatkan pasukan TNI AL yang bermarkas di Surabaya untuk ikut berjaga di Jakarta. Mereka juga sudah bersiaga di Jakarta sejak pelaksanaan HUT TNI.

"Jadi, beberapa pasukan dari Angkatan Laut yang ada di Surabaya sudah beberapa digeser ke Jakarta," kata Ali.

Ali menegaskan bahwa TNI AL berkomitmen menyukseskan proses transisi kepemimpinan dari Presiden Joko Widodo menuju Prabowo Subianto. Selama beberapa hari ke depan, TNI AL dan matra lain akan fokus mengawal acara pelantikan Presiden RI.

"Jadi, kami konsentrasi penuh. Kami betul-betul menyukseskan kegiatan dari transformasi kepemimpinan kepala negara ini," kata Ali.

Sebelumnya, Laksamana Muhammad Ali telah menyematkan brevet kehormatan Hiu Kencana kepada Wakil Presiden RI, Ma'ruf Amin. Brevet tersebut merupakan penghargaan bagi Ma’ruf atas peran dan kontribusinya untuk matra tersebut selama lima tahun bertugas.

Menurut Ali, Ma'ruf Amin seharusnya mendapat brevet tersebut berbarengan dengan Presiden Joko Widodo di atas KRI dr. Radjiman Wedyodiningrat pada 28 September lalu. Namun, Ma'ruf Amin saat itu berhalangan karena tengah berdinas luar negeri. Proses penyematan brevet pun ditunda menjadi hari ini di Istana Wakil Presiden.

Baca juga artikel terkait PELANTIKAN PRESIDEN atau tulisan lainnya dari Irfan Amin

tirto.id - Politik
Reporter: Irfan Amin
Penulis: Irfan Amin
Editor: Fadrik Aziz Firdausi