tirto.id - Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo- Ma'ruf Amin, Erick Thohir menjawab tudingan-tudingan dari kubu Prabowo Subianto-Sandiaga Uno terkait Jokowi yang dianggap mulai menyerang atau ofensif jelang Pilpres 2019.
Menurut Erick, yang dilakukan bukanlah menyerang, namun menyampaikan data dan fakta. Erick juga mengatakan semuanya dilakukan Jokowi setelah melalui hitung-hitungan yang cermat.
“Beliau hanya menyampaikan data dan fakta. Semuanya dilakukan dengan hitung-hitungan yang cermat.” kata Erick dalam keterangan tertulisnya, Rabu (6/2/2019).
Erick menyebutkan, dalam beberapa hari terakhir sebenarnya Jokowi hanya menyampaikan isi hatinya dan menjawab isu yang menyerangnya.
Sejumlah isu itu, kata Erick, seperti Jokowi dituduh melakukan kriminalisasi, padahal yang terjadi sebenarnya adalah Jokowi dizalimi. Begitu pula dengan dicapnya Jokowi sebagai antek asing, PKI, antek aseng, dan lain-lain.
Meski begitu, bila memang Jokowi sedang menyerang, Erick menganggapnya sebagai sesuatu yang wajar dalam berkampanye.
"Jadi kalau sekarang beliau menjawab, itu lumrah. Sebab kalau tak menjawab, nanti fitnah itu dianggap benar. Anehnya, ketika beliau menjawab, dikatakan beliau panik dan ketakutan. Justru beliau sedang menyampaikan data dan fakta, yang selama ini diputarbalikkan," pungkas Erick.
Sebelumnya, dalam dua hari berturut-turut saat berkampanye di Surabaya dan Karanganyar, Presiden Joko Widodo membuat sindiran-sindiran. Ada dua sindiran yakni 'propaganda Rusia' dan 'konsultan asing'.
"Problemnya adalah ada tim sukses yang menyiapkan propaganda Rusia! Yang setiap saat mengeluarkan semburan-semburan dusta, semburan hoaks, ini yang segera harus diluruskan bapak-ibu sebagai intelektual," kata Jokowi dalam deklarasi Forum Alumni Jawa Timur di Tugu Pahlawan, Kota Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (2/2/2019).
Jokowi kembali berbicara soal propaganda Rusia saat menemui pendukungnya di De Tjolomadoe, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, Minggu (3/2/2019). Selain propaganda Rusia, Jokowi dalam acara tersebut menyinggung soal konsultan asing, namun ia tak menyebut siapa yang memakai konsultan asing itu.
"Yang dipakai konsultan asing. Nggak mikir ini memecah belah rakyat atau tidak, nggak mikir mengganggu ketenangan rakyat atau tidak, ini membuat rakyat khawatir atau tidak, membuat rakyat takut, nggak peduli. Konsultannya konsultan asing. Terus yang antek asing siapa?" kata Jokowi.
"Jangan sampai kita disuguhi kebohongan yang terus-menerus. Rakyat kita sudah pintar, baik yang di kota atau di desa," tambah Jokowi lagi.
Penulis: Bayu Septianto
Editor: Dewi Adhitya S. Koesno