tirto.id - Saat ini kasus pembobolan rekening sedang marak terjadi. Pelaku biasanya menggunakan berbagai metode dengan memanfaatkan teknologi untuk mencuri uang dari rekening korban.
Sebelumnya, ramai kasus pembobolan ATM oleh seorang tukang becak di Surabaya dan berhasil meraup uang sebanyak Rp320 juta.
Dilansir dari Antara News, Tindakan Setu berdasarkan arahan Mohammad Thoha, seorang pekerja serabutan yang memintanya untuk menyamar menjadi nasabah BCA bernama Muin Zachry, pemilik kos di daerah Jalan Semarang, Surabaya.
Thoha meminta Setu untuk mengenakan kopyah dan mengaku dirinya sebagai Muin untuk melakukan penarikan uang di kantor BCA Cabang Indrapura Surabaya pada 5 Agustus 2022.
Berbekal ATM, KTP dan buku tabungan Muin yang dicuri oleh Thoha, Setu melakukan transaksi penarikan tunai dan memalsukan tanda tangan Muin.
Kejadian di atas tidak dapat dipungkiri bisa menimpa siapa saja. Sebab, pencuri selalu memiliki modus unik tersendiri untuk melakukan pembobolan ATM. Namun, kejadian tidak menguntungkan ini dapat kita cegah dengan beberapa tindakan preventif.
Menjaga kerahasiaan data pribadi adalah kuncinya. Juru Bicara OJK Sekar Putih Djarot melalui akun Instagram resmi OJK @ojkindonesia pada Sabtu (25/9/2021) menekankan kepada masyarakat agar selalu menjaga kerahasiaan data pribadi termasuk saat melakukan transaksi di bank.
“Masyarakat agar selalu waspada menjaga kerahasiaan data pribadi termasuk dalam melakukan transaksi di perbankan. Lakukan pengecekan rekening secara berkala dan jangan menandatangani formulir atau slip yang masih kosong,” jelas Sekar Putih Djarot.
Tips Terhindar dari Pembobolan Rekening Bank
Dikutip dari laman pasarmodal.ojk.go.id, berikut merupakan beberapa langkah preventif yang dapat dilakukan untuk menghindari potensi terkena pembobolan ATM.
1. Cek histori rekening/saldo secara berkala
Tujuan pengecekan saldo ini adalah agar segala bentuk transaksi tidak wajar dapat dipantau oleh nasabah secara langsung. Nasabah dapat menggunakan internet banking atau mobile banking untuk tracking saldo secara instan.
2. Aktifkan fitur notifikasi transaksi melalui sms/internet/mobile banking
Jika Anda pengguna sms/internet/mobile banking, sebisa mungkin untuk mengaktifkan fitur notifikasi transaksi.
Fitur transaksi dapat memberikan Anda laporan secara realtime atas transaksi yang baru saja dilakukan. Jadi, segala transkasi dari akun bank Anda akan terpantau.
Terlebih, Anda akan segera mengetahui jika terjadi transaksi tidak wajar di luar transaksi yang Anda lakukan.
3. Jangan menandatangani formulir/slip kosong
Formulir/slip kosong dengan tanda tangan Anda, berpotensi disalahgunakan oleh pihak tidak bertanggung jawab. Oleh karenanya, segera buang atau sobek kertas formulir/slip kosong yang terlanjur Anda tanda tangani.
4. Jaga keamanan data pribadi. Jangan berikan kode OTP, PIN, Username, dan Kata Sandi ke siapapun termasuk pegawai bank
Kode OTP, PIN, Username, dan Kata Sandi adalah pintu utama siapapun untuk dapat mengakses akun bank Anda. Jika kode yang harusnya bersifat rahasia ini diketahui orang lain, maka orang tersebut dapat mengakses akun Anda.
5. Ganti Password secara berkala
Mengganti kata sandi secara berkala dilakukan agar orang lain yang susah pernah mengetahui kata sandi lama Anda tidak dapat mengakses akun Anda kembali dengan kata sandi lama.
6. Laporkan ke bank terkait dan kontak OJK 157 melalui portal APPK di kontak157.ojk.go.id jika Anda menemukan adanya transaksi mencurigakan dari akun bank Anda
Laporan Anda akan segera diproses oleh tim OJK dan mencegah pelaku untuk melakukan tindakan yang lebih parah pada akun bank Anda.
Selain 6 tips di atas, tindakan sederhana tidak membuang struk ATM dapat menjadi upaya preventif atas tindak pidana pembobolan ATM.
Penulis: Arni Arta Rahayu
Editor: Yandri Daniel Damaledo