Menuju konten utama

Tips Puasa untuk Ibu Menyusui, Pola Makan hingga Menu Sahur-Buka

Pola makan ibu menyusui saat puasa wajib diperhatikan mengingat ibu menyusui memerlukan ekstra kalori dari rerata asupan harian perempuan.

Tips Puasa untuk Ibu Menyusui, Pola Makan hingga Menu Sahur-Buka
ilustrasi ibu menyusui. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Ibu menyusui atau busui yang menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadhan harus memperhatikan sejumlah hal, seperti kondisi bayi dan ibu, pola makan, dan kecukupan gizi.

Ibu menyusui harus memastikan bahwa kondisinya dan bayi dalam keadaan sehat apabila ia ingin berpuasa, jangan memaksakan diri apabila satu atau keduanya tidak dalam kondisi yang prima.

Kemudian, pola makan juga harus dipersiapkan dengan matang, sebab ibu menyusui memerlukan makanan yang cukup untuk memenuhi gizinya.

Oleh karena itu, saat berbuka dan sahur pastikan semua asupan makanan dan cairan terpenuhi sebagai bekal untuk menghadapi puasa seharian penuh.

Berikut ini penjelasan mengenai kapan ibu menyusui boleh puasa, pola makan ibu menyusui saat puasa, serta tips menu buka dan sahur ibu menyusui saat puasa.

Kapan Ibu Menyusui Boleh Puasa?

Dosen Gizi Kesehatan Masyarakat FKM Universitas Indonesia (UI), Sandra Fikawati menjelasakan bahwa ibu menyusui pada saat usia bayi di bawah enam bulan tidak dianjurkan untuk berpuasa. Pasalnya pada usia ini, bayi masih menjalani ASI ekslusif atau menggantungkan semua asupan hariannya pada ASI.

Sehingga, kebutuhan ASI yang sangat tinggi itu membuat ibu memerlukan asupan makanan yang tinggi pula, akan sulit bagi ibu untuk mencukupi ASI apabila dibarengi dengan puasa.

“Bila bayi kita kurang dari enam bulan, maka sebaiknya kita tidak berpuasa, kenapa? Karena pada usia kurang dari enam bulan, biasanya bayi itu masih diberikan ASI secara ekslusif, artinya hanya ASI saja tanpa makanan minuman apa pun kecuali vitamin dan obat-obatan. Pada saat itu, asupan makanan sangat bergantung pada ASI. Tentunya, kebutuhannya akan tinggi, sehingga akan berbahaya atau sulit, apabila ibu itu, tetap berpuasa,” jelas Sandra, dalam salah satu video MITV UI.

Sandra memaparkan, ibu menyusui baru boleh puasa pada saat umur bayi sudah di atas enam bulan atau ketika bayi sudah mengonsumsi makanan pendamping air susu ibu (MPASI). Meski demikian, ibu disarankan untuk berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter sebelum memutuskan untuk menjalankan ibadah puasa.

“Kalau bayi sudah lebih dari enam bulan, bayi biasanya sudah diberikan makanan pendamping ASI, di situ ibu boleh mempertimbangkan mulai berpuasa. Tetapi sebelum berpuasa sebaiknya ibu juga harus berkonsultasi dengan dokter, karena dokterlah yang nantinya akan memutuskan apakah kondisi ibu baik untuk berpuasa pada saat menyusui,” ujarnya.

Pola Makan Ibu Menyusui Saat Puasa

Pola makan ibu menyusui saat puasa wajib diperhatikan mengingat ibu menyusui memerlukan ekstra kalori dari rerata asupan harian perempuan. Pada perempuan dewasa tidak menyusui biasanya memerlukan sekitar 2.000 kalori.

Sementara, melansir laman Rumah Sakit Akademik Universitas Gadjah Mada (UGM) ibu menyusui membutuhkan tambahan sekitar 700 kalori per hari, 500 kalori diambil dari makanan ibu dan 200 kalori diambil dari cadangan lemak dalam tubuh ibu.

Oleh karena itu, sangat penting bagi ibu menyusui untuk menjaga pola makan dengan menu gizi seimbang, yang terdiri dari karbohidrat, lemak, dan protein, terlebih saat menjalankan ibadah puasa.

Seperti dikutip laman Rumah Sakit Universitas Indonesia, ibu menyusui yang akan menjalankan ibadah puasa sangat dianjurkan mengonsumsi makanan dengan indeks glisemik rendah.

Makanan jenis ini dapat melepaskan energi secara perlahan, sehingga sangat baik sebagai cadangan energi dalam tubuh. Makanan jenis ini dapat dijumpai dalam makanan berbahan dasar gandum, roti gandum, sereal, oatmeal, dan kacang-kacangan.

Selain itu, ibu juga wajib memenuhi kebutuhan cairan untuk menjaga keseimbangan cairan dan agar terhindar dari dehidarsi. Ibu menyusui dianjurkan untuk minum air putih sekitar 2,5 hingga 3 liter per hari saat sahur dan berbuka.

Tak lupa ibu menyusui perlu konsumsi sayuran dan buah-buahan untuk melengkapi vitamin. Bila perlu, ibu menyusui yang akan menjalankan puasa bisa mengonsumsi suplemen multivitamin, kalsium, dan zat besi, sesuai anjuran dokter.

Tips Menu Buka-Sahur Busui Saat Puasa

Tips menu buka dan sahur untuk busui saat puasa adalah dengan memenuhi kebutuhan kalori harian yang diperlukan. Saat puasa, siklus makan agak sedikit berubah, namun makan tiga kali sehari untuk busui harus tetap dijalankan.

Makan dalam tiga kali sehari saat puasa dapat dilakukan saat berbuka, makan malam, dan makan sahur dengan menu gizi seimbang. Berikut ini adalah referensi menu buka, makan malam, dan sahur, serta cemilan untuk busui saat puasa oleh Avliya Quratul Marjan, Dosen Program Studi S1 Ilmu Gizi UPN Veteran Jakarta.

Menu buka puasa = 600 kalori

  • Nasi uduk 160 gram
  • Telur dadar 25 gram
  • Ayam goreng 50 gram
  • Teri goreng 5 gram
  • Lalapan timun 25 gram
  • Buah jeruk 100 gram
Cemilan 1 (Croissant keju) = 262 kalori
  • Terigu 25 gram
  • Keju 30 gram
  • Margarin 10 gram
Menu makan malam = 850 kalori

  • Nasi 200 gram
  • Acar Ikan tongkol 50 gram
  • Pergedel tahu 50 gram
  • Urap daun pepaya 50 gram
  • Teri kering 5 gram
  • Sup jagung wortel 50 gram
  • Buah pisang 100 gram
Cemilan 2 (Jus jambu dan singkong rebus) = 250 kalori
  • Jambu 100 gram
  • Gula 5 gram
  • Singkong 50 gram
Menu dapat diganti atau divariasikan sesuai selera, hal terpenting adalah memenuhi kalori harian yang dibutuhkan oleh ibu menyusui saat puasa.

Baca juga artikel terkait LIFESTYLE atau tulisan lainnya dari Balqis Fallahnda

Kontributor: Balqis Fallahnda
Penulis: Balqis Fallahnda
Editor: Nur Hidayah Perwitasari